RETAIL UPDATE - BATIK ADALAH BISNIS RETAIL DENGAN PERTUMBUHAN TERTINGGI

Rabu, 19 Desember 2012
Salah satu bisnis retail dengan pertumbuhan tertinggi adalah : PENJUALAN BAJU BATIK
Tanpa disadari dan lepas dari pengamatan banyak orang, bahwa bisnis eceran baju batik menjadi salah satu bisnis dengan pertumbuhan yang luar biasa tinggi pada 3 tahun belakangan ini. Rata-rata saat ini baik pekerja formal atau tidak mempunyai baju batik lebih dari 3 jenis.

Kalau di era 90-an, orang cukup mempunyai baju batik 1 potong dan itupun dipakai pada moment2 tertentu saja misal : hajatan pernikahan dll, maka era saat ini memakai baju batik bisa dikatakan seminggu bisa lebih dari 1 kali.

Pertumbuhan penjualan batik ini tidak terlepas dari :

  •  peranan pemerintah yang menganjurkan pemakaian batik bagi pekerja formal untuk melestarikan salah satu karya original indonesia dan salah satu industri tertua di indonesia. Kampanye pemakaian batik yang dilakukan terus-menerus oleh pemerintah memberikan dampak luar biasa bagi pertumbuhan industri batik di Indonesia.
  • Perkembangan motip-motip batik yang disesuaikan dengan era sekarang ini. Dengan motip2 baru yang bisa menyerap gaya hidup mulai dari anak-anak muda sampai orang tua. Anak2 muda saat ini tidak malu lagi pakai batik tetapi dengan motip2 yang sesuai dengan selera mereka.
  • Ranges harga batik saat ini memungkinkan semua kalangan untuk mampu membelinya. Batik berkisar dari harga 30 ribu per pcs sampai dengan harga juta-an. Jadi konsumen diberikan pilihan kualitas untuk setiap tingkat demand/permintaan
  • Pertumbuhan jumlah outlet penjual batik sudah menyebar secara merata. Sekarang orang cari batik tidak harus ke jogja, solo atau pekalongan. Bahkan sampai mall2 kecil, butik2 individual menyediakan product ini.
  • DAN TENTUNYA HARUS BISA DITERIMA BAHWA KITA PEDULI PADA PAKAIAN BATIK KARENA MAU DI KLAIM MALAYSIA. --> jadi kadangkala sesuatu hal negatip bisa menjadi positip tergantung kita semua menyikapinya
Sangatlah membahagiakan industri batik di tanah air bangkit dari kematiannya di era 90-an dan booming pada 3 tahun belakangan ini dan saya berharap pemerintah bisa melakukan hal yang sama untuk jenis usaha original indonesia lainnya.

SELAMAT BELAJAR

RETAIL UPDATE - KENAIKAN UMK/UMR BAGI BISNIS RETAIL

Selasa, 04 Desember 2012
Usaha retail bank modern dan traditional adalah usaha padat karya. Penerapan teknologi terkini hanya bisa membantu efisiensi di back end. Pelayanan dari retailer ke konsumen di front line masih harus mengandalkan manusia. Dengan jam operational yang terbagi dalam 2(dua) shift@ 8 jam kerja tentunya membutuhkan sumber tenaga manusia yang mencukupi.

Kenaikan UMK (upah minimum kota) atau UMR (upah minimum regional) yang belakangan ini banyak di tuntut teman2 karyawan dengan kenaikan lebih dari 40% akan membawa dampak significant dalam bisnis retail indonesia. Biaya tenaga kerja dalam bisnis retail berkisar 5% sd 7 % dari penjualan. Kenaikan UMR ini dengan asumsi tetap tentunya akan menyebabkan porsi biaya tenaga kerja menjadi berkisar 7% sd 9 %. Jika di bandingkan dengan gross profit yang retailer dapatkan berkisar 13% sd 14 % tentunya akan menurunkan retailer punya profitabilitas.

Dari sisi lain tentunya sebagai sesama pekerja, kenaikan UMR ini disambut gembira karena akan membantu peningkatan kualitas hidup bagi tenaga kerja di golongan yang paling rendah (low level). Sedangkan bagi kalangan pekerja menengah ke atas yang gajinya sudah diatas UMR, tidak akan berdampak banyak akan tetapi akan terkena efek sampingannya. Jika bagi sebagian besar karyawan mendapatkan gaji diatas 10 % pada setiap pergantian tahun, mungkin bagi perusahaan retail akan sangat berat, karena beban yang harus di tanggung untuk menutup kenaikan upah di golongan bawah ini.

Jalan keluar bagi pengusaha retail untuk menyikapi kenaikan UMR tentunya relatif sama secara global : Melakukan efisiensi biaya di pos yang lain. Hanya saja dalam prakteknya akan cukup memeras pikiran, pos biaya mana yang harus di tekan dan pos biaya mana yang tetap harus dijalankan seperti rencana awal.

Reakasi dari retailer bisa bermacam-macam atas kenaikan UMR ini :

  • Apakah retailer akan menaikan harga barang yang dijual untuk mempertahankan tingkat profitablitas perusahaan?
  • Jika menaikan harga jual product, harus dicermati apakah semua pemain retail akan menaikan harga?
  • Kalau reaksi semua pemain berbeda2 tergantung kondisi perusahaan retail tsb, maka menaikan harga jual product akan menjadi bencana. Konsumen bisa beralih tempat belanja kepada retailer yang mempertahankan strategy harga jualnya.
  • Apakah mereka akan mengurangi ekspansi bisnisnya? jika itu dilakukan maka dampaknya adalah : berkurangnya penyerapan tenaga kerja dan tidak tercapainya skala ekonomi dalam bisnis retail yang juga bisa berdampak kerugian investasi yang sudah terlanjur di keluarkan.
Tidak ada pilihan bagi retailer untuk melakukan semua cara efisiensi untuk menutup biaya atas kenaikan UMR ini. Cutting cost strategy ini harus disemua lini dan menjadi kesadaran bersama di setiap organisasi perusahaan retail.

Kenaikan UMR ini berdampak positip dan negatip tergantung dari sudut pandang mana dan bagaimana retailer mengantisipasinya.

  • UMR naik --> Kualitas hidup meningkat
  • UMR naik --> daya beli masyarakat akan meningkat
  • Daya beli meningkat --> opportunity terjadi peningkatan penjualan
  • Peningkatan penjualan --> menutup kenaikan biaya akibat kenaikan UMR


Jadi, mari kita sikapi dengan baik, disetiap tantangan selalu ada opportunity baru yang muncul.

Selamat Belajar

RETAIL INTERMEZO - PAMEO " RETAIL IS DETAIL" ITU DULU. WHATS GOING NOW

RETAIL IS DETAIL, sebuah ungkapan akan betapa pentingnya melihat, mencermati dan mencari solusi dari setiap detail-detail pekerjaan dalam business retail. Ungkapan tersebut pertama kali di populerkan oleh salah satu tokoh retail business terkemuka di Indonesia, Bp. Pudjianto. Sangat bisa di pahami pada saat beliau mengatakan hal tsb, karena pada saat business retail mulai menggeliat di era tahun 90-an, masih sangat sedikit informasi yang ada untuk melakukan pengembangan business retail di Indonesia. Sehingga pada saat tersebut, beliau membedah secara mendalam informasi apa saja yang dibutuhkan dalam bisnis retail yang bisa mendorong pertumbuhan bisnis retail lebih cepat lagi.

Dengan perkembangan teknologi saat ini, dimana semua pelaku bisnis retail bisa dengan cepat meniru apa yang dilakukan pesaing, informasi apa yang pesaing miliki yang tidak kita miliki dan lainnya, maka persaingan dalam bisnis retail semakin tajam. Sehingga pada akhirnya sangat sulit untuk melakukan differentiation.

Dengan kondisi seperti ini, bagaimana perusahaan retail mengembangkan bisnis mereka. Maka dari diskusi yang penuh kopi pada suatu pagi, maka kondisi bisnis retail di Indonesia saat ini sudah bergerak dalam phase selanjutnya yaitu :

RETAIL IS : NUMBER OF STORE
Coba kita amati persaingan dibisnis retail saat ini, maka semua pemain retail disemua format dari hypermarket sd minimarket gencar melakukan expansi ke luar pulau jawa. Melakukan penetrasi sampai ke kecamatan bahkan desa2 yang jika di bedah secara mendalam, " belum tentu toko yang dibuka tsb menguntungkan secara business". Kenapa hal ini dilakukan :

  • Retailer chain ( jaringan retail) mempunyai skala economy ( economic scale). Pada jumlah toko dan volume sales berapa, maka bisnis retail tsb menguntungkan.
  • Margin/gross profit perusahaan retail khususnya grocery retailer sangat tipis, maka tentunya dibutuhkan volume yang cukup besar supaya bisa menutup biaya-biaya yang ada.
  • Volume bisa dicapai jika number of store pada titik berapa?



RETAIL IS ABOUT OTHER SERVICES OFFERING.
Pada saat product yang ditawarkan sama, harga yang didapat konsumen juga relatif sama, strategy lokasi penyebaran toko juga sama, maka retailer akan memasuki phase Other services atau jasa-jasa atau servis2 lain yang ditawarkan untuk memikat konsumen tetap berbelanja ke retailer tsb. Other services bisa beraneka macam :

  • Mulai jual ticket kereta api, ticket konser musik, ticket pesawat, pembayaran listrik, telepon, pulsa electronic dll
  • Apalagi yang ditawarkan ke konsumen diluar core business atau bisnis inti dari retailer tsb??
Kondisi2 diatas, adalah phase normal yang akan dilalui pada setiap pelaku bisnis retail yang sudah memasuki siklus Maturity. Maka retailer hendaknya mulai melihat kepada Total Quality store business, karena titik tertentu, store expansion bisa salah dan akan fatal akibatnya.

Selamat belajar


RETAIL KNOWLEDGE - INDONESIA RETAIL DRIVEN

RETAIL DRIVEN
Dalam dunia retail, mungkin pernah mendengar istilah " Retail Driven" atau siapa yang berperanan atau memberikan pengaruh lebih kuat dalam perkembangan business retail di Indonesia"

Business retail di Indonesia masih dominan di gerakan oleh PRODUSEN atau PRODUCENT DRIVEN. Bagi teman-teman yang yang bekerja di perusahaan retail coba lakukan pengamatan khususnya pada aktivitas pengadaan product atau di dunia retail di kenal Merchanidising Division. 

  • Apakah terlihat retailer sebagai perwakilan dari konsumen, meminta produsen/supplier untuk membuat sebuah product yang sesuai dengan permintaan market?
  • Apakah pernah retailer, menangkap perubahan pada prilaku, pola belanja yang bisa dijadikan kekuatan untuk mendorong sebuah perusahaan/produsen/supplier untuk membuat sebuah barang dari content sampai packaging yang sesuai dengan permintaan market/konsumen.
  • Perusahaan retailer seringkali hanya bersifat pasif. Mereka menunggu supplier datang dengan variant product baru, kemudian negosiasi, dealing, kemudian jual?
  • Jika ada retailer yang mengaku bisa mengendalikan atau mendominasi produsen/supplier, maka itu salah besar, bahkan dalam negosiasi mengenai marketing/promotion fund, rebate, discount dll. 
Kondisi saat ini di Indonesia adalah : Produsen membuat sebuah product berdasarkan research mereka sendiri dengan keyakinan pada bahwa konsumen akan menerima product yang mereka buat. 

