INDONESIA RETAIL - TRADITIONAL YANG MODERN

Minggu, 30 September 2012
TRADITIONAL YANG MODERN
(Catatan Kompas, minggu 30 september 2012 - Geliat Sanshui - Kota Nan Sunyi)

Membaca harian kompas, edisi minggu 30 september 2012 yang menggambarkan kehidupan sebuah kota kecil di negeri tirai bambu - China.  Kota seluas 874 km2 dan berpenduduk 440 ribu jiwa ini ( Jakarta luas 661 km2 dan berpenduduk hampir 9 juta jiwa) adalah sebuah kota kecil di propinsi Ghuandong.

Saya tertarik dengan catatan kompas khususnya harmonisasi pasar traditional dengan pasar modern atau retailer traditional vs modern. Disini di gambarkan di trotoar2 pusat perbelanjaan modern, masih banyak di temukan pedagang tradisional menjajakan  dagangannya seperti aneka sayur bahkan sampai berjualan unggas kepada para pengunjung pusat perbelanjaan tersebut. Hanya saja perbedaannya adalah para retailer tradisional di sana diberikan ruang publik tertentu untuk bisa hidup tetapi dengan penataan yang rapi. Mereka mempunyai lapak yang tertata rapi, bersih dan kering. Sehingga kehadiran pedagang traditional tersebut tidak mengurangi kenyamanan pengunjung dan lalulintas jalanan. Selain itu, pemerintah kota menyediakan ruang publik yang memadai seperti taman kota untuk berbagai macam aktivitas warga mulai dari berkeseniam, olah raga dan berdagang.

Saya mencoba searching di web " sanshui city china" dimana disebutkan kota ini merupakan pensupply penting bagi Guandhong area bahkan sampai hongkong untuk supply buah, dan penghasil soft drink berbasis jeruk dan madu.  Dari beberapa web, memang saya tidak temukan secara spesifik mengenai kehidupan traditional retailer dan modern retailer dalam economic preview. Tapi kalau mencoba membayangkan tulisan kompas diatas kemungkinan beberapa faktor yang membangun harmonisasi retailer traditional dan Modern Retailer yaitu :

  • Peraturan yang jelas dan tegas dari government / pemerintah kota
  • Kontrol atas pelanggaran dan sanksi yang jelas
  • Culture & budaya masyarakat yang taat peraturan dan kesadaran yang tinggi dalam pelaksanaanya
  • Infrastruktur yang baik dan mendukung
  • Semangat yang sama dalam memajukan perekonomian usaha mikro dan makro (win-win)
Di Indonesia, kalau kita cermati secara global dengan fluralistik masyarakat yang lebih kompleks bukan dari segi jumlah penduduk. Penduduk total China adalah yang terbesar di Dunia. Pertanyaan yang selalu tidak mendapatkan jawaban adalah " Kenapa mereka bisa, Indonesia tidak"
Kita mesti telaah satu persatu dari setiap persoalan dalam penataan pasar modern dan tradisional, sehingga jangan yang terjadi hanya wacana dan konplik tanpa ada penyelesaian yang jelas.

  • Peraturan atau Undang-Undang yang mengatur kehidupan retailer tradisional dan modern masih sangat tidak jelas, lebih kepada pembatasan2 expansi pasar modern tanpa ada peraturan2 yang mencoba mensinkronkan kedua sisi tersebut sehingga bisa hidup berdampingan tanpa perlu konplik yang tidak perlu. Peraturan seringkali tidak memberikan solusi menyeluruh hanya bersifat sporadis dan bagian per bagian semata. Anehnya peraturan akan dibuat pada saat setelah terjadi kekacauan bukan bersifat preventif.
  • Kontrol yang lemah dan penerapan sanksi yang tidak jelas juga menjadi pemicu. Kenapa lemah, karena setiap peraturan yang dibuat selalu disiapkan celah2 untuk bernegosiasi, maaf kalau saya katakan celah2 tersebutlah akan menjadi ladang korupsi.
  • Bicara budaya masyarakat Indonesia, saya melihat tidak kalah beradabnya dengan bangsa manapun di dunia. Tapi budaya kita yang adiluhung hanya kenangan masa lalu apalagi di masyarakat perkotaan. Kenapa budaya adiluhung kita hilang atau meredup, karena peraturan2 dan kontrol dari yang berwenang sangat lemah, sehingga segala bentuk penyimpangan selalu di tolerasi kalau ada sebuah konpensasi.
  • Infrastruktur di Indonesia adalah yang sangat parah. Pembangunan oleh satu departement jarang bahkan tidak ada koordinasi dengan departemen yang lainnya. hari ini gali oleh PAM ( perusahaan air minum milik negara), besoknya di gali lagi oleh Telkom besoknya di gali oleh PU (Pekerjaan Umum) entah besoknya di gali siapa lagi??. Trotoar jadi tempat mangkal angkot, 
  • Ruang publik di Jakarta bahkan di kota2 lainnya sangat sedikit bahkan bisa di katakan tidak ada. Jikalau ada misal di daerah yang kita kenal dengan nama ALUN-ALUN KOTA, dengan kontrol yang tidak jelas bisa berubah menjadi pasar malam dan tempat nongkrong preman, sehingga fungsinya berubah. Lagi2 karena tidak ada tindakan tegas, bagaimana bisa tegas kalau mereka bayar untuk bisa jualan, nongkrong dll kepada oknum2 tertentu. 
Jika ingin menemukan harmonisasi  Traditional retailer dan modern retailer, mungkin kelima hal diatas harus dibedah satu persatu dan di carikan solusi yang konprehensif dari semua pihak yang terkait kemudian secara jelas dan tegas di kontrol pelaksanaanya.

Semoga !!!




OUT OF RETAIL - BOSAN KAYA & GAGAL MISKIN - MOTIVATOR BOMBASTIS & OMONG KOSONG - KAYA SEMAKIN KAYA & MISKIN TETAP MISKIN

Sabtu, 29 September 2012
BOSAN KAYA & GAGAL MISKIN

Tadi sore ketika saya naik taxi setelah bercerita kesana kemari dengan sopir taxi saat berangkat, sopir taxi yang berasal dari sebuah desa di selatan BIMA - Sumbawa - Nusa Tenggara Barat, ada satu cerita menarik. Sebelum jadi sopir taxi ybs adalah seorang sopir pribadi di sebuah keluarga di kelapa gading dengan gaji yang cukup lumayan. Selama 6 (enam) tahun bekerja, selain bisa mengumpulkan tabungan sampai 25 juta, dia juga banyak belajar usaha dan melihat peluang dari bosnya yang selalu bercerita dalam mobik setelah melakukan pertemuan bisnis.
Dari sana dia berpikir ternyata setelah dia bergaul dengan bosnya dan dengan sesama sopir gobrol2, maka banyak peluang yang bisa ybs kerjakan dan kemungkinan prospeknya bagus. Tahun ke 7 (tujuh) dia memberanikan diri mengundurkan jadi sopir dan pulang ke sumbawa dengan bekal tabungan diatas mencoba bisnis pakan ternak kecil2an. Setelah jalan ternyata tidak semudah yang dia kira, alhasil dalam waktu 3 bulan semua tabungannya habis dan mulai berhutang sana sini. Pada saat usaha pertamanya gagal, maka dia tidak bisa melanjutkan usaha lainnya karena modalnya sudah minus padahal dia punya keyakinan kalau di lanjutkan lagi peluangnya masih bisa.

Itulah gambaran daya tahan pengusaha yang dengan keterbatasan modalnya mengalami kegagalan dan sulit bangkit lagi. Memang tidak semua seperti itu, banyak faktor yang mempengaruhi, kegigihan, modal dan tentu saja sebuah keberuntungan.

Kemudian saya teringat cerita seorang pengusaha sukses bernama " Bp. BS " yang ketika di wawancara  mengatakan  bahwa dengan kekayaan yang dia punya saat ini saya merasa sudah lebih dari cukup, maka suatu ketika dia tidak bekerja dan menyerahkan semua urusan pekerjaannya kepada orang lain. Dia jalan2 dan santai selama 1 tahun tanpa pernah memikirkan usahanya. Satu tahun kemudian dia iseng2 mencek total kekayaannya dan luar biasa, kekayaannya malam bertambah hampir 1.5 Kali padahal dia tidak bekerja sama sekali. Kemudian dia mengatakan bahwa ternyata orang kaya itu ( tentunya punya usaha dan investasi lainnya) mau mengurangi kekakayaan saja gagal selorohnya. Bahkan saya ingin merasakan jadi orang miskin saja gagal karena saya sudah terlanjur kaya raya. Uang saya bekerja untuk saya. Ketika saya kaya saya banyak melihat peluang bagus untuk menghasilkan uang, karena saya banyak uang, saya beli property, beli perusahaan yang sedang masalah dll dan alhasil saya makin kaya. INI YANG SERING DI SEBUT " BOSAN KAYA & GAGAL JADI ORANG MISKIN"

Saya seringkali bingung dan tidak mengerti, kenapa banyak sekali buku2 dan pembicara publik (motivator) yang mengatakan :

  • CARA CEPAT KAYA RAYA TANPA MODAL
  • MILIKI PROPERTY SEHARGA MILYARAN TANPA MODAL SEPESERPUN
  • DAN KALIMAT BOMBASTIS LAINNYA
Entah saya yang Bodoh atau mereka yang Goblok. Saya minta di koreksi pemikiran saya ini :

  • Modal yang dimaksud antara lain : Modal uang, Modal informasi peluang2 yang bagus, Modal jaringan pertemanan, Modal keahlian/pengalaman dll.
  • Orang kaya : Modal uang pasti ada, Modal informasi pasti punya, internet, majalah, dll, Moda Pertemanan/relasi/perbankan pasti lebih mudah, modal keahlian kemungkinan punya, kalau tidak punya mereka bisa bayar orang ahli untuk mengerjakan. Bagaimana orang miskin, Modal uang mungkin ada tapi tipis, Modal informasi sangat kurang, modal relasi - orang miskin bergaulnya kebanyakan orang miskin, bagaimana bisa memberi peluang usaha yang bagus?, Modal keahlian munkin punya mungkin tidak, kalau tidak punya, maka pasti tidak bisa bayar.
  • Dilema ini memunculkan sebuah ungkapan "orang kaya akan tetap/semakin kaya dan orang miskin akan tetap/semakin miskin"
Saya pernah mengikuti seminar property yang beriklan " Miliki property milyaran rupiah tanpa modal", Setelah saya ikuti saya langsung tertawa bukan saja dalam hati tetapi saya keluar dan benar2 tertawa sambil berkata sama teman saya Bp. Agus Putra - seorang tehnik sipil dan manager di sebuah perusahaan besar " Bro, kali ini gua tertipu mentah2 oleh orang yang sangat pintar dengan gerlar keilmuan berderet2. ( Suatu saat saya akan share apa isi seminar tersebut)

Tulisan ini tidak bermaksud melemahkan semangat usaha mandiri anda, Karena sayapun sempat dan saat ini juga sedang merintis usaha pribadi dan tidak semudah bayangan saya. Kalau saya bilang 60% SAYA GAGAL, walau saya masih berusaha terus. Saya hanya mengingatkan tidak bisa sukses usaha mandiri tanpa modal : Kalau ada tidak punya modal uang, usahakan punya modal relasi yang percaya anda, usahakan dapat informasi yang sesuai dan usahakakan punya modal keahlian2 tertentu dan berusahalah sesuai keahlian yang anda miliki.