  • Pernahkah kita mengamati, berapa banyak product yang dibuat oleh produsen yang gagal di market? bahkan untuk produsen sekaliber Sayap Mas, Unilever dan nestle misalnya?
  • Tahukah anda bahwa pareto 20:80 dalam bisnis retail masih sang at significant untuk dijadikan sebuah alat ukur dalam produktivitas product dimana 80% penjualan sebuah perusahaan retail hanya di sumbangkan hanya dari 20% jenis barang yang mereka jual.?
Jadi dapat penulis katakana business retail di indonesia masih bersifat Produsen Driven. 
Adu kuat antara produsen dan retailer akan menjadi bahasan menarik yang dapat anda nitmati dalam buku yang akan segera hadir "RETAIL INFORMATION SYSTEM"

RETAIL UPDATE - BIG MART DARI MATAHARI PUTRA PRIMA

Sabtu, 01 Desember 2012
MATAHARI MEMANASKAN PERSAINGAN DI KLAS MINIMARKET

Matahari Putra Prima Tbk, salah satu perusahaan retail terbesar di Indonesia, yang membawahi beberapa jaringan retail antara lain : Matahari Department Store, Hypermarket & Foodmart, mulai melirik pasar baru di klas Minimarket.
Pangsa pasar minimarket saat ini dikuasai 2 (dua) pemain besar yaitu Indomaret & Alfamart dengan penetrasi pasar yang semakin gencar, dengan membuka gerai-gerai baru di luar pulau jawa misalnya Medan, Makasar, Samarinda, Pekanbaru, jambi dll.

Masuknya Matahari di format retail minimarket ini, diharapkan melengkapi jaringan retail matahari putra prima disemua jenis modern chain store. Masuknya Matahari Putra Prima ke format retail Minimarket ini dengan mengusung brand : BIG MART. Konsep yang ditawarkan  adalah MINIMARKET PLUS, dimana store size berkisar 400 M2 sd 500 M2. Jika dibandingkan dengan pemain di klas ini yang sudah ada, maka akan head to head dengan retailer MIDI ( PT. Midi Indonesia) yang satu group dengan Jaringan retail minimarket Alfamart.

Product Assortment yang ditawarkan kepada konsumen adalah menjual product yang relatif sama dengan minimarket yang ada saat ini plus disediakan produk-produk segar ( fresh food) seperti : buah-buahan & sayuran.  Dua gerai BIG MART yang sudah dibuka dalam rangka test market berlokasi di kota bogor. Penulis sendiri belum sempat mengunjungi gerai big mart ini, sehingga belum bisa memberikan gambaran bagaimana konsep big mart ini dibanding pemain yang sudah ada.
Tentunya kehadiran BIG MART akan semakin memanaskan persaingan di format retail minimarket yang sudah sengit sekali persaingannya.

Pertanyaan saya, ditengah persaingan yang sangat sengit di klas minimarket saat ini, kenapa Matahari juga ingin menitmati kue yang sudah diperebutkan beberapa raksasa retail indonesia lainnya. Persaingan di format retail minimarket sudah berada dalam fase LAUTAN MERAH ( Red Ocean), dimana tingkat persaingan tinggi. Akankah BIG MART bisa bersinar seperti Hypermart & Matahari Dept store??

Bagi konsumen, tentunya akan menguntungkan dengan kehadiran BIG Mart karena pilihan belanja menjadi lebih beragam. BAGAIMANA DENGAN PEMAIN RETAIL TRADITIONAL??

Selamat belajar

RETAIL KNOWLEDGE - BLUE OCEAN STRATEGY VS RED OCEAN STRATEGY

Sabtu, 10 November 2012

PERBANDINGAN KONSEP :  RED OCEAN STRATEGY VS BLUE OCEAN STRATEGY


RETAIL INTERMESO - DITAKUTI ATAU DISEGANI

Kamis, 08 November 2012
DI TAKUTI ATAU DISEGANI
Dari sekian banyak pimpinan perusahaan, mulai dari mulai pimpinang tertinggi sampai kepada level terbawah yang mempunyai anggota atau staff dibawahnya, maka akan berusaha sekuat tenaga agar menjadi salah satu dari kedua hal diatas atau berusaha menjadi kedua2nya. Tidak ada yang salah dari hal tsb. Akan tetapi bagaimana membentuk dan menciptakan kedua hal tsb? 

Masih banyak pimpinan yang di takuti dalam pengertian yang salah, misal senang memaki, marah2 tidak karuan dan lain. Ditakuti yang benar bukan karena hal tersebut. Lebih jelasnya mungkin bisa saya gambarkan sebagai berikut : 
Ketakutan yang muncul pada anak buah anda kebanyakan berasaldari dua hal diatas yaitu karena ucapan anda dan karena tindakan anda. Kalau anda hanya ditakuti karena ucapan dan suara yang keluar dari mulut anda saja, maka belumlah menjadi pimpinan yang tepat. Ucapan yang keluar berupa makian, hinaan dll, yang diucapkan dengan serius akan menimbulkan sakit hati dan karena anda adalah atasan mereka, maka yang terjadi adalah Ketakutan yang dimunculkan saat mereka ada dihadapan anda saja. Sebaliknya jika dibelakang anda, maka mereka bukannya takut tetapi terbalik, akan menghina anda dalam setiap pembicaraan mereka yang terkait dengan anda.

Ketakutan yang muncul karena tindakan anda, maka harus diluruskan kearah yang benar. Ketakutan karena tindakan anda contohnya misal : Jika ada anak buah yang melanggar sebuah peraturan, maka anda dengan tegas tanpa konpromi akan memberikan hukuman yang tepat. Siapapun yang melanggar, entah pimpinan tsb dekat secara pribadi dengan anda atau tidak, peraturan diberlakukan sama maka anda akan ditakuti. Image yang muncul adalah tiada ampun atas setiap pelanggaran. 

DITAKUTI identik dengan EKSEKUSI 

Sedangkan disegani juga secara garis besar muncul karena dua hal yaitu penguasaan anda terhadap semua persoalan dalam tanggung jawab anda dan tentunya karena prilaku anda. Jika seorang pimpinan, benar-benar menguasai semua persoalan yang muncul dan mampu memberikan sebagian besar solusi di divisi yang dipimpinnya maka akan muncul keseganan dari anak buahnya. Sedangkan keseganan bisa juga muncul selain karena anda menguasai lingkup pekerjaan anda, tetapi juga karena prilaku anda. Prilaku disini sangat penting. Prilaku itu nampak atau kelihatan. Misalnya jika anda meminta mereka masuk kantor sebelum jam 8 pagi, maka anda harus melakukan hal yang sama. Anda selalu hadir di meeting tepat waktu, selalu menepati dateline yang ditentukan dan meminta anak buah anda juga melakukan hal yang sama, maka akan muncul keseganan dari anak buah anda karena apa yang anda minta ke mereka anda sudah memberikan contohnya terlebih dahulu.

DISEGANI identik dengan EXPLORASI

Jika anda bisa melakukan kedua2nya ditakuti dan disegani, paling tidak anda sudah mendekati menjadi Pimpinan yang diharapkan.


Tapi sebelum saya sudahi tulisan sederhana ini, ada satu hal menarik untuk pembahasan yaitu : Pimpinan adalah berbeda dengan Pemimpin

Selamat belajar

RETAIL PHOTO's

Minggu, 04 November 2012


RETAIL UPDATE - KREATIVITAS DI TENGAH SERBUAH MODERN RETAILER

Selasa, 23 Oktober 2012
RETAIL UPDATE - SURVEY SINGKAT RETAIL TRADITIONAL

Dua hari terakhir ini, saya dengan seorang temen jalan-jalan ke jakarta utara, timur dan barat. Selain lihat2 kiri kanan mulai pasar uler di jakarta utara sana sampai pasar indraloka di jelambar tembus tubagus angke. Beberapa hal menarik yang bisa saya share dalam blog ini adalah Reaksi berbentuk kreativitas retailer traditional terhadap maraknya modern retail di lingkungan mereka.

Salah satu yang menarik adalah di daerah Jakarta Utara, ada sebuah institusi swasta yang memberikan dukungan kepada beberapa retailer traditional dengan system : " limited supply & Profit sharing"

  • Institusi ini mensuply 4 jenis product ke beberapa pedagang kelontong traditional diantaranya Beras, Gula, Kecap & Minyak goreng.
  • Pedagang kelontong tsb, diminta mencari market warung-warung makan di sekitar wilayahnya sebanyak mungkin. Dan jika sudah mendapatkan langganan yang siap menerima supply product tsb, tentunya harga dan qty kebutuhan sudah clear, maka pedagang kelontong tsb mengirim barang ke warung2 nasi tsb.
  • Keuntungan dari penjualan ke empat jenis barang tsb ( tentunya setelah di kurangi modal/hpp/cogs (cost of good sold) dari ke empat barang tsb, dibagi dua antara institusi tersebut dengan si pedagang kelontok/retailer traditional ini.
Konsep ini cukup menarik untuk menggairahkan retailer traditional, akan tetapi sayang hanya berjalan 2(dua) tahun, kemudian institusi yang mensupply ke empat product tsb tutup tanpa alasan yang jelas.

Hal menarik lainnya terjadi di jakarta barat, di sekitar daerah jelambar. Mereka menamakan dirinya Group Madura. Cara kerja kelompok ini sedikit berbeda

  • Jika ada yang ingin jualan toko kelontong, dan mereka punya tempat untuk berjualan maka kelompok ini akan mensupply semua jenis product yang dibutuhkan
  • Anggota hanya diminta menyiapkan tempat untuk jualan saja
  • Barang di supply dari kelompok ini dengan cara bagi hasil
  • Misal jika jualan 1 (satu) juta rupiah dalam sehari dan modal dari 1 juta tsb adalah 700 ribu, maka keuntungan sehari sebesar 300 ribu tersebut di bagi dua antara pemilik tempat/yang mengoperationalkan dengan pemilik barang dari kelompok madura ini.
  • Kegiatan kelompok ini masih berjalan dengan baik sampai saat ini.
Sangat menarik, kreaktivitas pelaku retail traditional ini di tengah gempuran modern retailer di semua wilayah. Semangat bertahan hidup memunculkan kreativitas dan inovasi-inovasi luar biasa.
Mari kita belajar dari mereka.


Selamat Belajar


RETAIL INTERMESO - SAHAM & MONYET

Senin, 22 Oktober 2012
RETAIL INTERMESO - SAHAM & MONYET

Pagi ini saya belajar mengenai beberapa hal yang terkait dengan finance Engineering dari seseorang yang punya jam terbang memadai utk kapasitas beliau sebagai seorang CEO di beberapa perusahaan besar. Yang menarik untuk saya share kali ini adalah mengenai pasar saham. Beliau memberikan satu sudut pandang baru ( bukan baru tapi me remind) bagaimana pasar saham itu bekerja, yang dilakukan oleh para instrument di dalamnya. Pada titik tertentu pasar saham sangat menjanjikan tetapi pada satu titik dimana value dari per lembar saham tersebut sudah tidak masuk dalam logika maka sudut pandang ini menjadi sesuatu yang menari. Beliau mencontohkan dengan bahasa sederhana yang di umpamakan satu lembar saham itu = 1 ekor monyet.

" Pada suatu hari, datang seorang pria perlente ke suatu desa dengan membawa 1 ekor monyet. Dia mengumpulkan warga desa dan berkata " Saya butuh monyet jenis ini sebanyak 10 ekor, saya akan bayar per ekornya senilai Rp. 1 Juta". Maka warga desa berebut mencari monyet. Seminggu kemudian datang pria ini dan membayar 10 ekor monyet tersebut dgn harga yang dia janjikan dgn total nilai 10 juta rupiah.

" Pada minggu ke 3 pria itu datang lagi dengan membawa 1 monyet lagi. Setelah warga berkumpul, dia berkata " saya butuh monyet jenis ini sebanyak 30 ekor dan akan saya bayar seharga 1.5 juta per ekor. Maka dalam sehari warga tsb sudah membawa 30 ekor dan pria itu membayar hargan sesuai yang di janjikan. Dia membayar ke warga senilai 45 juta rupiah."

" satu bulan kemudian pria itu datang lagi dengan membawa seekor monyet lagi, dan berkata ke warga desa, saya butuh 100 ekor monyet lagi. Saya akan beli dengan harga  3 juta per ekor. Seluruh warga desa beramai2 mencari monyet yang dibutuhkan oleh pria tersebut. Ada warga yang beli 2 juta per ekor dgn harapan untung 1 juta, ada yang beli 2.5 juta per ekor dgn harapan untuk 500 ribu per ekor dll. Setelah terkumpul 100 ekor jika di rata2 warga belinya seharga 2.5 juta per ekor. Harapannya akan mendapatkan keuntungan 500 ribu per ekor jika pria perlente itu datang ke desa untuk membayar pesanan monyetnya."

" Pada saat yang sama, pria tersebut dengan menggunakan tangan orang lain menjual monyet miliknya sejumlah 1 monyet + 10 monyet + 30 monyet total 41 monyet yang rata2 harganya adalah 11 x 1 juta = 11 Juta + 30 monyet x 1.5 juta = 45 juta sehingga total monyet 41 monyet dgn modal = 56 juta dan dia jual ke warga2 dengan nilai 2.5 juta per ekor  sehingga dia mendapatkan sebanyak = 102.5 juta. sehingga dia untung 46.5 juta atau 86 persen untung."

Setelah warga mengumpulkan sebanyak 100 monyet yang di pesan, pria tersebut tidak pernah muncul lagi. Warga mendatangi alamat pria tersebut dan menemukan pria tersebut lagi duduk santai dan berkata. Sorry bapak2 aku bangkrut dan tidak bisa lagi beli monyet2 bapak/ibu sekalian. Warga desa tidak bisa apa2 dan terpaksa mereka ada yang menjual murah 500 ribu per ekor monyet adan yang masih tetep pelihara itu monyet berharap harganya naik di market/pasaran."

Whats a point dari cerita tersebut : 

  • Seperti itulah pasar saham bekerja
  • hati-hati dengan hot issue karena bisa jadi adalah issue tidak benar tetapi sengaja dibuat untuk menarik investor masuk kemudian harga akan turun lagi.
  • Bermain saham itu menarik, karena keuntungannya cukup menggiurkan tetapi resikonya besar sekali kalau anda tidak memahami bagaimana pasar saham itu bekerja.
  • Bermain saham jangan harus benar2 memahami kondisi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut khususnya mengenai kondisi keuangan perusahaan tersebut. Berapa PER nya  ( Price earning Ratio) ada pula berapa Earning Per saham nya ( EPS), Bagaimana balance sheet perusahaan tsb ( Neraca), Dan financial report lainnya.
  • Dari point diatas, kita akan bisa lebih rational kapan masuk dan kapan keluar dari market, sehingga tidak terjebak seperti warga desa yang tergiur issue bahwa harga per ekor monyet menjadi 3 juta per ekor.
SELAMAT BELAJAR


RETAIL DISCUSSION - DRUG STORE CENTURY / GUARDIAN / WATSON / BOSTON

Sabtu, 20 Oktober 2012
DRUG STORE - CASE STUDY : CENTURY/GUARDIAN/WATSON/BOSTON

Jika anda jalan-jalan ke beberapa mall besar di Jakarta, dan beberapa perumahan kelas menengah atas, mungkin anda menjumpai salah satu dari ketiga toko diatas yaitu century atau guardian atau Watson.
Dalam ilmu retail, ketiga jenis retailer tersebut bisa di kelompokan dalam sebuah grup khusus yaitu "Drug Store" atau bisa di kelompokan ke dalam " Speciality Store ". Ketiga brand toko tersebut hanya menjualan beberapa jenis kategori barang misalnya : 

  • Pharmaceutical ( Medicine - obat-obatan)
  • Personal care ( Hair care, soap, body Fragrance, Facial Care, skin care, dll)
  • Paper Product ( tissue, sanitary napkins dll)
  • dll.
Retailer format ini biasanya mengkhususkan diri kepada kategori product yang terkait dengan " Health & beauty". Dari sisi perkembangan gaya hidup di kota2 besar, mestinya jenis retailer ini bisa berkembang baik karena :

  • Kecenderungan kelas menengah atas semakin sadar akan pentingnya kesehatan
  • Kelas ekonomi menengah atas ini juga semakin memperhatikan penampilan.
Hanya saja kenapa perkembangan jenis retailer format speciality store ini terlihat kurang bergairah. Saya perhatikan jumlah outlet century, guardian dan watson bisa kita hitung dengan jari, beda dengan jenis retail lainnya yang outletnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan. Untuk bahan diskusi, menurut saya ada beberapa hal yang terlupakan yaitu 

  • "Category product vs Multi Competition"
    • Dari sisi category product dimana type bisnis ini yang lebih berfokus kepada kesehatan dan kecantikan, maka akan menghadapi persaingan dari format retail lainnya. Karena prilaku konsumen ( consumen behaviour) belum bergeser secara berarti untuk pemenuhan kebutuhan akan jenis2 product tertentu.
    • Pertanyaan simple adalah : " jika anda sakit dan membutuhkan obat baik generik maupun resep, kemana pertama kali akan anda beli " , Maka jawabannya adalah APOTIK. Artinya dari sisi jenis product yang di jual oleh format retail ini dari satu category saja, maka akan menghadapi persaingan dengan retail yang memfocuskan diri hanya pada satu kategori yaitu Apotik.
    • Jika anda ingin membeli product perawatan tubuh, maka kemana anda pertama akan beli, misal anda butuh Shampoo - maka kita akan beli di ke minimarket/supermarket atau hypermarket. Jika kita butuh parfum kelas atas, maka banyak sekali butik-butilk parfum disetiap Mall.
  • Godaan Margin/Keuntungan
    • Godaan akan tingkat keuntungan dari penjualan item-item dari category product yang masuk kelompok health & beauty ini memang cutup menggiurkan. Tentunya masing-masing perusahaan yang bergerak disini punya skala ekonomi tertentu pada saat memutuskan masuk ke bisnis dengan format retail ini.
    • Hati-hati, kalau goals nya adalah memiliki outlet jenis ini dalam jumlah banyak, maka market belum siap dan dari sisi strategi penetapan lokasi juga harus extra hati-hati. 
    • Margin tinggi yang diharapkan tentunya harus di imbangi dengan volume penjualan yang memadai.
Jadi apakah market Indonesia sudah siap untuk dimasuki retailer jenis drug store/speciality store jenis  century/guardian/watson? menurut saya belum. Belum disini  bukan berarti tidak bisa berkembang tetapi butuh waktu beberapa tahun ke depan tergantung perubahan prilaku konsumen Indonesia umumnya dan kota2 besar khususnya.

Selamat Belajar

RETAIL INTERMESO - KECEPATAN ATAU KETEPATAN

Kamis, 18 Oktober 2012
RETAIL INTERMESO - KECEPATAN ATAU KETEPATAN

Kembali kita coba diskusikan beberapa hal seputar pekerjaan kita dalam sebuah perusahaan. Dalam melayani pimpinan di sebuah perusahaan, perlu kita memahami karakteristik dari masing-masing pimpinan. Kali ini kita akan membahas karakteristik akan sebuah pelayanan kepada pimpinan terutama dalam pengerjaan tugas-tugas yang diserahkan kepada kita sebagai bawahan. Yang menarik adalah : Beberapa pimpinan senang akan kecepatan pengerjaan tugas & ada pimpinan yang senang akan ketepatan dari isi tugas tersebut.

KECEPATAN
Karakteristik pimpinan ini adalah semakin cepat anda melaporkan progress pekerjaan yang diberikan kepada anda, maka dia akan semakin senang kepada anda. Kecepatan disini bukan mengabaikan ketepatan, tetapi jika anda diberikan sebuah pekerjaan X, kemudian dalam waktu dua jam anda sudah memberikan hasilnya kepada pimpinan,  dibaca kemudian di koreksi dan kembali anda menyempurnakan tugas anda tersebut sesuai yang diminta.

Karakter pimpinan ini yang menyenangi kecepatan disini mempunyai dua sisi, artinya anda benar-benar mengerjakan apa yang dia minta ( progress) kemudian dia dengan senang hati meluangkan waktu untuk memeriksa dan mengoreksi shg pekerjaan anda lebih tepat. Melayani karakter pimpinan yang mau cepat seperti ini, anda harus memperhatikan beberapa hal :

  • Pada saat diberikan tugas, pastikan anda memahami benar apa yang pimpinan mau
  • Jika ada yang kurang jelas, tanyakan pada saat anda menerima tugas tersebut
  • Jika anda merasa tugas tersebut "mudah" maka anda boleh menyatakan " pak, dua jam lagi saya kirimkan laporan tsb"
  • Jika di rasa tugas tersebut membutuhkan waktu panjang, maka jangan ragu2 mengatakan " pak, laporan yang bapak minta besok jam 11 siang saya serahkan"
  • Jika anda sudah mengatakan itu, maka biasanya akan terjadi negosiasi. " jangan jam 11, serahkan laporannya jam 9 pagi" - maka anda harus memulai lebih awal shg bisa tepat waktu walau nanti mungkin akan di koreksi lagi shg selesai jam 11 siang keesokan harinya


KETEPATAN
Karakteristik pimpinan seperti ini, adalah tidak mau sibuk2 untuk mengkoreksi dan menganggap pada saat anda dikasi tugas, anda sudah paham benar apa yang dia mau. Untuk itu :

  • Pastikan benar2 dan jangan sampai meleset apa yang dia mau, baik isi laporan, format laporan sampai kepada keindahan bentuk laporan dll.
  • Jika ada menyerahkan laporan kemudian ternyata tidak sesuai apa yang dia mau, maka siap-siap menerima umpatan " bodo, telo, dll"
  • Waktu yang diberikan mungkin sedikit lebih longgar.
Apakah ada pimpinan yang mau cepat dan tepat, pasti ada.
Pahami karakteristik masing-masing pimpinan anda, seperti apa kemauan mereka akan sebuah laporan pengerjaan tugas, dan Adjust diri anda sendiri, maka akan memudahkan anda dalam melayani dan menyelesaikan tugas-tugas anda dan jangan ragu2 untuk bertanya atau jangan sok ngerti. Akan lebih baik jika anda memastikan kembali apa yang dia harapkan. Kalau bahasa marketingya adalah Customer Oriented.

Kecepatan & Ketepatan kalau dalam bisnis retail identik dengan Murah & Mahal, jika murah jangan berharap kualitas bagus, jika ingin kualitasnya bagus ya pasti tidaklah murah.

Semoga bermanfaat & selamat belajar

RETAIL UPDATE - CVS FAMILY MART INDONESIA ( CARRER OPPORTUNITY )

CVS FAMILY MART INDONESIA

Salah satu pemain retail dengan format convenience store (CVS) luar yang sudah membuka gerainya di Indonesia menyusul pemain yang sebelumnya yaitu Seven Eleven, Lowson dan tentunya pemain lama Circle K adalah FAMILY MART.

Family Mart adalah pemain no 2 terbesar di Jepang setelah Seven Eleven. Family mart adalah penantang terdekat seven eleven di jepang dgn jumlah outlet yang terus bertumbuh. Di Indonesia Family Mart di gandeng oleh Group Wing's atau Sayap Mas Group. Gerai Pertama mereka sudah dibuka pada tanggal 17 Oktober 2012 dengan melakukan conversi atas gerai CVS milik wings yaitu Eco Mart.

Kehadiran Family Mart di Indonesia, tentunya semakin menggairahkan perkembangan bisnis modern retail di Indonesia khususnya Jakarta. Positipnya kehadiran CVS ini tentunya memberikan harapan akan penyerapan tenaga kerja  dan menjadi peluang pengembangan karir pagi para pekerja retail. Family mart tentunya tidak akan berhenti di satu toko saja. Semua retailer mempunyai skala ekonomi dalam bisnis model masing-masing. Ini menjadi kesempatan baik bagi semua pekerja retail untuk bisa berkembang baik dalam karir dan pengetahuan akan bisnis retail.