Selamat BERUSAHA & Selamat BELAJAR





OUT OF RETAIL - HOW TO DEAL WITH A DILEMMA

Jumat, 28 September 2012
THE RUBBER BAND MODEL

Dalam beberapa situasi yang sering kita hadapi, baik berhubungan dengan teman, sekolah atau pekerjaan dan lain-lain, membutuhkan sebuah keputusan yang akan berpengaruh pada seseuatu hal di masa depan. Contoh yang paling sederhana adalah sebagai berikut :

  • Keputusan untuk pindah kerja
  • Keputusan untuk pindah tempat tinggal atau pindah daerah
  • Keputusan pensiun dini
  • dan lain-lain.
Dalam situasi ini, kita bisa mencoba melakukan pendalaman dan bertanya kepada diri sendiri maupun keluarga dekat dengan menggunakan "Decision model yang disebut The Rubber Band Model". Dalam decision model ini ada 2 (dua) pertanyaan mendasar yang harus di jawab dalam sebuah list yaitu :

  1. Apa yang menahan saya untuk tidak mengambil keputusan ..... ( pindah kerja, pensiun dll) atau  "What is holding me to decide or action"
  2. Apa yang mendorong saya untuk mengambil keputusan ..... (pindah kerja, pensiun dll) atau "What is pulling me to decide / action"
Kedua pertanyaan tersebut dalam arti positive harus diberikan reason/alasannya dan kemudian langkah terakhir adalah membanding kedua hal tersebut sehingga membuat kita lebih yakin dalam mengambil keputusan. Pindah kerja, pindah tempat tinggal, keputusan pensiun dini adalah salah satu keputusan besar dalam hidup karena bukan pindah secara phisik saja, tetapi dampaknya terhadap keuangan, terhadap keluarga dll.

Seperti kata seorang pimpinan perusahaan ternama Mrs Rita Mae Brown " a peacefulness follows any decision, even the wrong one"

Semoga bermanfaat

RETAIL INTERMEZO - MEMPUNYAI BAYANGAN ( SHADOWY PEOPLE)

Kamis, 27 September 2012
MEMILIKI BAYANGAN

Intermezo berikut masih seputar dunia kerja dan masih merupakan pengalaman-pengalaman menarik saya selama bekerja di sebuah perusahaan dan saya sering mengatakan bagian dari apa yang di sebut "how to play office political game" . Dalam pengembangan karir dan kemudahan menyelesaikan sebuah pekerjaan, maka kecepatan informasi yang harus kita terima menjadi salah satu faktor kunci bahkan bisa saya katakan " one of The best ". 

Apa yang dimaksud "Memiliki Bayangan" disini adalah : Jika kita bekerja di sebuah perusahaan dengan team yang sangat besar, melibatkan banyak divisi dan pekerjaan kita terkait dengan aktivitas divisi yang lainnya, maka arus informasi yang kita terima akan menentukan kecepatan dan keakuratan pekerjaan kita bahkan bisa menjadi Bargaining power anda dalam sebuah pekerjaan. Darimana informasi ini kita peroleh itulah yang saya maksudkan dengan " Memiliki bayangan". Kita mempunyai sahabat2 dekat di beberapa posisi di divisi yang lain, yang akan dengan sadar dan tulus tentunya untuk membagi informasi yang berkembang di divisi tersebut kepada kita. Hal ini saya umpamakan teman/sabahat tersebut seperti bayangan diri kita sendiri yang berada di divisi lain.

Informasi dari "sahabat" bayangan kita di divisi yang lain paling tidak membantu kita untuk menyiapkan segala sesuatu jika ada pekerjaan kita yang terkait dengan divisi tersebut. Beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam menerima informasi dari bayangan kita di divisi berbeda antara lain :

  • Mereka menjadi sahabat kita yang rela berbagi informasi karena terdapat faktor " Trust" atau rasa percaya dan respect kepada kita, dimana mereka punya keyakinan informasi yang mereka bagi di pergunakan untuk hal-hal positip untuk menyelesaikan pekerjaan kita.
  • Imbal balik sangat penting dalam hubungan " shadowy" ini, dimana kita juga secara sadar dimana  sekali waktu perlu membagi informasi yang bermanfaat juga bagi pekerjaan sahabat bayangan kita tsb. Jangan ada hanya meminta tanpa pernah memberi,  itu nasehat orang tua kita yang sampai kapanpun masih sangat relevan dalam hidup ini.
  • Membangun jaringan " shadowy" ini tidaklah langsung jadi, tetapi di bangun secara perlahan dan intents sehingga faktor trust diatas bisa didapatkan kedua belah pihak.
  • Ada kalanya informasi yang kita terima juga merupakan informasi sampah atau negatif. Jadi pintar-pintarlah mengelola arus informasi yang masuk dari shadowy people kita dan selalu melakukan cross chek shg penggunaan informasi itu menjadi valid dan bermanfaat dalam pekerjaan anda.


Jika anda mempunyai bayangan dimana-mana, alangkah terbantunya anda dalam menyelesaikan setiap pekerjaan anda di perusahaan tersebut.

Make it network like a spider web .. begitu kira2 artinya.
Selamat belajar 



RETAIL INFO - UANG KEMBALIAN TRANSAKSI

Rabu, 26 September 2012
UANG KEMBALIAN 

Minggu ini saya mendapatkan kiriman BBM sebanyak 3 kali dan SMS 2 kali, dimana diberitakan berkembang issue yang bermula percakapan sederhana antara seorang kasir di salah satu minimarket dengan seorang ibu konsumen. Kira2 percakapannya sebagai berikut " Ibu, tidak ada pecahan 25 & 50 an, stocknya kosong, saya kembalikan permen ya. " jawab si ibu " ya sudah ngak usah saja, emang kelebihan kembalian konsumen yang tidak di ambil buat apa mbak". Dengan enteng si kasir menjawab, di sumbangkan ke gereja". Mendengar itu langsung si ibu menjawab, oh kalau gitu sini kembaliannya atau saya tidak jadi belanja saja dengan nada keras"

Informasi ini kemudian berkembang kemana2 karena kecanggihan teknologi, maka penyebaran informasi ini menjadi cepat dan mengarah kepada issue sara. Karena saya pribadi kebetulan mengetahui dengan baik, untuk apa sisa kembalian dari konsumen tersebut baik jumlah dan penggunaannya, maka saya mencoba mereply dgn penjelasan yang masuk akal. Dan semoga reply saya bisa menyebar juga dengan cepat untuk meredam isue yang salah dari jawaban sekenanya itu.

INFORMASI KEPADA MASYARAKAT :

" Bahwa dana kembalian atau yang sering dimasukan dalam istilah pundi amal, penggunaanya tidak pernah di pergunakan untuk pembagunan sebuah tempat ibadah agama tertentu. Dana pundi amal selalu tercatat dan penggunaanya di arahkan ke bidang :

  • Pendidikan anak yatim dan terlantar
  • Kegiatan penghijauan
  • Bantuan bencana alam
  • Perbaikan sekolah
  • dll
UNTUK RETAILER

  • Ingatkan kembali kepada karyawan di ujung bisnis retail ( karyawan toko) bahwan informasi yang keliru kepada konsumen bisa berdampak besar kepada kepada bisnis perusahaan.
  • Informasikan kembali kepada konsumen, kegiatan sosial apa saja yang dilakukan perusahaan retail, yang memanfaatkan sisa kembalian konsumen selama jangka waktu tertentu. POSTER jangan nangung2 buatkan media yang komunikatif bahkan bila perlu IKLANKAN DALAM KORAN NATIONAL untuk periode terntentu mengenai pemanfaatan sisa kembalian konsumen ini.
  • Setiap sisa kembalian yang tidak diambil konsumen, masukan dalam struk pembelian sehingga ke record untuk menhindari penyalahgunaan oleh karyawan retail.


Masyarakat/konsumen berhak mengetahui sisa kembalian mereka dipergunakan untuk apa dan retailer wajib menyampaikan secara terbuka.

Semoga bermanfaat.

RETAIL SECRET - PROFIT & LOSS (RUGI-LABA) BUKANLAH SATU-SATUNYA

Selasa, 25 September 2012
Retail Secret - Cash Flow Management

Bagi kebanyakan perusahaan, profit & loss atau yang lebih di kenal dengan Rugi-Laba adalah indicator utama dalam menilai sebuah perusahaan di bilang sukses dan bertumbuh atau tidak. Profit & Loss bisa di mainkan. Apakah mau dibuat rugi atau profit, atau rugi sedikit atau banyak dll, walau hal tsb juga menjadi indicators penting perusahaan.
Tetapi dalam perusahaan retail, khususnya retail consumer goods, ada salah satu indicators yang tidak kalah pentingnya, tetapi sangat jarang sekali di open bahkan ke kalangan internal. Indicators ini biasanya hanya di pegang oleh Finance division untuk konsumsi owner dan pimpinan tertinggi sebuah perusahaan retail. Indicators tsb di kenal dengan nama : " Cash Flow Management "atau " cash flow statement"

Secara konsep cash flow ( Aliran arus kas ) management dapat di pisahkan menjadi beberapa bagian :


  • Cash flow from operation ( Arus kas dari operational perusahaan)
    • Cash Collected from customers (penjualan)  - Cash Paid to suppliers (hutang dagang) - Operating cash out flows (biaya2) - Cash tax payments
    • Positip atau negatip.
    • Catatan :
      • Cash paid to suppliers (hutang dagang) ini adalah kuncinya. ( KEY POINT)
      • Ketikan retailer beli product maka rata2 akan mendapatkan TOP ( Term Of Payment atau Jangka waktu bayar) sejumlah hari tertentu. Misal : TOP = 45 Hari semenjak barang di terima misalnya.
      • Pada saat H+1 dari barang di terima, maka sudah ada penjualan atas barang tersebut, sedangkan retailer belum waktunya bayar. 
      • TURN OVER PRODUCT : Perusahaan retail yang heat adalah perusahaan retail yang mempunyai turn over product jauh lebih cepat daripada TOP. 
      • Bisa di bayang kan kalau TOP  ( Term Of Payment ) = 45 hari sedangkan TOP ( Turn Of Profuct) nya 10 hari.
      • Artinya ada selisih 35 hari penjualan cash in yang di pegang oleh perusahaan retail. Untuk skala retailer besar, maka valuenya luar biasa besar bisa mencapai ber milyar2 dan bisa di pergunakan untuk hal productip lainnya yang bisa menjadikan dana endapan selama 35 hari tsb mempunyai multiflier efect.
      • Perusahaan retail yang mempunyai TOP (term of payment) lebih kecil dari TOP ( turn of product) adalah perusahaan retail yang gagal mengelola Arus Kasnya ( Stupid Cash Flow Management)
  • Cash Flow From Financing Receipts ( Arus kas dari penerimaaan pengelolaan dana perusahaan)
    • Receipts from new stock issue ( Penerbitan saham baru) + Increased Borrowing ( Kenaikan jumlah pinjaman) - Investment activities  ( Investasi baru oleh perusahaan) - Repayment of Debt principal (Pembayaran hutang modal) - comment stock divident payment ( Pembagian keuntungan kepada pemegang saham)
    • Catatan :
      • Cash flow from financing activities ini relative lebih terjaga dan rata2 adalah aktivitas long term ( jangka waktunya panjang)


Dengan mempelajari pola Cash flow ini, maka anda bisa memperkirakan  seberapa kuat dan besarnya sebuah perusahaan retail.

Untuk mempelajari hal ini lebih jauh, temen2 bisa baca buku yang memuat apa yang disebut : BASIC FINANCIAL MANAGEMENT. Buku yang cukup komplit mengulas kekuatan Cash Flow Management yang saya suggest adalah : BASIC FINANCIAL MANAGEMENT terbitan  PRENTICE HALL INTERNATIONAL, karangan  Arthur J Keown.

BISNIS RETAIL BERTUMPU PADA KEKUATAN CASH FLOW MANAGEMENT.
Selamat belajar.
Salam

RETAIL KNOWLEDGE - INDONESIA CONVENIENCE STORE (STUDY KASUS)

INDONESIA CONVENIENCE STORE

Masyarakat Jakarta, Jogjakarta, Bandung dan Denpasar mungkin sudah sangat familiar dengan kehadiran retail format convenience store ini. Atau masih ada beberapa masyarakat yang menganggap sama antara retail format CVS dengan Minimarket yang bertaburan di kempat kota tersebut misal indomaret & alfamart.
Jika kita amati beberapa pemain CVS di Indonesia, ada beberapa yang masih konsisten dengan konsep CVS tetapi ada beberapa yang sedikit menyimpang dari format CVS. Menyimpang disini sangat relatif tergantung dari sudut pandang kepentinggan, expansi bisnis, product assortment dll. Disini yang saya maksud menyimpang adalah dari sudut pandang saya. Sehingga bisa di jadikan sebuah diskusi, bukan sejenis kritik.

Jika kita melihat kiblat CVS International dan rata2 pemain CVS Indonesia adalah master franchise dari CVS International player, maka dapat kita klasifikasikan beberapa jenis CVS menurut Lokasi & Product Assortmentnya.

PREMIUM CONVENIENCE STORE

  • Premium = mewah, artinya CVS format premium mempunyai store design yang lebih bagus di banding store cvs lainnya. 
  • Store design mulai dari lampu yang kualitas bagus Warm (kekuning2an), interior bisa menggunakan kayu baik racking maupun Cashier desk, supaya berkesan mewah dominant warna coklat ke emasan (brown color)
  • Space lokasi yang relatif luas : More than 150 M2 sehingga memberikan kenyamanan bagi pengunjung 
  • Store Location biasanya berlokasi di Gedung2 yang mempunyai banyak fungsi misal Mall sekaligus apartment. ( Multi - purpose building)
  • High Quality product assortment, kalau pita melihat dari sisi product yang ditawarkan. Bisa saga CVS premium format ini menjual product2 organic??
CAFE TYPE - CONVENIENCE STORE

  • Type kafe = lebih banyak menjual ready to eat & drink
  • Product assortment di dominasi oleo : Cofee, fruit juice, bakery, dan jenis ready to eat & drink lainnya
  • Cafe type juga biasanya mempunyai service tambahan yaitu : Internet service, ticketing, Digital photo print, sitting area tentunya all --> karen a rata2 konsumen cutup lama berada di lokasi ini.
  • Cafe type location biasanya mempunyai area parkir yang memadai dan berlokasi di kawasan yang populasi anak mudanya relatif banyak ( where young people is populated).  Jenis ini paling tepat berlokasi mendekat kampus2 atau sekolah. Tentunya kampus dan sekolah untuk mid-up class. Type ini juga membutuhkan space yang lebih dari 100 M2 dengan area parkir yang memadai. Rata2 konsumen adalah mahasiswa yang 90% naik sepeda motor ( indonesia)
COMPACT CONVENIENCE STORE

  • Compact = Ringkas
  • Product assortmentnya juga sedikit berbeda, lebih focus kepada beberapa kebutuhan mendadak seperti traveling needs, soft drink, cigarette, candies, dan lain2
  • No need sitting area ( jenis ini tidak membutuhkan sitting area)
  • Tidak membutuhkan area parkir yang luas walau tentunya tetap harus ada, karena rata2 time of  buy sangat singkat.
  • Lokasi biasanya berada di area yang cukup mahal spacenya dan lebih cocok di business district atau office building
MOBILE CONVENIENCE STORE

  • Mobile = Pindah-Pindah
  • Di indonesia kita kenal dengan MOKO = Mobil Toko
  • Untuk type ini relatif belum banyak yang bergerak padahal sangat potensian untuk tujuan2 tertentu.
  • Mobile CVS di Indonesia akan sangat sulit perijinannya karena tidak berdomisili secara permanet disuatu tempat. Tetapi Mobile CVS ini bisa di fungsikan untuk tujuan lain yang akan sangat mendukung bisnis CVS di Indonesia
  • Fungsi CVS bisa di optimalkan untuk :
    • Bisa di pergunakan untuk partisipasi acara2 seremonial dengan pemerintahan atau CSR lainnya. Brand Imagenya luar biasa
    • Bisa di pergunakan untuk berpartisifasi dalam festival2 tertentu, misal festival budaya, konser music, seasonal lebaran dll.
    • Bahkan bisa dijadikan media experiental buat anak2 sekolah misal TK, SD dll
    • Bahkan bisa di pakai pada saat EXPO2 Franchise, EXPO Tenaga kerja dll.

Mari kita telaah CVS yang ada di Indonesia mulai yang paling awal masuk ke Indonesia :

Cirkle K

  • Brand satu ini sebenarnya sudah mendominasi sekian tahun format bisnis CVS di indonesia. Mungkin Di kota denpasar, jogjakarta, bandung rata2 anak mudanya pernah dan tahu akan CVS satu ini. Tapi dua tahun belakangan ini gaungnya semakin ketinggalan di banding pendatang baru format CVS lainnya. Beberapa lokasi Cirkle K bisa kita amati menyusur perumahan2 klas atas tetapi dengan product assortment dan Service yang hampir sama dengan outlet lainnya. Bukankah karakter konsumennya berbeda antara kampus dengan perumahan?? - menurut saya sedikit menyimpang.
  • Pemilihan lokasi CVS ini beberapa ada yang menurut saya sedikit membingungkan, dengan format, service dan product assortment yang sama menggarap market yang jauh berbeda, rest area, campus, perumahan dll. --> jika lokasi perumahan bertemu dengan minimarket grocery model Alfamart dan Indomaret, menurut saya tidak akan bisa bersaing dgn kedua pemain specialis grocery ini.
  • Coba tinjau beberapa lokasi cirkle K yang anda temui dan bandingkan sebagai sebuah kasus menarik.
  • Cirke K - BALI sampai saat ini masih menjadi trend sitting ( not trend setter) anak-anak muda bali. Kita lihat jika Seven Eleven dan lowson sudah eksis di Bali, bagaimana pertarungannya.
Minimart ( BALI)

  • CVS Lokal bali ini, cukup tangguh untuk bermain di kota denpasa dengan pesaing terdekat yaitu Cirkle K - Bali
  • Design dan color yang menarik, mendekati color Seven Eleven
  • Pemilihan lokasi yang masih relatif tepat, hanya saja head on dengan cirkle K cukup banyak. Jika tidak segera mencari differentiation dgn pesaing, mungkin akan terhambat perkembangannya
Star Mart (HERO Group)

  • Di Bali, star mart ada beberapa outlet dan Jakarta - tetapi tidak di garap dengan serius dalam group Hero ini. Brand ini masih ada, tetapi menunggu bangkit atau menunggu hilang.
Seven Eleven - Jakarta

  • Pendatang baru yang bagaikan gadis cantik yang sangat memikat dalam bisnis retail format CVS ini
  • Dengan keunggulan konsep dan lokasi (Ex Fuji Film) memudahkan pergerakan CVS ini lebih kencang. 
  • Rata2 konsumen adalah anak2 muda dan beberapa lokasi terlihat para profesional ( pekerja kantoran) dgn marketnya. 
  • CVS ini selalu terlihat ramai dengan pengunjung ---> kita bisa lakukan analisa, berapa lama moving time dari masing-masing konsumen mulai buy in store and out from store. Hal ini juga bisa menjadi masalah seperti Cirkle K bali, karena penuh anak-anak muda nongkrong + smoking hanya beli 1 cup minuman bisa lebih dari 1 jam berada di toko? --> bagaimana basket sizenya? apakah sesuai dengan tujuan bisnisnya --> tentunya internal perusahaan sdh mempertimbangkan hal tsb. 
  • Karena sedang menjadi trend dikalangan anak-anak muda jakarta, kesalahan dalam pemilihan lokasi dan product di beberapa outlet jadi tertutupi. Coba amati product assortment di beberapa lokasi CVS 711 ini ... mungkin banyak yang tidak bergerak.
Lawson

  • CVS dengan dominasi warna biru langit ini juga pendatang baru dengan mengandeng Midi Indonesia. Dengan melakukan konversi atas beberapa lokasi alfamart ( Midi adalah Alfamart Gorup) maka pertumbuhan CVS ini relatif cepat. Pemilihan lokasi konversi dari store alfamart yang di nilai sesuai dengan market yang akan dibidik oleh CVS ini. 
  • Dengan mengkonversi store alfamart eksisting bisa benar tetapi bisa salah juga secara bisnis fortfolio group.
AM-PM ( after morning - fast morning)

  • CVS yang sempat berjaya sebentar kemudian hilang
Point Indomaret

  • CVS yang lahir di dibawah group Indomaret ini, bermain setengah hati. Tidak ada perbedaan significant dgn bisnis indomaret yang sudah ada. hanya ekspose pada logo dan beberapa bagian di sana sini. Coba amati point Indomaret di Bandung dan Stasiun Gambir. 
CVS lokal yang lahir dari rahim retailer yang bergerak di format minimarket atau supermarket, masih tidak bisa melepaskan paradigma bisnis sebelumnya. Sehingga masih berpikir, mungkin beberapa bagian dalam bisnis format sebelumnya cocok untuk pengembangan CVS yang di programkan. Keluarkan bisnis CVS dari campur tangan model sebelumnya, explor dan lupakan format bisnis minimarket dari bisnis model CVS ini.