Jika anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai CVS Family Mart ini, anda bisa mengunjungi outlet pertama mereka di Jl. Transyogi Cibubur, tepatnya di gerbang perumahan Rafles Hill. Outlet family mart ini bergandengan dengan restoran siap saji Yoshinoya yang juga dimiliki oleh Sayap Mas atau wings group.  Atau di office mereka yang berada di sebelah gedung Bank Ekonomi  - Kuningan Jakarta

Selama berburu karir di perusahaan retail
&
Selamat belajar

RETAIL UPDATE - PROSPEK BELANJA ONLINE ( Kompas 5 okt 2012)

Sabtu, 13 Oktober 2012
PROSEK BELANJA ONLINE  - Artikel Kompas Jumat, 5 Oktober 2012

Belanja online semakin diminati terkait dengan perkembangan situs jejaring sosial dan kepemilikan HP dan Komputer yang bertumbuh pesat.

  • Jumlah pengguna internet tumbuh 30.9 %
  • Indonesia pengguna internet terbesar no 4 di asia
  • Total transaksi online th 2011 ( by International Data Corporation) sebesar 30 Trilyun
  • Master Card survey, pertumbuhan belanja online sebesar 15% untuk 6 bulan ke depan
  • Media transaksi online terbesar adalah Facebook & Kaskus
  • Jenis Product yang paling diminati adalah product Fashion & Aksesorisnya, electronic, buku hingga peralatan rumah tangga ( Survey by nielson indonesia)
  • Pengguna belanja online dari survey Litbang Kompas adalah Karyawan Swasta, Wiraswasta dan mahasiswa
  • Metode pembayaran terbesar adalah Transfer (57.4%) & Memakai kartu kredit (11.5%) dan sisanya bayar pada saat barang di terima ( cash on Delivery)


Artikel ini melengkapi tulisan dalam blog ini sebelumnya mengenai Trend E Commerce

Selamat berusaha dan selamat belajar

RETAIL CONCEPT - LAST BITE (Merchandising Concept)

Kamis, 11 Oktober 2012
LAST BITE - GIGITAN TERAKHIR YANG BERBAHAYA
Jika anda yang sudah berkecimpung dalam dunia retail modern, maka istilah "Last bite " atau " gigitan terakhir" munkin sudah cukup populer. Tapi bagi dunia retail traditional, mereka munkin pernah melakukan tapi dengan istilah berbeda.

Pengertian sederhana dari last bite ini adalah : Suatu aktivitas pembelian tambahan atas sebuah product di luar kebutuhan retailer dalam kondisi normal yang disebabkan oleh kondisi tertentu dalam periode tertentu juga. Kondisi yang menjadi pemicu sebagian besar retailer menaikan invetory atau stock mereka melebihi kebutuhan normal mereka dalam periode tertentu biasanya di sebabkan oleh : PRICE INCREASING atau  informasi akan ada kenaikan harga beli product tersebut dari supplier pada periode tertentu.

Tujuan pembelian barang tambahan ini oleh retailer adalah harapan akan mendapatkan "gain" atau " keuntungan" karena mereka mendapatkan harga beli yang tetap sebelum harga beli di naikan oleh supplier. Akibat kenaikan harga beli secara logika maka harga jual juga akan naik. 
Bagi retailer yang mempunyai kemampuan cash flow yang bagus, mungkin relatif mudah mengambil keputusan melakukan pembelian tambahan, tetapi bagai retailer yang cash flownya pas pasan maka, melakukan pembelian tambahan haruslah hati-hati dan cermat shg jangan sampai, bukan keuntungan yang di peroleh, akan tetapi adalah kesulitan bayar atas pembelian tambahan ini.

Beberapa simulasi kemungkinan2 apa yang akan terjadi atas sebuah pengambilan last bite yang harus di perhatikan antara lain :

  • Jika semua retailer melakukan pengambilan terakhir atas informasi kenaikan harga beli product tertentu, maka retailer satu vs lainnya dalam posisi sama2 kuat. Karena jika harga jual tidak dinaikan maka peningkatan volume penjualan yang diharapkan dengan harapan mengambil market share pesaing tidak akan terjadi.
  • Jika semua retailer melakukan pembelian tambahan di luar kebutuhan normal masing-masing, maka di market akan terjadi kelebihan supply, sedangkan demandnya / permintaan konsumen tetap.
  • Bagi supplier sendiri, jika mereka " ngompori" retailer untuk melakukan pembelian tambahan di luar kebutuhan normal, maka tidak akan terjadi Re order atas produk tersebut pada periode berikutnya, karena retailer masih mempunyai stock yang cukup banyak. Hal ini akan menjadi problem bagi supplier karena mereka harus keep terus hasil produksi pabrik mereka. 
  • Jika point diatas terjadi, BIASANYA supplier akan mendesak retailer dan mengingatkan dealing akan target pembelian selama satu tahun dimana di dalamnya ada insentive bagi retailer yang disebut REBATE...
  • dll
Jadi pengambilan keputusan akan pembelian tambahan di luar kebutuhan normal atau last bite purchase ini harus di analisa dengan cermat, baik dari sisi kemampuan cash flow perusahaan retail maupun analisa kekuatan penyerapan pasar atas kenaikan inventory retailer tersebut.
Jika keputusan pengambilan last bite ini asal-asalan saja, maka bukan saja cash flow retailer yang bermasalah pada periode tertentu tetapi cost of storage (biaya penyimpanan), cost of product loss (biaya kehilangan barang), cost of bad stock ( barang rusak) bisa meningkat.

Last bite penting dan enak tetapi harus terukur dengan cermat, ibarat membeli gorengan tahu/tempe abang2 di pinggir jalan, kebanyakan maka anda bisa kolestrol.
Jadi HATI _HATI DENGAN GIGITAN TERAKHIR ANDA.

Selamat Belajar





RETAIL CONCEPT - MIMPI UNTUK RETAILER TRADITIONAL

Minggu, 07 Oktober 2012
Saya hanya bermimpi suatu saat semua retailer tradisional ( warung klontong ), toko obat, toko mainan anak2 dan lain-lain, akan memiliki sebuah PC yang bagus dan mempunyai program atau system yang memadai untuk menunjang operational tokonya. Kemudian jika sudah memiliki PC ( Personal Computer), akan ada seseorang atau sebuah lembaga yang menyediakan sebuah program inventory dan penjualan gratis dan sebuah system laporan rugi/laba gratis untuk toko-toko tersebut.

System Inventory
- Bagaimana mereka menetapkan maksimum stock per masing2 barang
- Berapa banyak yang harus mereka beli, sehingga tidak ada stock tidak terjual untuk waktu yang lama
- Barang apa saja yang stoknya harus di perbanyak dan barang apa saja yang harus di kurangi stocknya
- Bagaimana perputaran masing-masing barang yang mereka jual sehingga mereka bisa menentukan barang apa saja yang tidak perlu di jual
- dll.

System penjualan
- Mereka tdk perlu mengingat harga masing-masing barang
- Bisa menentukan harga jual yang lebih akurat
- Mengurangi kesalahan harga jual dan mengurangi salah jual (tertukar antara harga Indomie goreng dan rebus)
- Bisa menghitung penjualan dalam sehari dan per bulan dengan lebih akurat
- Bisa mengetahui keuntungan per hari dan per bulan
- dll.

Jika ada yang bisa mewujudkan hal tersebut, saya bisa membantu membuatkan formula perhitungan inventory yang baik dan membuatkan formula program penjualannya.

Semoga & Selamat Belajar

RETAIL CONCEPT - HARGA ( PRICE) & ANGKA ( NUMBER )

Rabu, 03 Oktober 2012
HARGA & ANGKA DALAM RETAIL BUSINESS

Dalam kehidupan kita, pernahkah kita memperhatikan berapa kali dalam sehari kita bicara harga2 dan angka2. Hari ini saya bangun tidur di sebuah hotel kecil di bali, saya stel alarm jam 7 pagi, sarapan jam 8 pagi, cari ticket pesawat dan cek harga, kemudian check out dan bayar hotel, kemudian makan dan bayar harga makanan dan seterusnya.
Harga dan angka tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita saat ini. Demikian pula dalam dunia retail, harga dan angka akan menjadi suatu menu sepanjang hari selama anda bekerja di business retail. Bicara mengenai harga, banyak sekali konsep penetapan sebuah harga product. Yang paling sederhana adalah :

  • Jika harga terlalu tinggi, maka kemungkin tidak terjual tinggi atau terjual sedikit, keuntungan retailer tinggi per unitnya
  • Jika harga yang di tetapkan terlalu rendah, maka product kemungkinan terjual tinggi tetapi keuntungan per unitnya kecil
Dalam prosesnya tidak sesederhana itu. Penetapan sebuah harga product di dasarkan pada tujuan dari perusahaan retail misalnya :

  • Apakah mengoptimalkan revenue (pendapatan) atau
  • Memperluas pasar product tersebut ( market share) atau 
  • Mengoptimalkan keuntungan atau
  • Kombinasi ketiganya
Setiap product bisa menggunakan strategy harga yang berbeda sesuai tujuan diatas. Jika retailer menjual beraneka macam product, maka masing-masing product akan di setting harganya dengan tujuan yang berbeda2. Contoh sederhana :

  • Jika anda jual telor, tidak mungkin anda setting harga jauh diatas pesaing untuk mendapatkan keuntungan tinggi, karena telur sangat sensitif. Maka lebih baik telur di jual harga bersaing bahkan bisa lebih murah dengan tujuan memperluar market share (image murah)
  • Tapi kalau anda jual ember / sapu mungkin anda bisa setting harga yang lebih tinggi dengan tujuan mengoptimalkan keuntungan dan konsumen relatif tidak sensitip terhadap harga tsb.
Reaksi Konsumen & Reaksi Pesaing
Reaksi konsumen terhadap perubahan harga dari sebuah product ini di kenal dengan istilah ELASTISITAS HARGA / PRICE ELASTICITY OF DEMAND ( PED).
Jika harga terlalu mahal, maka konsumen bisa pindah ke pesaing atau membeli barang lain yang mempunyai fungsi sejenis. Bagaimana reaksi pesaing terhadap harga product yang kita tetapkan. Konsumenpun bisa bereaksi dalam berbagai macam misal : Menurunkan harga barangnya lebih murah atau sama dengan harga kita dengan tujuan mempertahankan market share nya.

Informasi mengenai jenis harga dan biaya apa saja yang terkandung dalam sebuah harga dapat di pelajari lebih lanjut dalam buku " Retail Consumer Goods" by I nyoman sugiarta.

ANGKA
Dalam dunia retail angka2 menjadi menu pokok. Coba anda tanya orang yang bekerja di perusahaan retail, setiap hari bicara mengenai target, estimasi, biaya, investasi, keuntungan, dll. Permainan angka-angka dalam dunia retail saya sering menyebutnya dengan RETAIL MATHEMATIC.
Untuk mempelajari matematika retail, anda tidak perlu sepintar einstein atau menjadi seorang ahli matematika. Matematika retail sangat sederhana, tetapi penuh logika. Matematika retail harus di ikuti oleh intuisi business ( business sense) yang baik.

Jadi kalau anda tidak suka angka2, maka anda jangan bekerja di perusahaan retail.
MATEMATIKA RETAIL atau RETAIL MATHEMATIC akan segera saya persiapkan untuk membantu memahami seberapa besar peranan angka-angka dalam business retail.

Selamat Belajar


INDONESIA RETAIL - TRADITIONAL YANG MODERN

Minggu, 30 September 2012
TRADITIONAL YANG MODERN
(Catatan Kompas, minggu 30 september 2012 - Geliat Sanshui - Kota Nan Sunyi)

Membaca harian kompas, edisi minggu 30 september 2012 yang menggambarkan kehidupan sebuah kota kecil di negeri tirai bambu - China.  Kota seluas 874 km2 dan berpenduduk 440 ribu jiwa ini ( Jakarta luas 661 km2 dan berpenduduk hampir 9 juta jiwa) adalah sebuah kota kecil di propinsi Ghuandong.