Teman-teman bisa lakukan pengamatan penyimpangan dan ketepatan dari bisnis CVS yang ada di indonesia dan bisa melakukan pengelompokan dan kombinasi berdasarkan :

  • Type nya ( premium, cafe, compact, mobile)
  • Product assortmentnya bagaimana?
  • Pemilihan lokasinya tepat atau tidak?

Saya berharap kita bisa belajar banyak dan saya berharap CVS Lokal bisa bangkit untuk bersaing dengan CVS pendatang dari luar.

APAKAH INDIVIDU YANG BUKAN PENGUSAHA BESAR BISA MEMBUAT CVS INDEPENDENT DAN MAMPU BERSAING DENGAN CVS INTERNATIONAL ---> BISA!!! Mainlah ke BALI, CVS lokal sanggup bersaing dan menang dgn catatan selalu berubah sesuai perubahahan :

  • Life style konsumen
  • Teknologi
  • Culture


Salam

RETAIL OPPORTUNITY - KESEMPATAN & KARIR DI PERUSAHAAN RETAIL

Minggu, 23 September 2012
OPPORTUNITIES IN RETAILING

Bekerja di sebuah perusahaan retail, menawarkan berbagai macam peluang karir & pengembangan yang sangat besar. Banyak orang melihat dan memahami bisnis retail sebagai usaha untuk menjual sebuah product atau jasa. Yang terlihat hanya ujung dari semua aktivitas. Dalam sebuah perusahaan retail banyak sekali divisi atau bagian2 yang menawarkan peluang karir yang luar biasa dengan konpensasi (gaji) yang sangat bervariasi dan tidak kalah dengan perusahaan yang bergerak pada bidang lainnya.

MANAGEMENT OPPORTUNITIES
Saya ambilkan contoh sebuah perusahaan retail consumers goods :
Dalam organisasi sebuah perusahaan retail consumer goods, ada banyak sekali pilihan kesempatan berkarir bagi anda semua. Ada banyak divisi terdapat di dalamnya misal : Operation/sales division, Merchandising/Purchase Goods, Marketing & Promotion, IT/MIS, Distribution/Logistic, Financial & Accounting, Legal & Lisence, Franchise Division, General Afair, Human Capital division, Business Development Division, Internal Audit division bahkan sampai ada divisi yang khusus menangani memberhip. --> bisa anda bayangkan ada sekian posisi dalam perusahaan retail dgn rentang jabatan dalam organisasi yang sedemikian panjang. Artinya itu juga menawarkan peluang karir dan tentunya tingkat gaji yang sangat menjanjikan.

Perlu di ingat, sampai saat ini perusahaan retail consumer goods rata-rata adalah perusahaan yang padat karya, yang artinya membutuhkan tenaga manusia jauh lebih banyak daripada tenaga mesin. Ingat bisnis retail adalah bisnis pelayanan/services, mesin tidak bisa melayani secara langsung.

Akan tetapi bekerja di perusahaan retail membutuhkan kesiapan mental yang cukup tinggi. Beberapa hal yang harus anda pertimbangkan sebelum anda memutuskan melamar kerja di sebuah perusahaan retail khususnya perusahaan retail yang berbasis jaringan / chain store antara lain :

  • Apakah anda type orang yang senang bekerja di bawah tekanan. Tekanan kerja di perusahaan retail consumer goods sangatlah tinggi. Tekanan tentunya terkait dengan pencapaian target. Mulai target penjualan yang paling utama, target profit/rugi-laba, target other income, target employee out - in dan lain2. Jika ada senang berkerja di bawah tekanan, maka anda boleh mencobanya
  • Apakah anda senang bekerja dalam satu team atau tidak. Di perusahaan retail consumer goods, bekerja dalam satu team sangatlah penting. Jika anda senang bekerja secara sendiri, maka lupakan kerja di perusahaan retail.
  • Apakah anda senang kenyamanan atau tidak dalam bekerja. Bekerja di perusahaan retail sangatlah tidak nyaman. Jika anda menapak dari bawah, maka lupakan mengenai kenyamanan jangka panjang. Kenyamanan disini yang saya maksud adalah : Bekerja di perusahaan retail consumer goods anda akan sering di pindah2 lokasi kerja anda sesuai kebutuhan perusahaan. jangan anda berharap bisa bekerja di jakarta saja, jika anda dibutuhkan untuk menempati pos di luar jawa, bahkan dibutuhkan sampai di pulau2 lainnya, maka anda dan keluarga haruslah siap. 
  • Jadi jika type anda adalah Cool, Calm, Confort --> maka lupakan bekerja di perusahaan retail.

ENTREPRENEURIAL OPPORTUNITIES
Bekerja di perusahaan retail juga memberikan kesempatan anda untuk belajar banyak, jika anda berharap mempunyai bisnis anda sendiri. Kenapa, karena disini anda belajar banyak hal yang akan sangat berguna jika anda ingin memulai usaha anda sendiri. bagaimana handling people, bagaimana proses penjualan yang benar, system apa yang dibutuhkan untuk memudahkan proses kerja, bagaimana memilih lokasi usaha yang tepat dll. Semua bisa anda pelajari jika anda pernah bekerja di salah satu perusahaan retail ternama di Indonesia.

SELAMAT MENCOBA KARIR ANDA DI PERUSAHAAN RETAIL

RETAIL INTERMEZO - CURI & CARI ILMU

CURI & CARI
Beberapa waktu yang lalu saya sempat bercerita mengenai beberap hal yang sering kita temukan dalam dunia kerja dalam rangka peningkatan kualitas individu dalam sebuah perusahaan. Berikut salah satu hal yang mungkin bisa di coba yaitu : CURI & CARI ILMU

CURI ILMU
Mencuri disini bukan berkonotasi selalu negatif. Curi ilmu orang lain bisa kita lakukan dalam bermacam2 cara. Disebuah perusahaan karir anda juga sangat tergantung dari seberapa luas pengetahuan anda mengenai semua jenis pekerjaan yang ada di perusahaan tersebut.
Jika kita bekerja di bagian marketing tidak ada salahnya kita juga belajar financial & accounting dan sebaliknya. Jika anda kerja di bagian IT, tidak ada salahnya memahami bagian operational atau sales dan sebaliknya. Intinya semakin lengkap pengetahuan anda, maka semakin yakin anda terhadap diri sendiri akan perkembangan karir anda di perusahaan tersebut.

Salah satu strategy curi ilmu misalnya : Jika anda orang IT, ingin tahu operational, maka ajaklah salah orang sales/operational makan siang. Pastikan buat janji makan siang tsb. Pilih tempat yang kira2 teman anda itu suka. sambil makan, anda bisa tanya2 dan mengingat apa penjelasan kawan anda tsb. Siapkan terlebih dahulu hal apa yang perlu anda tanyakan dan angkat2lah dia bahwa betapa berat pekerjaannya. ORANG CENDERUNG AKAN SUKA DIKATAKAN BAHWA PEKERJAANYA ADALAH BERAT. Lakukan hal ini dua kali dalam sebulan, bisa dengan orang yang sama atau dengan orang berbeda. Saya sarankan dengan orang berbeda, kenapa :
- Anda memperluas jaring anda
- Anda punya partner di divisi lain yang akan mensupport anda hanya karena anda pernah makan bersama
Jangan takut keluar biaya makan atau ngopi, ingat Maling saja butuh biaya kalau mencuri, paling tidak modal sarung, senter, linggis dan tentunya modal nekat

CARI ILMU
Kalau cari ilmu relatif lebih mudah, dan biaya keluar pasti. Cari ilmu bisa anda lakukan dengan ikut seminar2, kemudian jatahkan setiap bulan dari penghasilan anda untuk beli buku dll. Buku apa saja, baik yang terkait dgn jenis pekerjaan adan atau buku2 yang memperluas wawasan anda dalam pergaulan. INGAT, PADA SAAT NGOBROL JIKA ANDA TAHU SEDIKIT DAN LAWAN ANDA TIDAK TAHU, MAKA SEAKAN2 ANDA TAHU BANYAK HAL. Cuma hati2 kalau ketemu partner yang juga punya kebiasaan baca buku dll. Karena anda akan terlihat jadi pembual he he.

Jadi tingkatkan kemampuan anda, dengan mencuri dan mencari ilmu yang akan mendukung perkembangan karir anda. SELAMAT MENCURI DAN MENCARI ILMU

RETAIL DISCUSSION - STUDY KASUS TOKO SUSU

Sabtu, 22 September 2012
DISKUSI - TOKO SUSU

Pada saat kita sedang jalan-jalan keluar rumah, kita sepintas melihat satu toko khusus yang mempunyai sign board / Single Pole / Papan Reklame yang bertuliskan " TOKO SUSU"
Ini menarik untuk di amati, pada saat maraknya pertumbuhan minimarket, supermarket & hypermarket yang juga menjual varian susu cukup banyak.
Secara konsep retail, toko susu  bisa di kelompokan dalam format retail :

  • Speciality Store ( toko khusus yang hanya menjual beberapa variant / kategory product )
  • Killer Category ( Hanya menjual secara khusus katergory tertentu)
Keduanya mempunyai pengertian yang relatif sama
Toko susu ini menjual beberapa jenis susu yang kalau di detailkan menjadi :

    • Susu kemasan kaleng
    • Susu kemasan B
    • Susu bubuk 
    • Susu cair
    • Susu full cream & suss instant
    • Susu berdasarkan jenis usia konsumennya ( infant formula, pertumbuhan dll)
    • Beberapa jenis merek
    • dll
Kalau saya amati, beberapa toko khusus yang menjual susu ini rata2 tidak tumbuh dengan baik (sempat ngobrol, rata2 penjualan antara 600 ribu sd 1 juta per hari), relatif kecil karena beberapa merk susu kelas atas bisa berharga diatas 100 ribu per pcs nya.