Saya tertarik dengan catatan kompas khususnya harmonisasi pasar traditional dengan pasar modern atau retailer traditional vs modern. Disini di gambarkan di trotoar2 pusat perbelanjaan modern, masih banyak di temukan pedagang tradisional menjajakan  dagangannya seperti aneka sayur bahkan sampai berjualan unggas kepada para pengunjung pusat perbelanjaan tersebut. Hanya saja perbedaannya adalah para retailer tradisional di sana diberikan ruang publik tertentu untuk bisa hidup tetapi dengan penataan yang rapi. Mereka mempunyai lapak yang tertata rapi, bersih dan kering. Sehingga kehadiran pedagang traditional tersebut tidak mengurangi kenyamanan pengunjung dan lalulintas jalanan. Selain itu, pemerintah kota menyediakan ruang publik yang memadai seperti taman kota untuk berbagai macam aktivitas warga mulai dari berkeseniam, olah raga dan berdagang.

Saya mencoba searching di web " sanshui city china" dimana disebutkan kota ini merupakan pensupply penting bagi Guandhong area bahkan sampai hongkong untuk supply buah, dan penghasil soft drink berbasis jeruk dan madu.  Dari beberapa web, memang saya tidak temukan secara spesifik mengenai kehidupan traditional retailer dan modern retailer dalam economic preview. Tapi kalau mencoba membayangkan tulisan kompas diatas kemungkinan beberapa faktor yang membangun harmonisasi retailer traditional dan Modern Retailer yaitu :

  • Peraturan yang jelas dan tegas dari government / pemerintah kota
  • Kontrol atas pelanggaran dan sanksi yang jelas
  • Culture & budaya masyarakat yang taat peraturan dan kesadaran yang tinggi dalam pelaksanaanya
  • Infrastruktur yang baik dan mendukung
  • Semangat yang sama dalam memajukan perekonomian usaha mikro dan makro (win-win)
Di Indonesia, kalau kita cermati secara global dengan fluralistik masyarakat yang lebih kompleks bukan dari segi jumlah penduduk. Penduduk total China adalah yang terbesar di Dunia. Pertanyaan yang selalu tidak mendapatkan jawaban adalah " Kenapa mereka bisa, Indonesia tidak"
Kita mesti telaah satu persatu dari setiap persoalan dalam penataan pasar modern dan tradisional, sehingga jangan yang terjadi hanya wacana dan konplik tanpa ada penyelesaian yang jelas.

  • Peraturan atau Undang-Undang yang mengatur kehidupan retailer tradisional dan modern masih sangat tidak jelas, lebih kepada pembatasan2 expansi pasar modern tanpa ada peraturan2 yang mencoba mensinkronkan kedua sisi tersebut sehingga bisa hidup berdampingan tanpa perlu konplik yang tidak perlu. Peraturan seringkali tidak memberikan solusi menyeluruh hanya bersifat sporadis dan bagian per bagian semata. Anehnya peraturan akan dibuat pada saat setelah terjadi kekacauan bukan bersifat preventif.
  • Kontrol yang lemah dan penerapan sanksi yang tidak jelas juga menjadi pemicu. Kenapa lemah, karena setiap peraturan yang dibuat selalu disiapkan celah2 untuk bernegosiasi, maaf kalau saya katakan celah2 tersebutlah akan menjadi ladang korupsi.
  • Bicara budaya masyarakat Indonesia, saya melihat tidak kalah beradabnya dengan bangsa manapun di dunia. Tapi budaya kita yang adiluhung hanya kenangan masa lalu apalagi di masyarakat perkotaan. Kenapa budaya adiluhung kita hilang atau meredup, karena peraturan2 dan kontrol dari yang berwenang sangat lemah, sehingga segala bentuk penyimpangan selalu di tolerasi kalau ada sebuah konpensasi.
  • Infrastruktur di Indonesia adalah yang sangat parah. Pembangunan oleh satu departement jarang bahkan tidak ada koordinasi dengan departemen yang lainnya. hari ini gali oleh PAM ( perusahaan air minum milik negara), besoknya di gali lagi oleh Telkom besoknya di gali oleh PU (Pekerjaan Umum) entah besoknya di gali siapa lagi??. Trotoar jadi tempat mangkal angkot, 
  • Ruang publik di Jakarta bahkan di kota2 lainnya sangat sedikit bahkan bisa di katakan tidak ada. Jikalau ada misal di daerah yang kita kenal dengan nama ALUN-ALUN KOTA, dengan kontrol yang tidak jelas bisa berubah menjadi pasar malam dan tempat nongkrong preman, sehingga fungsinya berubah. Lagi2 karena tidak ada tindakan tegas, bagaimana bisa tegas kalau mereka bayar untuk bisa jualan, nongkrong dll kepada oknum2 tertentu. 
Jika ingin menemukan harmonisasi  Traditional retailer dan modern retailer, mungkin kelima hal diatas harus dibedah satu persatu dan di carikan solusi yang konprehensif dari semua pihak yang terkait kemudian secara jelas dan tegas di kontrol pelaksanaanya.

Semoga !!!




OUT OF RETAIL - BOSAN KAYA & GAGAL MISKIN - MOTIVATOR BOMBASTIS & OMONG KOSONG - KAYA SEMAKIN KAYA & MISKIN TETAP MISKIN

Sabtu, 29 September 2012
BOSAN KAYA & GAGAL MISKIN

Tadi sore ketika saya naik taxi setelah bercerita kesana kemari dengan sopir taxi saat berangkat, sopir taxi yang berasal dari sebuah desa di selatan BIMA - Sumbawa - Nusa Tenggara Barat, ada satu cerita menarik. Sebelum jadi sopir taxi ybs adalah seorang sopir pribadi di sebuah keluarga di kelapa gading dengan gaji yang cukup lumayan. Selama 6 (enam) tahun bekerja, selain bisa mengumpulkan tabungan sampai 25 juta, dia juga banyak belajar usaha dan melihat peluang dari bosnya yang selalu bercerita dalam mobik setelah melakukan pertemuan bisnis.
Dari sana dia berpikir ternyata setelah dia bergaul dengan bosnya dan dengan sesama sopir gobrol2, maka banyak peluang yang bisa ybs kerjakan dan kemungkinan prospeknya bagus. Tahun ke 7 (tujuh) dia memberanikan diri mengundurkan jadi sopir dan pulang ke sumbawa dengan bekal tabungan diatas mencoba bisnis pakan ternak kecil2an. Setelah jalan ternyata tidak semudah yang dia kira, alhasil dalam waktu 3 bulan semua tabungannya habis dan mulai berhutang sana sini. Pada saat usaha pertamanya gagal, maka dia tidak bisa melanjutkan usaha lainnya karena modalnya sudah minus padahal dia punya keyakinan kalau di lanjutkan lagi peluangnya masih bisa.

Itulah gambaran daya tahan pengusaha yang dengan keterbatasan modalnya mengalami kegagalan dan sulit bangkit lagi. Memang tidak semua seperti itu, banyak faktor yang mempengaruhi, kegigihan, modal dan tentu saja sebuah keberuntungan.

Kemudian saya teringat cerita seorang pengusaha sukses bernama " Bp. BS " yang ketika di wawancara  mengatakan  bahwa dengan kekayaan yang dia punya saat ini saya merasa sudah lebih dari cukup, maka suatu ketika dia tidak bekerja dan menyerahkan semua urusan pekerjaannya kepada orang lain. Dia jalan2 dan santai selama 1 tahun tanpa pernah memikirkan usahanya. Satu tahun kemudian dia iseng2 mencek total kekayaannya dan luar biasa, kekayaannya malam bertambah hampir 1.5 Kali padahal dia tidak bekerja sama sekali. Kemudian dia mengatakan bahwa ternyata orang kaya itu ( tentunya punya usaha dan investasi lainnya) mau mengurangi kekakayaan saja gagal selorohnya. Bahkan saya ingin merasakan jadi orang miskin saja gagal karena saya sudah terlanjur kaya raya. Uang saya bekerja untuk saya. Ketika saya kaya saya banyak melihat peluang bagus untuk menghasilkan uang, karena saya banyak uang, saya beli property, beli perusahaan yang sedang masalah dll dan alhasil saya makin kaya. INI YANG SERING DI SEBUT " BOSAN KAYA & GAGAL JADI ORANG MISKIN"

Saya seringkali bingung dan tidak mengerti, kenapa banyak sekali buku2 dan pembicara publik (motivator) yang mengatakan :

  • CARA CEPAT KAYA RAYA TANPA MODAL
  • MILIKI PROPERTY SEHARGA MILYARAN TANPA MODAL SEPESERPUN
  • DAN KALIMAT BOMBASTIS LAINNYA
Entah saya yang Bodoh atau mereka yang Goblok. Saya minta di koreksi pemikiran saya ini :

  • Modal yang dimaksud antara lain : Modal uang, Modal informasi peluang2 yang bagus, Modal jaringan pertemanan, Modal keahlian/pengalaman dll.
  • Orang kaya : Modal uang pasti ada, Modal informasi pasti punya, internet, majalah, dll, Moda Pertemanan/relasi/perbankan pasti lebih mudah, modal keahlian kemungkinan punya, kalau tidak punya mereka bisa bayar orang ahli untuk mengerjakan. Bagaimana orang miskin, Modal uang mungkin ada tapi tipis, Modal informasi sangat kurang, modal relasi - orang miskin bergaulnya kebanyakan orang miskin, bagaimana bisa memberi peluang usaha yang bagus?, Modal keahlian munkin punya mungkin tidak, kalau tidak punya, maka pasti tidak bisa bayar.
  • Dilema ini memunculkan sebuah ungkapan "orang kaya akan tetap/semakin kaya dan orang miskin akan tetap/semakin miskin"
Saya pernah mengikuti seminar property yang beriklan " Miliki property milyaran rupiah tanpa modal", Setelah saya ikuti saya langsung tertawa bukan saja dalam hati tetapi saya keluar dan benar2 tertawa sambil berkata sama teman saya Bp. Agus Putra - seorang tehnik sipil dan manager di sebuah perusahaan besar " Bro, kali ini gua tertipu mentah2 oleh orang yang sangat pintar dengan gerlar keilmuan berderet2. ( Suatu saat saya akan share apa isi seminar tersebut)

Tulisan ini tidak bermaksud melemahkan semangat usaha mandiri anda, Karena sayapun sempat dan saat ini juga sedang merintis usaha pribadi dan tidak semudah bayangan saya. Kalau saya bilang 60% SAYA GAGAL, walau saya masih berusaha terus. Saya hanya mengingatkan tidak bisa sukses usaha mandiri tanpa modal : Kalau ada tidak punya modal uang, usahakan punya modal relasi yang percaya anda, usahakan dapat informasi yang sesuai dan usahakakan punya modal keahlian2 tertentu dan berusahalah sesuai keahlian yang anda miliki.

Selamat BERUSAHA & Selamat BELAJAR





OUT OF RETAIL - HOW TO DEAL WITH A DILEMMA

Jumat, 28 September 2012
THE RUBBER BAND MODEL

Dalam beberapa situasi yang sering kita hadapi, baik berhubungan dengan teman, sekolah atau pekerjaan dan lain-lain, membutuhkan sebuah keputusan yang akan berpengaruh pada seseuatu hal di masa depan. Contoh yang paling sederhana adalah sebagai berikut :

  • Keputusan untuk pindah kerja
  • Keputusan untuk pindah tempat tinggal atau pindah daerah
  • Keputusan pensiun dini
  • dan lain-lain.
Dalam situasi ini, kita bisa mencoba melakukan pendalaman dan bertanya kepada diri sendiri maupun keluarga dekat dengan menggunakan "Decision model yang disebut The Rubber Band Model". Dalam decision model ini ada 2 (dua) pertanyaan mendasar yang harus di jawab dalam sebuah list yaitu :

  1. Apa yang menahan saya untuk tidak mengambil keputusan ..... ( pindah kerja, pensiun dll) atau  "What is holding me to decide or action"
  2. Apa yang mendorong saya untuk mengambil keputusan ..... (pindah kerja, pensiun dll) atau "What is pulling me to decide / action"
Kedua pertanyaan tersebut dalam arti positive harus diberikan reason/alasannya dan kemudian langkah terakhir adalah membanding kedua hal tersebut sehingga membuat kita lebih yakin dalam mengambil keputusan. Pindah kerja, pindah tempat tinggal, keputusan pensiun dini adalah salah satu keputusan besar dalam hidup karena bukan pindah secara phisik saja, tetapi dampaknya terhadap keuangan, terhadap keluarga dll.

Seperti kata seorang pimpinan perusahaan ternama Mrs Rita Mae Brown " a peacefulness follows any decision, even the wrong one"

Semoga bermanfaat

RETAIL INTERMEZO - MEMPUNYAI BAYANGAN ( SHADOWY PEOPLE)

Kamis, 27 September 2012
MEMILIKI BAYANGAN

Intermezo berikut masih seputar dunia kerja dan masih merupakan pengalaman-pengalaman menarik saya selama bekerja di sebuah perusahaan dan saya sering mengatakan bagian dari apa yang di sebut "how to play office political game" . Dalam pengembangan karir dan kemudahan menyelesaikan sebuah pekerjaan, maka kecepatan informasi yang harus kita terima menjadi salah satu faktor kunci bahkan bisa saya katakan " one of The best ". 

Apa yang dimaksud "Memiliki Bayangan" disini adalah : Jika kita bekerja di sebuah perusahaan dengan team yang sangat besar, melibatkan banyak divisi dan pekerjaan kita terkait dengan aktivitas divisi yang lainnya, maka arus informasi yang kita terima akan menentukan kecepatan dan keakuratan pekerjaan kita bahkan bisa menjadi Bargaining power anda dalam sebuah pekerjaan. Darimana informasi ini kita peroleh itulah yang saya maksudkan dengan " Memiliki bayangan". Kita mempunyai sahabat2 dekat di beberapa posisi di divisi yang lain, yang akan dengan sadar dan tulus tentunya untuk membagi informasi yang berkembang di divisi tersebut kepada kita. Hal ini saya umpamakan teman/sabahat tersebut seperti bayangan diri kita sendiri yang berada di divisi lain.

Informasi dari "sahabat" bayangan kita di divisi yang lain paling tidak membantu kita untuk menyiapkan segala sesuatu jika ada pekerjaan kita yang terkait dengan divisi tersebut. Beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam menerima informasi dari bayangan kita di divisi berbeda antara lain :

  • Mereka menjadi sahabat kita yang rela berbagi informasi karena terdapat faktor " Trust" atau rasa percaya dan respect kepada kita, dimana mereka punya keyakinan informasi yang mereka bagi di pergunakan untuk hal-hal positip untuk menyelesaikan pekerjaan kita.
  • Imbal balik sangat penting dalam hubungan " shadowy" ini, dimana kita juga secara sadar dimana  sekali waktu perlu membagi informasi yang bermanfaat juga bagi pekerjaan sahabat bayangan kita tsb. Jangan ada hanya meminta tanpa pernah memberi,  itu nasehat orang tua kita yang sampai kapanpun masih sangat relevan dalam hidup ini.
  • Membangun jaringan " shadowy" ini tidaklah langsung jadi, tetapi di bangun secara perlahan dan intents sehingga faktor trust diatas bisa didapatkan kedua belah pihak.
  • Ada kalanya informasi yang kita terima juga merupakan informasi sampah atau negatif. Jadi pintar-pintarlah mengelola arus informasi yang masuk dari shadowy people kita dan selalu melakukan cross chek shg penggunaan informasi itu menjadi valid dan bermanfaat dalam pekerjaan anda.


Jika anda mempunyai bayangan dimana-mana, alangkah terbantunya anda dalam menyelesaikan setiap pekerjaan anda di perusahaan tersebut.

Make it network like a spider web .. begitu kira2 artinya.
Selamat belajar 



RETAIL INFO - UANG KEMBALIAN TRANSAKSI

Rabu, 26 September 2012
UANG KEMBALIAN 

Minggu ini saya mendapatkan kiriman BBM sebanyak 3 kali dan SMS 2 kali, dimana diberitakan berkembang issue yang bermula percakapan sederhana antara seorang kasir di salah satu minimarket dengan seorang ibu konsumen. Kira2 percakapannya sebagai berikut " Ibu, tidak ada pecahan 25 & 50 an, stocknya kosong, saya kembalikan permen ya. " jawab si ibu " ya sudah ngak usah saja, emang kelebihan kembalian konsumen yang tidak di ambil buat apa mbak". Dengan enteng si kasir menjawab, di sumbangkan ke gereja". Mendengar itu langsung si ibu menjawab, oh kalau gitu sini kembaliannya atau saya tidak jadi belanja saja dengan nada keras"

Informasi ini kemudian berkembang kemana2 karena kecanggihan teknologi, maka penyebaran informasi ini menjadi cepat dan mengarah kepada issue sara. Karena saya pribadi kebetulan mengetahui dengan baik, untuk apa sisa kembalian dari konsumen tersebut baik jumlah dan penggunaannya, maka saya mencoba mereply dgn penjelasan yang masuk akal. Dan semoga reply saya bisa menyebar juga dengan cepat untuk meredam isue yang salah dari jawaban sekenanya itu.

INFORMASI KEPADA MASYARAKAT :

" Bahwa dana kembalian atau yang sering dimasukan dalam istilah pundi amal, penggunaanya tidak pernah di pergunakan untuk pembagunan sebuah tempat ibadah agama tertentu. Dana pundi amal selalu tercatat dan penggunaanya di arahkan ke bidang :

  • Pendidikan anak yatim dan terlantar
  • Kegiatan penghijauan
  • Bantuan bencana alam
  • Perbaikan sekolah
  • dll
UNTUK RETAILER

  • Ingatkan kembali kepada karyawan di ujung bisnis retail ( karyawan toko) bahwan informasi yang keliru kepada konsumen bisa berdampak besar kepada kepada bisnis perusahaan.
  • Informasikan kembali kepada konsumen, kegiatan sosial apa saja yang dilakukan perusahaan retail, yang memanfaatkan sisa kembalian konsumen selama jangka waktu tertentu. POSTER jangan nangung2 buatkan media yang komunikatif bahkan bila perlu IKLANKAN DALAM KORAN NATIONAL untuk periode terntentu mengenai pemanfaatan sisa kembalian konsumen ini.
  • Setiap sisa kembalian yang tidak diambil konsumen, masukan dalam struk pembelian sehingga ke record untuk menhindari penyalahgunaan oleh karyawan retail.


Masyarakat/konsumen berhak mengetahui sisa kembalian mereka dipergunakan untuk apa dan retailer wajib menyampaikan secara terbuka.

Semoga bermanfaat.

RETAIL SECRET - PROFIT & LOSS (RUGI-LABA) BUKANLAH SATU-SATUNYA

Selasa, 25 September 2012
Retail Secret - Cash Flow Management

Bagi kebanyakan perusahaan, profit & loss atau yang lebih di kenal dengan Rugi-Laba adalah indicator utama dalam menilai sebuah perusahaan di bilang sukses dan bertumbuh atau tidak. Profit & Loss bisa di mainkan. Apakah mau dibuat rugi atau profit, atau rugi sedikit atau banyak dll, walau hal tsb juga menjadi indicators penting perusahaan.
Tetapi dalam perusahaan retail, khususnya retail consumer goods, ada salah satu indicators yang tidak kalah pentingnya, tetapi sangat jarang sekali di open bahkan ke kalangan internal. Indicators ini biasanya hanya di pegang oleh Finance division untuk konsumsi owner dan pimpinan tertinggi sebuah perusahaan retail. Indicators tsb di kenal dengan nama : " Cash Flow Management "atau " cash flow statement"

Secara konsep cash flow ( Aliran arus kas ) management dapat di pisahkan menjadi beberapa bagian :


  • Cash flow from operation ( Arus kas dari operational perusahaan)
    • Cash Collected from customers (penjualan)  - Cash Paid to suppliers (hutang dagang) - Operating cash out flows (biaya2) - Cash tax payments
    • Positip atau negatip.
    • Catatan :
      • Cash paid to suppliers (hutang dagang) ini adalah kuncinya. ( KEY POINT)
      • Ketikan retailer beli product maka rata2 akan mendapatkan TOP ( Term Of Payment atau Jangka waktu bayar) sejumlah hari tertentu. Misal : TOP = 45 Hari semenjak barang di terima misalnya.
      • Pada saat H+1 dari barang di terima, maka sudah ada penjualan atas barang tersebut, sedangkan retailer belum waktunya bayar. 
      • TURN OVER PRODUCT : Perusahaan retail yang heat adalah perusahaan retail yang mempunyai turn over product jauh lebih cepat daripada TOP. 
      • Bisa di bayang kan kalau TOP  ( Term Of Payment ) = 45 hari sedangkan TOP ( Turn Of Profuct) nya 10 hari.
      • Artinya ada selisih 35 hari penjualan cash in yang di pegang oleh perusahaan retail. Untuk skala retailer besar, maka valuenya luar biasa besar bisa mencapai ber milyar2 dan bisa di pergunakan untuk hal productip lainnya yang bisa menjadikan dana endapan selama 35 hari tsb mempunyai multiflier efect.
      • Perusahaan retail yang mempunyai TOP (term of payment) lebih kecil dari TOP ( turn of product) adalah perusahaan retail yang gagal mengelola Arus Kasnya ( Stupid Cash Flow Management)
  • Cash Flow From Financing Receipts ( Arus kas dari penerimaaan pengelolaan dana perusahaan)
    • Receipts from new stock issue ( Penerbitan saham baru) + Increased Borrowing ( Kenaikan jumlah pinjaman) - Investment activities  ( Investasi baru oleh perusahaan) - Repayment of Debt principal (Pembayaran hutang modal) - comment stock divident payment ( Pembagian keuntungan kepada pemegang saham)
    • Catatan :
      • Cash flow from financing activities ini relative lebih terjaga dan rata2 adalah aktivitas long term ( jangka waktunya panjang)


Dengan mempelajari pola Cash flow ini, maka anda bisa memperkirakan  seberapa kuat dan besarnya sebuah perusahaan retail.

Untuk mempelajari hal ini lebih jauh, temen2 bisa baca buku yang memuat apa yang disebut : BASIC FINANCIAL MANAGEMENT. Buku yang cukup komplit mengulas kekuatan Cash Flow Management yang saya suggest adalah : BASIC FINANCIAL MANAGEMENT terbitan  PRENTICE HALL INTERNATIONAL, karangan  Arthur J Keown.

BISNIS RETAIL BERTUMPU PADA KEKUATAN CASH FLOW MANAGEMENT.
Selamat belajar.
Salam

RETAIL KNOWLEDGE - INDONESIA CONVENIENCE STORE (STUDY KASUS)

INDONESIA CONVENIENCE STORE

Masyarakat Jakarta, Jogjakarta, Bandung dan Denpasar mungkin sudah sangat familiar dengan kehadiran retail format convenience store ini. Atau masih ada beberapa masyarakat yang menganggap sama antara retail format CVS dengan Minimarket yang bertaburan di kempat kota tersebut misal indomaret & alfamart.
Jika kita amati beberapa pemain CVS di Indonesia, ada beberapa yang masih konsisten dengan konsep CVS tetapi ada beberapa yang sedikit menyimpang dari format CVS. Menyimpang disini sangat relatif tergantung dari sudut pandang kepentinggan, expansi bisnis, product assortment dll. Disini yang saya maksud menyimpang adalah dari sudut pandang saya. Sehingga bisa di jadikan sebuah diskusi, bukan sejenis kritik.

Jika kita melihat kiblat CVS International dan rata2 pemain CVS Indonesia adalah master franchise dari CVS International player, maka dapat kita klasifikasikan beberapa jenis CVS menurut Lokasi & Product Assortmentnya.