  1. Lokasi. Dari 3 toko susu yang saya kunjungi, rata2 mempunyai space kecil dan lokasi berada di jalan umum dgn traffict padat. terhimpit diantara ruko2, sehingga mungkin orang yang lewat mungkin tidak akan memperhatikan dengan seksama.
  2. Store design, ketiga toko susu tersebut di design seadanya dan susunan product dan tingkat kenyamanan layaknya sama dengan toko traditional lainnya.


SHARING

  1. Susu adalah product yang identik dengan kesehatan, apalagi menyangkut balita/anak
  2. Menyangkut kesehatan, maka display product harus bersih & rapi 
  3. Suasana toko haruslah selain bersih, hendaklah dibuat terang dan menarik, untuk lebih memberi kesan toko tersebut berkonotasi sehat. --> ini akan terkait dengan design toko
  4. Pendisplay-an product hendaklah berdasarkan kelompok atau category nya, sehingga bank konsumen maupun yang melayani mudah untuk mencari productnya. Pengelompokan ini bisa mengambil contoh di modern retail yang ada :
    • Berdasarkan merk 
    • Berdasarkan usia konsumsi - umur 
    • Berdasarkan jenis susu - bubuk/cair 
    • Berdasarkan jenis kemasan - kaleng/kotak
  5. LOKASI, mungkin ini terlebih dahulu yang harus di perhatikan. Bukan punya lokasi, kemudian mikir bisnis toko susu kemudian jalan. Lokasi mungkin akan menjadi faktor penentu kesuksesan bisnis toko susu ini.
    • Penilaian atas lokasi kalau ingin membuat toko susu, tentunya kita harus melihat penghuni/calon konsumen kita ini klas ekonominya seperti apa? akan berpengaruh kepada susu apa yang kira2 akan laku, apakah susu merek biasa atau merk premium ( Biasa : Dancow/SGM/Bendera. Premium : Chilmill, Procal gold dll)
    • Sudah ada atau tidak toko sejenis yang mungkin melayani product yang sama yang akan kita jual misal khusus susu.
    • Jika sudah ada toko yang melayani product susu tersebut, amati seberapa luas variant product yang mereka jual, sehingga kita pun seandainya tetap akan buka toko susu, sudah bisa mempersiapkan variant product sebanyak apa untuk bisa memenangkan persaingan tersebut.
    • Dari penilaian lokasi, juga kita bisa cermati, apakah prilaku belanja konsumen diperlukan layanan pesan - antar atau tidak
    • LOKASI YANG COCOK UNTUK TOKO SUSU ( speciality store adalah PERUMAHAN YANG TERATUR atau MALL sekalian)
Setelah sempat ngobrol dengan pemilik salah satu toko susu, maka kembalilah ke masalah basic yang sempat saya bahas sebelumnya yaitu : KENDALA/HAMBATAN RETAILER TRADITIONAL yaitu :

  • Kesulitan supply product
  • Kesulitan permodalan
  • Kekurangan pengetahuan
  • dll
Idenya        : cukup bagus ( retail khusus product susu)
Marketnya  : Masih sangat menjanjikan
SEMOGA ADA YANG MENCOBA SPECIALITY STORE " TOKO SUSU" DENGAN KONSEP MODERN tapi bukan oleh konglomerasi, cukup perorangan saja. Jika ada saya akan membantu dengan suka cita, karena di tulisan ini saya tidak membahasnya secara luas, hanya sekelumit ingatan saat jalan2 minggu lalu

Jika ada yang baca tulisan ini, silakan kita diskusikan point " toko susu ini"



RETAIL CONCEPT - PSYCHOLOGY COLOR IN VISUAL MERCHANDISING

Jumat, 21 September 2012
VISUAL MERCHANDISING - COLOR
Pengertian visual merchandising secara sederhana adalah penampilan sebuah produk atau barang dagangan secara baik dan menarik dari sisi warna, aksesoris pendukung dengan alat pajang yang tepat.
Saya akan sharing salah satunya yaitu COLOR/WARNA dari sudut padang "Psychology warna". Banyak teori yang ada untuk menerjemahkan pengaruh warna pada orang dan perasaan orang tersebut. Hal inipun relatif penting dalam bisnis retail, dimana berguna pada saat kita menata product yang akan kita pajang sehingga dapat menciptakan apa yang disebut " CREATE MOOD".

Kita menyadari, warna tertentu akan mendapatkan reaksi berbeda dari setiap orang. Reaksi yang muncul seringkali di pengaruhi oleh budaya orang tersebut,  selera publik atau keyakinan.
Sebagai contoh:
" Warna merah/hitam/putih kotak-kota dalam pakaian kemeja belakangan ini sangat populer. Setiap pemakai pakaian warna tersebut selalu memunculkan image sebagai Pendukung JOKOWI-AHOK yang hari ini memenangkan pemilihan Gubernur DKI versi Quick Account" --> anda bisa bayangkan pengaruh warna dalam menciptakan mood atau image tertentu.

Tetapi mari kita bahas pengaruh dan perspektif warna secara umum  ( saya petikan pengertian warna ini dari buku karangan Martin M. Pegler, terbitan fairchild-New York ): Saya sajikan hanya untuk beberapa warna saja, hanya untuk mengingatkan bahwa pengaruh warna sungguh luar biasa.

Kuning
Matahari terbit - emas, senang, cerah, gembira menggambarkan optimisme, harapan, menyukai perubahan, suka tantangan dan inovative.

Orange
Api, berkobar, Persahabatan, rasa sosial, keterikatan, tumbuh dan penuh antisipasi

Merah
Luar biasa, penuh cinta, penuh kekuatan, dan seksi atau menarik perhatian lebih dan sedikit vulgar.

Pingk/Merah muda
Menyenangkan, cantik, gadis kecil, bunga, hari kasih sayang

Hijau
Kehidupan, tenang, berkembang, sejuk, kedamaian

Biru
Tenang, nyaman, halus, langit, damai, tentram, tapi terkadang berkesan sedang mengalami depresi seperti ungkapan feeling so blue

masih banyak warna kombinasi yang bisa bercerita tentang mood, ungkapan perasaan, reaksi mata dan lainnya.

Retailer sedikit tidak harus memahami pengertian warna-warna ini dalam melakukan setting display product, design promosi dan lain-lain.
Sedikit catatan bahwa WARNA PRODUCT harus di explore oleh WARNA BACKGROUND sehingga tercipta keserasian yang tentunya tercipta keindahan dan ketertarikan.

Lebih lanjut, temen2 bisa cari buku yang khusus membahas Color in visual Merchandising



INDONESIAN RETAIL - HOW TO DEVELOP TRADITIONAL RETAILER

Kamis, 20 September 2012
HOW TO DEVELOP TRADITIONAL RETAILER
Sebuah pertanyaan yang sampai sekarang masih menjadi dilema dalam bisnis retail di Indonesia. Bagaimana kita bisa membantu para pelaku bisnis retail yang masih traditional ( Traditional Retailer ) untuk dapat bersaing dengan modern retailer. Bagaimana pedagang traditional bisa bersaing dengan indomaret, alfamart, lion superindo, carrefour dll, maupun format bisnis retail lainnya.
Beberapa kendala pelaku retail traditional kalau kita amati ada beberapa :
  1. Assortment product
  2. Supply product
  3. Struktur permodalan
  4. Management Keuangan
Assortment Product
Jika kita amati, banyak sekali product yang di jual di warung2 rumahan, kios2 adalah product yang tidak sesuai dengan pasar atau marketnya. Prakteknya di lapangan, canvaser atau orang dari perusahaan atau distributor melakukan penetrasi tanpa mempedulikan apakah cocok untuk konsumen dimana retailer traditional tsb berada. Kesalahan assortment ini tentunya akan berpengaruh pada permodalan mereka. Semakin banyak barang yang tidak bergerak/tidak terjual, maka semakin mengurangi modal kerja mereka. Ini salah siapa? apalagi kalau mereka tidak mau jual product tidak laku tersebut, maka mereka mungkin tidak akan di kirim product yang laku dari supplier yang sama.
Ini salah siapa? --> Kalau kita meminta supplier/distributor untuk melakukan perbaikan ini sudah pasti tidak bisa, karena dari sudut pandang supplier, mereka produksi barang maka bagaimana caranya bisa terpajang terlebih dahulu dan tentunya di harapkan bisa terjual. Tapi itu menjadi kendalan bagi retailer traditional dgn modal yang terbatas dan bargaining power yang rendah.

Supply Product
Supply akan product yang akan mereka jual, hanya mengandalkan dua saluran yaitu penawaran dari distributor dgn pasukan canvas mereka & Mencari sendiri barang yang mereka butuhkan.
Jika cermati yang pertama adalah droping product dari distributor. Retailer tradisional maksimum diberikan TOP ( Term Of Payment) atau jangka waktu bayar maksimal 7 hari. Bagi retailer modern, TPO 7 hari dianggap sama dengan pembelian cash, dan sangat jarang sekali modern retailer berskala jaringan mau menerima TOP sependek itu kecuali untuk supplier2 yang posisi productnya sangat kuat dan tidak tergantikan oleh supplier lainnya. Dari sisi ini saja, kita melihat betapa lemahnya posisi traditional retailer tsb. Jika mereka tidak bayar, maka supplier/distributor akan mengenal apa yang disebut bad debt atau kegagalan collection.
Sedangkan jika mereka mencari barang sendiri, maka mereka akan keluar biaya tambahan yaitu biaya transportasi shg harga barang mereka menjadi lebih mahal. Merekapun rata2 belinya di modern retail sehingga sudah pasti harga mereka jauh diatas modern retailer. Bagaimana mereka bisa bersaing, kalau beli productnya di modern retail?.

Struktur Permodalan
Dari sisi permodalan sudah pasti retailer traditional sangat terbatas. Hal ini tentunya akan menyulitkan mereka dalam mengembangkan usahanya. Dan kita tidak perlu membahas struktur permodalan modern retailer yang rata2 berupa jaringan dan tingkat expansi yang luar biasa. Peranan perbankan pun sampai saat ini masih separo hati dalam membantu UKM atau pedagang kecil ini. Tidak salah memang karena faktor resiko ketidakmampuan bayarnya juga cukup tinggi.