PREMIUM CONVENIENCE STORE

  • Premium = mewah, artinya CVS format premium mempunyai store design yang lebih bagus di banding store cvs lainnya. 
  • Store design mulai dari lampu yang kualitas bagus Warm (kekuning2an), interior bisa menggunakan kayu baik racking maupun Cashier desk, supaya berkesan mewah dominant warna coklat ke emasan (brown color)
  • Space lokasi yang relatif luas : More than 150 M2 sehingga memberikan kenyamanan bagi pengunjung 
  • Store Location biasanya berlokasi di Gedung2 yang mempunyai banyak fungsi misal Mall sekaligus apartment. ( Multi - purpose building)
  • High Quality product assortment, kalau pita melihat dari sisi product yang ditawarkan. Bisa saga CVS premium format ini menjual product2 organic??
CAFE TYPE - CONVENIENCE STORE

  • Type kafe = lebih banyak menjual ready to eat & drink
  • Product assortment di dominasi oleo : Cofee, fruit juice, bakery, dan jenis ready to eat & drink lainnya
  • Cafe type juga biasanya mempunyai service tambahan yaitu : Internet service, ticketing, Digital photo print, sitting area tentunya all --> karen a rata2 konsumen cutup lama berada di lokasi ini.
  • Cafe type location biasanya mempunyai area parkir yang memadai dan berlokasi di kawasan yang populasi anak mudanya relatif banyak ( where young people is populated).  Jenis ini paling tepat berlokasi mendekat kampus2 atau sekolah. Tentunya kampus dan sekolah untuk mid-up class. Type ini juga membutuhkan space yang lebih dari 100 M2 dengan area parkir yang memadai. Rata2 konsumen adalah mahasiswa yang 90% naik sepeda motor ( indonesia)
COMPACT CONVENIENCE STORE

  • Compact = Ringkas
  • Product assortmentnya juga sedikit berbeda, lebih focus kepada beberapa kebutuhan mendadak seperti traveling needs, soft drink, cigarette, candies, dan lain2
  • No need sitting area ( jenis ini tidak membutuhkan sitting area)
  • Tidak membutuhkan area parkir yang luas walau tentunya tetap harus ada, karena rata2 time of  buy sangat singkat.
  • Lokasi biasanya berada di area yang cukup mahal spacenya dan lebih cocok di business district atau office building
MOBILE CONVENIENCE STORE

  • Mobile = Pindah-Pindah
  • Di indonesia kita kenal dengan MOKO = Mobil Toko
  • Untuk type ini relatif belum banyak yang bergerak padahal sangat potensian untuk tujuan2 tertentu.
  • Mobile CVS di Indonesia akan sangat sulit perijinannya karena tidak berdomisili secara permanet disuatu tempat. Tetapi Mobile CVS ini bisa di fungsikan untuk tujuan lain yang akan sangat mendukung bisnis CVS di Indonesia
  • Fungsi CVS bisa di optimalkan untuk :
    • Bisa di pergunakan untuk partisipasi acara2 seremonial dengan pemerintahan atau CSR lainnya. Brand Imagenya luar biasa
    • Bisa di pergunakan untuk berpartisifasi dalam festival2 tertentu, misal festival budaya, konser music, seasonal lebaran dll.
    • Bahkan bisa dijadikan media experiental buat anak2 sekolah misal TK, SD dll
    • Bahkan bisa di pakai pada saat EXPO2 Franchise, EXPO Tenaga kerja dll.

Mari kita telaah CVS yang ada di Indonesia mulai yang paling awal masuk ke Indonesia :

Cirkle K

  • Brand satu ini sebenarnya sudah mendominasi sekian tahun format bisnis CVS di indonesia. Mungkin Di kota denpasar, jogjakarta, bandung rata2 anak mudanya pernah dan tahu akan CVS satu ini. Tapi dua tahun belakangan ini gaungnya semakin ketinggalan di banding pendatang baru format CVS lainnya. Beberapa lokasi Cirkle K bisa kita amati menyusur perumahan2 klas atas tetapi dengan product assortment dan Service yang hampir sama dengan outlet lainnya. Bukankah karakter konsumennya berbeda antara kampus dengan perumahan?? - menurut saya sedikit menyimpang.
  • Pemilihan lokasi CVS ini beberapa ada yang menurut saya sedikit membingungkan, dengan format, service dan product assortment yang sama menggarap market yang jauh berbeda, rest area, campus, perumahan dll. --> jika lokasi perumahan bertemu dengan minimarket grocery model Alfamart dan Indomaret, menurut saya tidak akan bisa bersaing dgn kedua pemain specialis grocery ini.
  • Coba tinjau beberapa lokasi cirkle K yang anda temui dan bandingkan sebagai sebuah kasus menarik.
  • Cirke K - BALI sampai saat ini masih menjadi trend sitting ( not trend setter) anak-anak muda bali. Kita lihat jika Seven Eleven dan lowson sudah eksis di Bali, bagaimana pertarungannya.
Minimart ( BALI)

  • CVS Lokal bali ini, cukup tangguh untuk bermain di kota denpasa dengan pesaing terdekat yaitu Cirkle K - Bali
  • Design dan color yang menarik, mendekati color Seven Eleven
  • Pemilihan lokasi yang masih relatif tepat, hanya saja head on dengan cirkle K cukup banyak. Jika tidak segera mencari differentiation dgn pesaing, mungkin akan terhambat perkembangannya
Star Mart (HERO Group)

  • Di Bali, star mart ada beberapa outlet dan Jakarta - tetapi tidak di garap dengan serius dalam group Hero ini. Brand ini masih ada, tetapi menunggu bangkit atau menunggu hilang.
Seven Eleven - Jakarta

  • Pendatang baru yang bagaikan gadis cantik yang sangat memikat dalam bisnis retail format CVS ini
  • Dengan keunggulan konsep dan lokasi (Ex Fuji Film) memudahkan pergerakan CVS ini lebih kencang. 
  • Rata2 konsumen adalah anak2 muda dan beberapa lokasi terlihat para profesional ( pekerja kantoran) dgn marketnya. 
  • CVS ini selalu terlihat ramai dengan pengunjung ---> kita bisa lakukan analisa, berapa lama moving time dari masing-masing konsumen mulai buy in store and out from store. Hal ini juga bisa menjadi masalah seperti Cirkle K bali, karena penuh anak-anak muda nongkrong + smoking hanya beli 1 cup minuman bisa lebih dari 1 jam berada di toko? --> bagaimana basket sizenya? apakah sesuai dengan tujuan bisnisnya --> tentunya internal perusahaan sdh mempertimbangkan hal tsb. 
  • Karena sedang menjadi trend dikalangan anak-anak muda jakarta, kesalahan dalam pemilihan lokasi dan product di beberapa outlet jadi tertutupi. Coba amati product assortment di beberapa lokasi CVS 711 ini ... mungkin banyak yang tidak bergerak.
Lawson

  • CVS dengan dominasi warna biru langit ini juga pendatang baru dengan mengandeng Midi Indonesia. Dengan melakukan konversi atas beberapa lokasi alfamart ( Midi adalah Alfamart Gorup) maka pertumbuhan CVS ini relatif cepat. Pemilihan lokasi konversi dari store alfamart yang di nilai sesuai dengan market yang akan dibidik oleh CVS ini. 
  • Dengan mengkonversi store alfamart eksisting bisa benar tetapi bisa salah juga secara bisnis fortfolio group.
AM-PM ( after morning - fast morning)

  • CVS yang sempat berjaya sebentar kemudian hilang
Point Indomaret

  • CVS yang lahir di dibawah group Indomaret ini, bermain setengah hati. Tidak ada perbedaan significant dgn bisnis indomaret yang sudah ada. hanya ekspose pada logo dan beberapa bagian di sana sini. Coba amati point Indomaret di Bandung dan Stasiun Gambir. 
CVS lokal yang lahir dari rahim retailer yang bergerak di format minimarket atau supermarket, masih tidak bisa melepaskan paradigma bisnis sebelumnya. Sehingga masih berpikir, mungkin beberapa bagian dalam bisnis format sebelumnya cocok untuk pengembangan CVS yang di programkan. Keluarkan bisnis CVS dari campur tangan model sebelumnya, explor dan lupakan format bisnis minimarket dari bisnis model CVS ini.

Teman-teman bisa lakukan pengamatan penyimpangan dan ketepatan dari bisnis CVS yang ada di indonesia dan bisa melakukan pengelompokan dan kombinasi berdasarkan :

  • Type nya ( premium, cafe, compact, mobile)
  • Product assortmentnya bagaimana?
  • Pemilihan lokasinya tepat atau tidak?

Saya berharap kita bisa belajar banyak dan saya berharap CVS Lokal bisa bangkit untuk bersaing dengan CVS pendatang dari luar.

APAKAH INDIVIDU YANG BUKAN PENGUSAHA BESAR BISA MEMBUAT CVS INDEPENDENT DAN MAMPU BERSAING DENGAN CVS INTERNATIONAL ---> BISA!!! Mainlah ke BALI, CVS lokal sanggup bersaing dan menang dgn catatan selalu berubah sesuai perubahahan :

  • Life style konsumen
  • Teknologi
  • Culture


Salam

RETAIL OPPORTUNITY - KESEMPATAN & KARIR DI PERUSAHAAN RETAIL

Minggu, 23 September 2012
OPPORTUNITIES IN RETAILING

Bekerja di sebuah perusahaan retail, menawarkan berbagai macam peluang karir & pengembangan yang sangat besar. Banyak orang melihat dan memahami bisnis retail sebagai usaha untuk menjual sebuah product atau jasa. Yang terlihat hanya ujung dari semua aktivitas. Dalam sebuah perusahaan retail banyak sekali divisi atau bagian2 yang menawarkan peluang karir yang luar biasa dengan konpensasi (gaji) yang sangat bervariasi dan tidak kalah dengan perusahaan yang bergerak pada bidang lainnya.

MANAGEMENT OPPORTUNITIES
Saya ambilkan contoh sebuah perusahaan retail consumers goods :
Dalam organisasi sebuah perusahaan retail consumer goods, ada banyak sekali pilihan kesempatan berkarir bagi anda semua. Ada banyak divisi terdapat di dalamnya misal : Operation/sales division, Merchandising/Purchase Goods, Marketing & Promotion, IT/MIS, Distribution/Logistic, Financial & Accounting, Legal & Lisence, Franchise Division, General Afair, Human Capital division, Business Development Division, Internal Audit division bahkan sampai ada divisi yang khusus menangani memberhip. --> bisa anda bayangkan ada sekian posisi dalam perusahaan retail dgn rentang jabatan dalam organisasi yang sedemikian panjang. Artinya itu juga menawarkan peluang karir dan tentunya tingkat gaji yang sangat menjanjikan.

Perlu di ingat, sampai saat ini perusahaan retail consumer goods rata-rata adalah perusahaan yang padat karya, yang artinya membutuhkan tenaga manusia jauh lebih banyak daripada tenaga mesin. Ingat bisnis retail adalah bisnis pelayanan/services, mesin tidak bisa melayani secara langsung.

Akan tetapi bekerja di perusahaan retail membutuhkan kesiapan mental yang cukup tinggi. Beberapa hal yang harus anda pertimbangkan sebelum anda memutuskan melamar kerja di sebuah perusahaan retail khususnya perusahaan retail yang berbasis jaringan / chain store antara lain :

  • Apakah anda type orang yang senang bekerja di bawah tekanan. Tekanan kerja di perusahaan retail consumer goods sangatlah tinggi. Tekanan tentunya terkait dengan pencapaian target. Mulai target penjualan yang paling utama, target profit/rugi-laba, target other income, target employee out - in dan lain2. Jika ada senang berkerja di bawah tekanan, maka anda boleh mencobanya
  • Apakah anda senang bekerja dalam satu team atau tidak. Di perusahaan retail consumer goods, bekerja dalam satu team sangatlah penting. Jika anda senang bekerja secara sendiri, maka lupakan kerja di perusahaan retail.
  • Apakah anda senang kenyamanan atau tidak dalam bekerja. Bekerja di perusahaan retail sangatlah tidak nyaman. Jika anda menapak dari bawah, maka lupakan mengenai kenyamanan jangka panjang. Kenyamanan disini yang saya maksud adalah : Bekerja di perusahaan retail consumer goods anda akan sering di pindah2 lokasi kerja anda sesuai kebutuhan perusahaan. jangan anda berharap bisa bekerja di jakarta saja, jika anda dibutuhkan untuk menempati pos di luar jawa, bahkan dibutuhkan sampai di pulau2 lainnya, maka anda dan keluarga haruslah siap. 
  • Jadi jika type anda adalah Cool, Calm, Confort --> maka lupakan bekerja di perusahaan retail.