Management Keuangan
Rata2 traditional retailer, tidal bisa memisahkan mana modal kerja dan mana dana untuk kepentingan pribadi. Jika mereka butuh uang untuk keluarga maka mereka tinggal ambil uang dari hasil penjualan toko atau kiosnya. Tentunya semakin lama semakin berkuran modal kerja mereka.

Kendala-kendala diatas tentunya membutuhkan solusi2 nyata dari semua pihak. Siapa yang bertanggung jawab secara langsung dan tidak langsung. Dan bagaimana membangun solusi dari setiap persoalan diatas. Mari kita renungkan saja, MUNGKIN SOLUSINYA KITA BISA SAMPAIKAN, tetapi mengeksekusi solusi tersebut mungkin harus ada sebuah keputusan besar baik dari pemerintah, supplier dan pihak2 terkait lainnya, sehingga merekapun bisa hidup dan bertumbuh dengan baik.
Suatu saat kita akan melihat sebuah perusahaan yang bergaya " SOCIAL ENTERPRISE" yang akan membantu mereka untuk bertumbuh dan siap bersaing dengan modern retail. SEMOGA



RETAIL INTERMEZO - COWBOY TANPA PISTOL

COWBOY TANPA PISTOL

Kembali kita bahas hal-hal menarik di dunia kerja. Ada pepatah mengatakan " janganlah jadi cowboy tanpa pistol".  Seringkali pada saat meeting/rakor atau presentasi apa saja, kita melihat seseorang berkomentar tanpa ada dasar, berasumsi tanpa mempunyai data dan fakta yang akurat. Kita harus akui banyak karyawan bertypical seperti itu. Tidak saja di mid level bahkan sampai level director pun ada yang seperti itu. Mereka itu akan mendebat, mengkomplain atau mengajukan usulan yang kadang-kadang level dibawahnya sampai geleng kepala dan bergumam " dia ini menguasai persoalan atau tidak" kok omonganya ngak jelas begini?. INILAH YANG SERING SAYA SEBUT SEBAGAI COWBOY TANPA PISTOL. Berlagak jagoan dan tahu segalanya tetapi sebenarnya kosong.

Saya tidak berharap kalau ada yang baca tulisan ini, anda adalah salah satunya.
Kalau hal ini di lakukan oleh level manager ke atas, mungkin saya menyebutnya sebagai COWBOY DENGAN PISTOL TAPI TANPA PELURU. Pistolnya adalah jabatanya yang tinggi tapi isinya tidak ada. Mari terus terang, banyak juga yang seperti  ini.

Jadi kalau ada meeting atau membahas apapun baik dalam satu divisi sendiri atau koordinasi dengan divisi lainnya, pastikan anda sudah siap dengan semua hal yang terkait dengan materi yang akan dibahas. Siapkan data2 yang terkait, lihat sudut pandang lain yang kemungkinan akan menjadi pertanyaan pihak lain, sehingga apapun yang di pertanyakan oleh pimpinan, rekan kerja atau bawahan anda sudah siap dengan jawaban berdasarkan fakta dan data serta argumentasi2 yang jelas.

Jika anda tidak menguasai persoalan entah karena anda belum siap atau anda tidak menguasai materi maka saya sarankan anda pertama kali "jadilah pendengar yang baik, jadilah pemerhati yang baik atau jadilah penyimak yang baik". Setelah anda mendengar, menyimak dengan baik, jika anda mempunyai pandangan2 lain, utarakan dengan jelas dgn selalu diawali : " kalau saya punya usul/saran adalah ..... kemudian di akhiri dengan " kira-kira forum bagaimana"

Kesimpulannya jadilah cowboy dng pistol dan berpeluru penuh shg anda bisa menghadapi lawan-lawan anda bukan dengan teriakan2 yang tidak ada gunanya

Selamat mencoba jadi cowboy

RETAIL INTERMEZO - PENJILAT & PEMIKAT

PENJILAT & PEMIKAT

Tulisan ini pernah secara iseng saya muat dalam facebook. Bagaimana bisa menjadi sukses sebagai karyawan dalam sebuah perusahaan. Menjadi penjilat dan pemikat semua saya pernah lakukan tetapi saya membuat batasan-batasan sendiri terhadap praktek menjilat dan memikat yang saya lakukan tersebut. Semua orang yang mempunyai atasan, saya pastikan pernah menjadi penjilat dan semua atasan/pimpinan yang mempunyai bawahan pasti pernah merasa dan senang juga di jilat.

PENJILAT
Saya mencoba untuk tidak menjadi munafik, bahwa saya sering mempraktekan diri untuk menjadi penjilat dan belajar menjadi penjilat yang baik, tidak menyolok, halus tapi mengena atau mencapai tujuan jangka pendek atau panjang yang saya harapkan.
BATASAN SEORANG PENJILAT :

  • Jadilan penjilat untuk hal-hal yang tidak penting, untuk hal-hal yang tidak prinsip atau pada saat anda tidak mempunyai ide lain untuk mendapatkan perhatian atau rasa suka dari atasan anda.
  • Janganlah jadi penjilat untuk hal-hal prinsip misal materi pekerjaan, konsep pekerjaan, metode kerja dll.
  • Jadilah penjilat pintar pada saat suasana informal, karena tidak akan terlalu keras menimbulkan reaksi dari kawan atau pesaing lain dalam perusahaan. Hindari jadi penjilat pada saat suasana formal misal meeting atau briefing.
Sebagai contoh : pada saat anda di ajak makan siang oleh atasan (usahan pernah di ajak makan siang) atau pada saat anda ketemua atasan di warung kopi atau diskusi diluar pekerjaan maka saat itulah strategy penjilat sangat efektip. Anda bisa sampaikan mulai dari hal sederhana misal : " baju batik bapak cakep bener, beli dimana pak?" atau anda bisa katakan " hal-hal lain untuk menyanjung atasan anda "Buatlah hati pimpinan anda menyadi nyaman dan tentunya perasaan suka.
Lakukan praktek menjilat ini dengan tepat dan pas sesuai suasana informal apa yang memberikan anda peluang untuk bisa lebih dekat dengan atasan anda. Selamat menjilat

PEMIKAT
Memang menjadi pemikat jauh lebih berat daripada menjilat. Karena menjadi pemikat anda butuh kerja keras dan belajar keras untuk kebanyakan hal. Jadilah pemikat dalam suasana formal, jadilah pemikat atas hasil pekerjaan anda. Lakukan sesuatu dalam bidang pekerjaan anda yang bisa menarik perhatian atasan anda sehingga tercipta image positip atas diri anda di pikiran atasan anda.
Misalkan menjadi pemikat dari hal-hal sederhana di kantor : Selalu datang lebih awal di banding karyawan lainnya atau tidak pulang sebelum tugas hari itu terselesaikan. Kerjakan tugas yang diberikan atasan anda lebih cepat dari yang dia harapkan. Memberikan ide-ide baru untuk keberhasilan bos di divisi yang dia pimpin dll.  sampai kepada loyalitas lainnya.

Kombinasi yang tepat antara tehnik menjilat dan memikat ini percaya atau tidak akan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan oleh atasan anda terhadap diri anda. Baik keputusan mengenai karir maupun keputusan mengenai gaji tentunya.

Sekarang anda renungkan dan mulai memberikan perhatian kepada dua hal diatas untuk kemajuan karir dan gaji anda.

Bos yang baik  ( pintar ) akan menciptakan keputusan berdasarkan 90% pemikat dan 10% penjilat ( karena pada dasarnya semua bos suka di jilat, itu untuk menjaga eksistensinya sbg bos). Sedangkan bos yang ngawur (bodoh), seringkali mengambil keputusan karir dan gaji berdasarkan 50% pemikat dan 50% penjilat.

Jadilah penjilat dan pemikat yang handal dan tentunya baik.

Ins@godean jogjakarta, ketika perut sudah lapar, menunggu mami memasak ikan kembung sambal hijau



RETAIL CONCEPT - UMPAN & KAIL

UMPAN & KAIL

Dalam dunia retail modern, konsep marketing umpan & kail mungkin merupakan konsep dasar dalam marketing menjalankan promotion programnya.  Umpan & kail merupakan pola bisnis model yang bercirikan :

  • Penawaran awal yang menarik
  • Harga tidak mahal
  • Bahkan gratis
Pola ini bertujuan untuk mendorong pembelian yang berkelanjutan atas product atau jasa yang ditawarkan oleh retailer. ITULAH UMPAN KERUGIAN
Strategi ini juga sering di sebut sebagai : " Loss Leader"  atau " Razor & Blades". Di sebut loss leader karena penawaran awal bersubsidi atau penawaran awal yang bersifat rugi. Keuntung yang di peroleh oleh retailer adalah pada saat terjadi pembelian berikutnya. ITULAH KAIL KEUNTUNGAN

Bisnis model ini pertama kali di populerkan oleh : King C. Gillette, yang merupakan penemu pisau cukur sekali pakai. Retailer memberikan umpan harga murah bahkan di gratis pada penawaran awalnya kemudian mengail keuntungan pada pembelian berikutnya.

Beberapa format bisnis yang sering menerapkan strategi ini antara lain : Penyedia jasa layanan telepon selular ( coba perhatikan dan amati). Bagaimana gencarnya operator telepon seluler melakukan promosi murah mulai dari gratis bicara dalam menit sampai jam, gratis sms dll. Jika semua gratis pada awalnya, apakah konsumen sadar bahwa pada pembelian berikutnya perusahaan operator selular mengeruk untung luar biasa besar jauh melebihi kerugian (umpan) yang diberikan pada awal penawarannya.
ITULAH YANG DISEBUT : UMPAN & KAIL ( berikan umpan murah pada awalnya dan Kail keuntungan pada pembelian berikutnya)

Ins@jogjakarta, jalan2 sendiri di pasar bringharjo - hunting buku pada suatu pagi di tanggal 20 september 2012

RETAIL CONCEPT - GREEN STORE FOR ENVIRONMENT PROTECTION

Selasa, 18 September 2012
RETAIL VALUE

GREEN STORE - ENVIRONMENT PROTECTION

Sekitar 1 (satu) tahun yang lalu, Aprindo ( Assosiasi Pengusaha Retail Indonesia) bekerjasama dengan Department Perdagangan dan Pemda DKI melakukan kampanye pengurangan penggunaan kantong plastik dan mendorong masyarakat membawa kantong kain sendiri saat berbelanja. Customers Campaign itu berjalan setengah hati, sebatas ceremonial dan setelahnya hilang bersama waktu.
Pengurangan penggunaan kantong plastik atau shopping bag ini adalah sebagian kecil dari usaha perbaikan terhadap lingkungan ( Environment Protection).

Mari kita bahas yang mungkin dapat menjadi TREND RETAIL BUSSINESS berikutnya.

Green Store bukan sebuah toko berwarna hijau, dan bukan pula sebuah toko yang hanya menjual sayur mayur yang sebagian besar bewarna hijau. Green Store adalah sebuah konsep retail yang luar biasa complex dan perlu sebuah sebuah research dan dukungan yang cukup besar dan terus menerus dari semua pihak yang terkait dalam sebuah bisnis retail antara lain : Principle/supplier/Goverment-pemerintah/customers/retailers-pengusaha retail.

Dari sebuah seminar yang pernah penulis ikuti, di sebutkan bahwa "prevent & control any harmful impact on the environment" Jadi menjalankan sebuah bisnis yang mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kelestarian lingkungan baik skala local-nasional & global.

Jadi Goals awalnya adalah : ENVIRONMENT PROTECTION

Dari sisi retailers, bagaimana menyikapi dan mengantisipasi kecenderungan ini untuk menjadi sebuah peluang usaha yang profitable. Beberapa langkah yang dapat di lakukan dan dapat di jadikan pertimbangan bisnis antara lain :
  1. First goal : Environment protection --> Whats next?
  2. Develop Green Products --> and next?
  3. Increase Energy Efficiency --> and?
  4. Consumer Campaigns
DEVELOP GREEN PRODUCTS
Pengusaha retail dap at terlebih dahulu melakukan identifikasi, product apa saja yang bisa di develop dalam konsep green store ini. misalkan :
  1. FOOD PRODUCT
  • Sayuran organic
  • Buah organic
  • Beras organic
  • Bunga
  • Air mineral
  • Agricucultural product 
  • etc
     2. NON FOOD PRODUCT
  • Lampu hemat energy
  • Tas daur ulang
  • Etc
INCREASE ENERGY EFFICIENCY
Pada tahap ini, akan terkait dengan pembangunan dan design sebuah toko yang berkonsep GREEN STORE".
  • Design toko sehingga bisa mengurangi pemakaian AC, Lampu - lampu pun yang hemat energy
  • Design toko yang sedemikian rupa, sehingga benar2 mengadopsi semua hal yang dapat memberikan perlindungan terhadap alam dan lingkungan sekitar, termasuk fasilitas2 penunjangnya. --> kita detailkan suatu saat pemikiran ini
CONSUMERS CAMPAIGNS
Bagaimana kita mengedukasi konsumen akan tujuan dari green store ini. Beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan adalah :
  • No Plastic Bags ( toko tidak menyediakan kantong plastik)
  • Berikan insentif discount jika ada konsumen yang berbelanja dengan menggunakan THE USABLE SHOPPING BAG ( Kantong Belanja dari bahan ramah lingkungan yang bisa di pakai berulang2)
  • Partisipasi consumen dalam hal store promotion misalnya Bazar barang2 bekas ( secondhand goods bazaars)
  • Store uniform campaigns
  • dan lain-lain
GOVERMENT SUPPORTING
Dukungan pemerintah secara terus menerus terhadap pelaku usaha yang menjalankan green store ini. Support pemerintah bisa dalam bentuk :
  • Tax (pengurangan pajak untuk product ramah lingkungan ppn in dan pin out )
  • Certified untuk supplier maupun pengusaha retail yang dapat di namakan " green certified"
  • Kemudahan perijinan bagi pelaku usaha
  • Pembinaan bagi supplier dari product2 yang ramah lingkungan
  • Dukungan pendanaan bagi petani/supplier untuk product ramah lingkungan
  • dll
GO GREEN saat ini hanya sebuah slogan kosong, karena tidak ada konsistensi dari setiap pelaku usaha bahkan pemerintah sbg otoritas regulasi. Semangat go green baru terbatas pada slogan dan spanduk saja. 

GO GREEN can be GOOD BUSINESS OPPORTUNITY

GO GREEN can be a LIFE STYLE

GO GREEN similar with CONSUMERS HEALTH

by Ins





RETAIL INSPIRATION - THE UNDER COVER BOSS

RETAIL INSPIRATION

THE UNDER COVER BOSS - TV PROGRAM@NATIONAL GEOGRAPHIC

"The Undercover Boss" edisi 17 September 2012, yang di tayangkan pada jam 24.00 wib seperti biasa menceritakan pimpinan tertinggi sebuah perusahaan baik CEO ataupun Owner yang menyamar menjadi karyawan baru yang sedang magang atau mutasi dari kantor satu ke kantor lainnya, untuk mendapatkan gambaran nyata sehari-hari di staff bawahnya yang sebagian besar belum tentu pernah melihat atau bertemu dengan pimpinan tertingginya. Walau pimpinan tertinggi tsb juga harus merubah warna rambut dan lain2 untuk lebih menyamarkan siapa dirinya.

Tayangan edisi 17 september, menjadi menarik dan mendapatkan perhatian penulis karena terkait dengan bisnis retail food ( cake & sosis) yang DIWARALABAKAN/Franchise system. Dengan toko-toko yang tersebar di banyak kota di Amerika, si pimpinan merasa perlu mengetahui kondisi pewaralaba mereka. Dengan beberapa stimulan yaitu :
  • Store visit toko terjelek dengan omset kecil dan rugi
  • Store visit salad satu took terbaik dari sisi onset dan laba
Kunjungan pertama ke toko waralabanya, sang boss ketahuan dan di kenali oleh pewaralabanya yang mengalami kerugian dan melihat beberapa kesalahan dalam pengelolaan tokonya antara lain :
  1. Franchisee tsb kesulitan keuangan bahkan punya hutang
  2. Kondisi toko berantakan 
  3. Tidak punya kendaraan delivery khusus untuk mengantar kue2 ke pelangganya
  4. Karyawan hanya suami/pemilik toko pewaralaba dan istri, karena tidak sanggup membayar karyawan
SOLUSI yang diberikan di akhir cerita :
  • Franchisor/pemilik jaringan waralaba membantu franchisee/pembeli waralaba untuk membayarkan sewa bangunan toko untuk 1 tahun ke depan, sehingga cukup membantu keuangan franchisee tersebut
  • Membantu renovasi toko & memberikan kendaraan pengiriman yang baru
  • memberikan dukungan staff/karyawan yang di gaji kantor pusat sampai keuangan toko tsb kembali normal
  • Memberikan hadiah liburan kepada suami/istri franchisee tsb secara gratis sementara tokonya di jaga dan di operationalkan oleh kantor pusat pemilik waralaba
"SOLUSI LUAR BIASA"

Kunjungan ke toko berikutnya lebih banyak terkait dengan kondisi karyawan. Karyawan yang bekerja keras untuk keluarga dan dengan segala problemanya mendapat perhatian dari BIG BOSS dan langsung diberikan bantuan yang pantas.

PELAJARAN PENTING 
  • Pimpinan tertinggi perlu mengetahui kondisi bisnisnya sampai lini yang terdepan, bukan hanya berdasarkan laporan staf2
  • Membantu memberikan solusi perbaikan pengelolaan bisnis sampai kepada bantuan financial baik free maupun dalam bentuk loan
  • Dari hasil kunjungan tersebut, maka pimpinan pusat perlu merubah beberapa sytem yang di rasa sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan menjadikan visit ke lini terdepan dalam sebuah bisnis proses sbg ajang untuk melakukan inprovement atau perbaikan2 dalam bisnisnya
Dukungan pemilik jaringan waralaba (franchisor) kepada pembeli waralaba (franchisee) tidak selesai begitu saja ketika signed agreement jual beli bisnis waralaba. Perlunya secara intens menjalin komunikasi dengan masing2 pembeli waralaba karena --> SERINGKALI PEMBELI WARALABA MEMPERTARUHKAN SEMUA ASSET DAN DANANYA UNTUK MEMBELI BISNIS WARALABA. Jadi jangan pertaruhkan nasib orang hanya terbatas penjual vs pembeli. perlu perhatian dan bantuan terhadap franchisee jika bisnisnya tidak berjalan sesuai perkiraan.

Di INDONESIA SECARA UMUM " KENALKAH PEMILIK PERUSAHAAN/CEO DENGAN MASING-MASING PEWARALABANYA/FRANCHISENYA?" Sebuah PR besar dalam system waralaba kita.


RETAIL CONCEPT - NEED ~ WANTS ~ DEMANDS

Senin, 17 September 2012
RETAIL CONCEPT

NEED - WANTS - DEMANDS

Konsep yang sangat sederhana untuk memulai sebuah kegiatan usaha apa saja. Konsep need - wants - demand dilakukan berdasarkan sebuah pengamatan terlebih dahulu, baik sebelum melakukan suatu usaha maupun saat akan mengembangkan atau mendevelop usaha yang sudah ada. Hal ini juga berlaku dalam dunia retail modern maupun tradisional.

NEEDS
Apa yang dibutuhkan konsumen di sekitar lokasi usaha anda. Awalnya kita harus mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan calon pelanggan kita baik dari sisi product atau jasa. Hal ini bisa di kembangkan lebih lanjut, jika sudah bisa mengidentifikasi kebutuhan konsumen, akan di ikuti sebuah pertanyaan sederhana " siapa saja yang sudah menyediakan kebutuhan konsumen tersebut". Ini bicara tingkat persaingan yang akan kita masuki, jika bisnis yang kita rencanakan relatif sama.

Misal Kebutuhan konsumen adalah :
- Air Mineral
- Beras
- Minyak goreng

WANTS
Setelah kita mengidentifikasikan kebutuhan konsumen, biasanya identifikasi tersebut masih bersifat umum/general, kita akan memasuki tahap yang lebih detail dalam melakukan identifikasi. Kita bicara wants atau apa yang diinginkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan atau needs tersebut. Bicara wants/keinginan sebenarnya kita sudah melakukan analisa market dari sisi economic class. Apakah market yang akan kita garap tersebut menengah bawah, menengah atas atau premium/atas. Pembagian klas ekonomi target market secara dalam memang membutuhkan research yang dalam. Tetapi langkah sederhanapun bisa kita lakukan misal dengan mengamati type rumah, kepemilikan kendaraan dll.
Wants/harapan/keinginan konsumen akan sebuah product atau jasa  untuk memenuhi kebutuhan mereka sangat bervariasi dan hal ini akan berpengaruh juga kepada assortment product yang akan kita siapkan.