ENTREPRENEURIAL OPPORTUNITIES
Bekerja di perusahaan retail juga memberikan kesempatan anda untuk belajar banyak, jika anda berharap mempunyai bisnis anda sendiri. Kenapa, karena disini anda belajar banyak hal yang akan sangat berguna jika anda ingin memulai usaha anda sendiri. bagaimana handling people, bagaimana proses penjualan yang benar, system apa yang dibutuhkan untuk memudahkan proses kerja, bagaimana memilih lokasi usaha yang tepat dll. Semua bisa anda pelajari jika anda pernah bekerja di salah satu perusahaan retail ternama di Indonesia.

SELAMAT MENCOBA KARIR ANDA DI PERUSAHAAN RETAIL

RETAIL INTERMEZO - CURI & CARI ILMU

CURI & CARI
Beberapa waktu yang lalu saya sempat bercerita mengenai beberap hal yang sering kita temukan dalam dunia kerja dalam rangka peningkatan kualitas individu dalam sebuah perusahaan. Berikut salah satu hal yang mungkin bisa di coba yaitu : CURI & CARI ILMU

CURI ILMU
Mencuri disini bukan berkonotasi selalu negatif. Curi ilmu orang lain bisa kita lakukan dalam bermacam2 cara. Disebuah perusahaan karir anda juga sangat tergantung dari seberapa luas pengetahuan anda mengenai semua jenis pekerjaan yang ada di perusahaan tersebut.
Jika kita bekerja di bagian marketing tidak ada salahnya kita juga belajar financial & accounting dan sebaliknya. Jika anda kerja di bagian IT, tidak ada salahnya memahami bagian operational atau sales dan sebaliknya. Intinya semakin lengkap pengetahuan anda, maka semakin yakin anda terhadap diri sendiri akan perkembangan karir anda di perusahaan tersebut.

Salah satu strategy curi ilmu misalnya : Jika anda orang IT, ingin tahu operational, maka ajaklah salah orang sales/operational makan siang. Pastikan buat janji makan siang tsb. Pilih tempat yang kira2 teman anda itu suka. sambil makan, anda bisa tanya2 dan mengingat apa penjelasan kawan anda tsb. Siapkan terlebih dahulu hal apa yang perlu anda tanyakan dan angkat2lah dia bahwa betapa berat pekerjaannya. ORANG CENDERUNG AKAN SUKA DIKATAKAN BAHWA PEKERJAANYA ADALAH BERAT. Lakukan hal ini dua kali dalam sebulan, bisa dengan orang yang sama atau dengan orang berbeda. Saya sarankan dengan orang berbeda, kenapa :
- Anda memperluas jaring anda
- Anda punya partner di divisi lain yang akan mensupport anda hanya karena anda pernah makan bersama
Jangan takut keluar biaya makan atau ngopi, ingat Maling saja butuh biaya kalau mencuri, paling tidak modal sarung, senter, linggis dan tentunya modal nekat

CARI ILMU
Kalau cari ilmu relatif lebih mudah, dan biaya keluar pasti. Cari ilmu bisa anda lakukan dengan ikut seminar2, kemudian jatahkan setiap bulan dari penghasilan anda untuk beli buku dll. Buku apa saja, baik yang terkait dgn jenis pekerjaan adan atau buku2 yang memperluas wawasan anda dalam pergaulan. INGAT, PADA SAAT NGOBROL JIKA ANDA TAHU SEDIKIT DAN LAWAN ANDA TIDAK TAHU, MAKA SEAKAN2 ANDA TAHU BANYAK HAL. Cuma hati2 kalau ketemu partner yang juga punya kebiasaan baca buku dll. Karena anda akan terlihat jadi pembual he he.

Jadi tingkatkan kemampuan anda, dengan mencuri dan mencari ilmu yang akan mendukung perkembangan karir anda. SELAMAT MENCURI DAN MENCARI ILMU

RETAIL DISCUSSION - STUDY KASUS TOKO SUSU

Sabtu, 22 September 2012
DISKUSI - TOKO SUSU

Pada saat kita sedang jalan-jalan keluar rumah, kita sepintas melihat satu toko khusus yang mempunyai sign board / Single Pole / Papan Reklame yang bertuliskan " TOKO SUSU"
Ini menarik untuk di amati, pada saat maraknya pertumbuhan minimarket, supermarket & hypermarket yang juga menjual varian susu cukup banyak.
Secara konsep retail, toko susu  bisa di kelompokan dalam format retail :

  • Speciality Store ( toko khusus yang hanya menjual beberapa variant / kategory product )
  • Killer Category ( Hanya menjual secara khusus katergory tertentu)
Keduanya mempunyai pengertian yang relatif sama
Toko susu ini menjual beberapa jenis susu yang kalau di detailkan menjadi :

    • Susu kemasan kaleng
    • Susu kemasan B
    • Susu bubuk 
    • Susu cair
    • Susu full cream & suss instant
    • Susu berdasarkan jenis usia konsumennya ( infant formula, pertumbuhan dll)
    • Beberapa jenis merek
    • dll
Kalau saya amati, beberapa toko khusus yang menjual susu ini rata2 tidak tumbuh dengan baik (sempat ngobrol, rata2 penjualan antara 600 ribu sd 1 juta per hari), relatif kecil karena beberapa merk susu kelas atas bisa berharga diatas 100 ribu per pcs nya.

  1. Lokasi. Dari 3 toko susu yang saya kunjungi, rata2 mempunyai space kecil dan lokasi berada di jalan umum dgn traffict padat. terhimpit diantara ruko2, sehingga mungkin orang yang lewat mungkin tidak akan memperhatikan dengan seksama.
  2. Store design, ketiga toko susu tersebut di design seadanya dan susunan product dan tingkat kenyamanan layaknya sama dengan toko traditional lainnya.


SHARING

  1. Susu adalah product yang identik dengan kesehatan, apalagi menyangkut balita/anak
  2. Menyangkut kesehatan, maka display product harus bersih & rapi 
  3. Suasana toko haruslah selain bersih, hendaklah dibuat terang dan menarik, untuk lebih memberi kesan toko tersebut berkonotasi sehat. --> ini akan terkait dengan design toko
  4. Pendisplay-an product hendaklah berdasarkan kelompok atau category nya, sehingga bank konsumen maupun yang melayani mudah untuk mencari productnya. Pengelompokan ini bisa mengambil contoh di modern retail yang ada :
    • Berdasarkan merk 
    • Berdasarkan usia konsumsi - umur 
    • Berdasarkan jenis susu - bubuk/cair 
    • Berdasarkan jenis kemasan - kaleng/kotak
  5. LOKASI, mungkin ini terlebih dahulu yang harus di perhatikan. Bukan punya lokasi, kemudian mikir bisnis toko susu kemudian jalan. Lokasi mungkin akan menjadi faktor penentu kesuksesan bisnis toko susu ini.
    • Penilaian atas lokasi kalau ingin membuat toko susu, tentunya kita harus melihat penghuni/calon konsumen kita ini klas ekonominya seperti apa? akan berpengaruh kepada susu apa yang kira2 akan laku, apakah susu merek biasa atau merk premium ( Biasa : Dancow/SGM/Bendera. Premium : Chilmill, Procal gold dll)
    • Sudah ada atau tidak toko sejenis yang mungkin melayani product yang sama yang akan kita jual misal khusus susu.
    • Jika sudah ada toko yang melayani product susu tersebut, amati seberapa luas variant product yang mereka jual, sehingga kita pun seandainya tetap akan buka toko susu, sudah bisa mempersiapkan variant product sebanyak apa untuk bisa memenangkan persaingan tersebut.
    • Dari penilaian lokasi, juga kita bisa cermati, apakah prilaku belanja konsumen diperlukan layanan pesan - antar atau tidak
    • LOKASI YANG COCOK UNTUK TOKO SUSU ( speciality store adalah PERUMAHAN YANG TERATUR atau MALL sekalian)
Setelah sempat ngobrol dengan pemilik salah satu toko susu, maka kembalilah ke masalah basic yang sempat saya bahas sebelumnya yaitu : KENDALA/HAMBATAN RETAILER TRADITIONAL yaitu :

  • Kesulitan supply product
  • Kesulitan permodalan
  • Kekurangan pengetahuan
  • dll
Idenya        : cukup bagus ( retail khusus product susu)
Marketnya  : Masih sangat menjanjikan
SEMOGA ADA YANG MENCOBA SPECIALITY STORE " TOKO SUSU" DENGAN KONSEP MODERN tapi bukan oleh konglomerasi, cukup perorangan saja. Jika ada saya akan membantu dengan suka cita, karena di tulisan ini saya tidak membahasnya secara luas, hanya sekelumit ingatan saat jalan2 minggu lalu

Jika ada yang baca tulisan ini, silakan kita diskusikan point " toko susu ini"



RETAIL CONCEPT - PSYCHOLOGY COLOR IN VISUAL MERCHANDISING

Jumat, 21 September 2012
VISUAL MERCHANDISING - COLOR
Pengertian visual merchandising secara sederhana adalah penampilan sebuah produk atau barang dagangan secara baik dan menarik dari sisi warna, aksesoris pendukung dengan alat pajang yang tepat.
Saya akan sharing salah satunya yaitu COLOR/WARNA dari sudut padang "Psychology warna". Banyak teori yang ada untuk menerjemahkan pengaruh warna pada orang dan perasaan orang tersebut. Hal inipun relatif penting dalam bisnis retail, dimana berguna pada saat kita menata product yang akan kita pajang sehingga dapat menciptakan apa yang disebut " CREATE MOOD".

Kita menyadari, warna tertentu akan mendapatkan reaksi berbeda dari setiap orang. Reaksi yang muncul seringkali di pengaruhi oleh budaya orang tersebut,  selera publik atau keyakinan.
Sebagai contoh:
" Warna merah/hitam/putih kotak-kota dalam pakaian kemeja belakangan ini sangat populer. Setiap pemakai pakaian warna tersebut selalu memunculkan image sebagai Pendukung JOKOWI-AHOK yang hari ini memenangkan pemilihan Gubernur DKI versi Quick Account" --> anda bisa bayangkan pengaruh warna dalam menciptakan mood atau image tertentu.

Tetapi mari kita bahas pengaruh dan perspektif warna secara umum  ( saya petikan pengertian warna ini dari buku karangan Martin M. Pegler, terbitan fairchild-New York ): Saya sajikan hanya untuk beberapa warna saja, hanya untuk mengingatkan bahwa pengaruh warna sungguh luar biasa.

Kuning
Matahari terbit - emas, senang, cerah, gembira menggambarkan optimisme, harapan, menyukai perubahan, suka tantangan dan inovative.

Orange
Api, berkobar, Persahabatan, rasa sosial, keterikatan, tumbuh dan penuh antisipasi

Merah
Luar biasa, penuh cinta, penuh kekuatan, dan seksi atau menarik perhatian lebih dan sedikit vulgar.

Pingk/Merah muda
Menyenangkan, cantik, gadis kecil, bunga, hari kasih sayang

Hijau
Kehidupan, tenang, berkembang, sejuk, kedamaian

Biru
Tenang, nyaman, halus, langit, damai, tentram, tapi terkadang berkesan sedang mengalami depresi seperti ungkapan feeling so blue

masih banyak warna kombinasi yang bisa bercerita tentang mood, ungkapan perasaan, reaksi mata dan lainnya.

Retailer sedikit tidak harus memahami pengertian warna-warna ini dalam melakukan setting display product, design promosi dan lain-lain.
Sedikit catatan bahwa WARNA PRODUCT harus di explore oleh WARNA BACKGROUND sehingga tercipta keserasian yang tentunya tercipta keindahan dan ketertarikan.

Lebih lanjut, temen2 bisa cari buku yang khusus membahas Color in visual Merchandising



Viewer

Diberdayakan oleh Blogger.