Misal :
- Needs : Air Mineral
- Wants : Air mineral Merk Aqua + Layanan Antar ( Service )

- Needs : Minyak goreng
- Wants : Minyak goreng bimoli

DEMANDS
Tetapi tidak semua Needs (kebutuhan ) & Wants (keinginan) konsumen tersebut di ikuti oleh daya beli mereka ( DEMANDS). Demands adalah apa yang mampu di beli oleh konsumen di sekitar lokasi toko anda. Demands ini terkait dengan BUYING POWER ( daya beli)

Misal :
- Needs : Air mineral
- Wants : Air mineral Aqua + Layanan Antar
- Demands : Air mineral Aquaria + Layanan antar ( Asumsi Aquaria adalah product dgn harga yang lebih murah)

- Needs : Minyak goreng
- Wants : Minyak goreng bimoli
- Demands : Minyak goreng merk sania ( lebih murah dari bimoli)

NEEDS-WANTS-DEMANDS adalah bagian yang tidak terpisahkan dari konsep marketing modern yang dikenal dengan STP ( Segmetation - Targeting - Positioning)





RETAIL TREND - E COMMERCE (OnLine Shopping)

RETAIL TREND

E COMMERCE (ONLINE SHOPPING) 

Coba kita perhatikan facebook anda, khususnya icon-icon yang muncul di sisi kanan halaman timeline FB anda. Berapa banyak icon yang muncul menawarkan baik jasa maupun product yang sifatnya online. Product dan jasa yang ditawarkan sangat beraneka macam, mulai mobil, handphone, kamera bahkan sampai beraneka jenis aksesoris wanita.

Penawaran product dan jasa melalu jasa "on line " dengan berbasis Handphone dan Internet lebih di kenal dengan sebutan " E-SHOPPING / E-MART / E-TRANSACTION ". Dengan semakin meningkatkan pertumbuhan pengguna internet dan kepemilikan telephone selular, maka juga berdampak sangat significant bahkan membangkitkan kembali e-commerce atau perdagangan yang berbasis on line via internet atau handphone.

Saat ini, penawaran jual beli product on line ini sebagian besar di lakukan oleh perorangan atau institusi dengan tidak berbasis toko atau NON STORE BASED. Pelaku bisnis ini sebagian besar tidak mempunyai satu tempat khusus yang dapat di lihat secara phisik oleh konsumen dalam wujud sebuah toko layaknya toko-toko konvensional yang kita kenal dan bisa kita kunjungi. Akan tetapi walau tidak memiliki wujud phisik toko, toh bisnis on line ini tetap tumbuh dengan pesat seiring pesatnya pertumbuhan pengguna HP dan Internet di Indonesia.

Sebagai bahan diskusi, Non Store Based ini mempunyai kelemahan dari sisi konsumen. Salah satu kelemahan itu antara lain :

  • Konsumen tidak bisa memastikan alamat toko online yang menjual product tsb, karena biasanya hanya mencantumkan alamat email atau blog saja
  • Jika ada ketidak sesuaian antara product yang di beli konsumen dengan yang ditawarkan oleh penjual toko online ini, maka sering kali konsumen kesulitan untuk mengajukan keluhan atau claim.
Kelemahan2 diatas masih sering di kesampingkan oleh pelaku bisnis on line dan penulis menyarankan jika hal tsb tidak diberikan solusi yang baik, maka bukan tidak mungkin pelanggan akan beralih kepada penyedia jasa dan product on line lainnya. Persoalan diatas memang tidak akan bisa menghentikan trend bisnis on line di indonesia yang semakin pesat tetapi harus dicarikan solusinya. Perdagangan bisnis online belum ada payung hukumnya sampai saat ini, yang mengatur dan melindungi hak-hak konsumen serta kewajiban dari pelaku usaha on line.

Bagaimana pengusaha retail yang berbasis toko mengantisipasi trend market ini. SAMPAI SAAT INI, PENGUSAHA RETAIL BERBASIS TOKO MASIH MENGANGGAP PENJUALAN ON LINE HANYA SERVICE TAMBAHAN BUKAN MENJADI SALAH SATU PRODUCT INTI
Padahal jika pelaku bisnis retail yang berbasis toko ( STORE BASED ) masuk ke bisnis on line atau E Commerce ini maka kendala yang di hadapi oleh pelaku e commerce non store based akan bisa diatasi. Kelebihan e commerce yang dilakukan oleh pelaku usaha retail yang berbasis toko antara lain :

  • Sudah mempunyai jaringan distribusi dengan sebaran yang luas
  • Memiliki brand positioning yang sudah eksis dan kuat
  • Tentunya, konsumen dapat mengajukan keluhan/klaim dengan lebih muda, tinggal datang ke toko retail tsb untuk menyelesaikannya
E commerce setengah hati juga masih kita lihat dilakukan oleh beberapa pelaku usaha retail. Kenapa penulis sebut banci karena konsumen tetap datang ke toko secara phisik, memesan product/jasa dan - HANYA TRANSAKSINYA SAJA YANG SERING DIKATAKAN ON LINE. Itu sebenarnya hanya online system bukan bisnis online.

KEUNTUNGAN E COMMERCE

  1. Cash less payment ( mengurangi penggunaan uang secara phisik)
  2. Cost less  ( tidal perlu invests tempat dimana2 dan orang dalam jumlah yang besar)
  3. Lebih nyaman karena tidak harus datang ke toko
  4. Meningkatkan onset penjual atau sales volume
Pihak-pihak yang terlibat dalam e commerce ini adalah :
  1. Penyedia jasa product (perusahaan/perorangan)
  2. Provider sebagai penyedia jasa system
  3. Konsumen

Seberapa siap pengusaha retail store based bisa mengoptimalkan dan mengantisipasi trend ini untuk pertumbuhan bisnisnya






INDONESIA RETAIL - MODERN RETAIL VS TRADITIONAL RETAIL

Minggu, 16 September 2012
INDONESIA RETAIL
Modern Retail Vs Traditional Retail

Perkembangan bisnis retail Indonesia saat ini, tidak bisa di lepaskan dari trend retail global. Dalam persaingan global, pengusaha retail disemua format dihadapkan kepada persaingan yang sudah tidak bisa di klasifikasikan dalam format persaingan yang sama. Misalnya jika retailer format minimarket maka pesaingnya hanya peritel dengan format yang sama. Misal penantang Indomaret di format minimarket bukan hanya Alfamart atau Carefour pesaingnya bukan saja Lotte Mart atau hypermart.

Global Competing :
~ With Everyone
~ From Everywhere
~ For Anything

Jadi semua pemain retail harus bersiap untuk bersaing di semua segment. Selama barang yang di jual baik sebagian atau seluruhnya sama, walau format usahanya berbeda, maka kita harus siap bersaing. Apakah Carefour (C4) - Format hypermartke adalah pesaingnya Indomaret ( Format minimarket) .. jawabnya " YA"

Bagaimana posisi peritel tradisional Indonesia. Kondisi usaha Retail Indonesia adalah salah satu yang terunik di Dunia. Penulis pernah mengunjungi beberapa negara dengan perkembangan bisnis retail yang lebih maju tapi tetap tidak ada yang se unik Indonesia. Sebagai perbandingan Thailand, pasar tradisonalnya sangat sedikit dan terkosentrasi hanya di beberapa tempat. Bagaimana Indonesia, Hampir di setiap perkampungan, di setiap komplek perumahan baik kelas menengah sampai atas, dapat di pastikan kita akan menemukan pemain retail perorangan. Warung ada dimana2, disetiap sudut jalan bisa kita temukan.

Market Share retail traditional baik berdasarkan data di Dept perdagangan maupun basil survey institusi independent ( Nielson atau dulu di kenal dengan AC Nielson) masih menguasai kurang lebih 70% dari total market. Besarnya market share retailer traditional ini harus mendapatkan perhatian dari semua pihak, bank sebagai peluang maupun perlindungan dari regulator di Indonesia.

Semua pihak baik pemerintah sebagai pembuat kebijakan maupun pengusaha retail modern selalu mendengungkan perlindungan kepada pasar tradional tanpa di ikuti sebuah realita yang mencerminkan " Perlindungan tersebut ". Saat ini penulis hanya melihat bahwa perlindungan yang gencar di dengungkan ke masyarakat masih terbatas baru " Membuat kebijakan/peraturan". Belum ada satupun yang mencoba bagaimana membantu pemain retail traditional ini dapat maju dan bersaing secara sehat dengan peretail modern yang kebanyakan berbentuk jaringan atau "Chain Store"

~ Bagaimana meng edukasi pemain retail traditional untuk dapat bersaing dgn modern retail
~ Apa saja kendala retail traditional saat ini, apakah permodalan, supply product ataukah pengetahuan.

YANG KITA LIHAT SAAT INI ADALAH MEMPERTENTANGKAN TRADITIONAL RETAIL VS MODERN RETAIL TANPA ADA SOLUSI NYATA

Perkembangan retail modern tidal bisa di hentikan karena market/pasar/konsumen sendiri berubah. Kebutuhan konsumen/pola belanja/prilaku belanja berubah. Perubahan ini sudah dapat di antisipasi oleh pelaku retail modern tetapi tidak oleh pelaku retail tradional.

Sektor swasta pun sebetulnya tidak tinggal diam, salah satu yang menarik untuk dicermati adalah perhatian pelaku usaha retail mikro/traditional oleh salah satu institusi yaitu PT. RUMA. PT Ini secara aktip membuka peluang usaha mikro/ukm salah satunya sektor retail tradional untuk bisa berkembang lebih baik. Informasi mengenai proses edukasi yang di berikan oleh institusi ini dapat di lihat di alamat www.ruma.co.id dengan mengedepan visi sebagai : SOCIAL ENTERPRISE



Retail Update - GELIAT CONVENIENCE STORE INDONESIA

RETAIL UPDATE
GELIAT CONVENIENCE STORE INDONESIA

Beberapa pemain retail international khususnya yang bergerak di retail convenience store yang di beritakan akan segera masuk ke Indonesia dengan menggunakan master franchise di Indonesia (local partner), menyusul pemain yang sudah masuk sebelumnya yaitu Seven Eleven (Modern Group) dan Lawson (Midi Indonesia) dan Circle K adalah :
1. Family Mart-Jepang  dikhabarkan menggandeng Wings Group
2. Ministop-Jepang coba menggandeng Ranch Market Group

Update dari pemain local Indonesia sendiri yang patut di cermati khusus categori retailer format Convenience Store adalah BOX MART. Pemain satu ini masih mempersiapkan diri untuk bersiap menghadapi maraknya serbuan CS dari luar. Update, anda bisa lihat lokasi box mart di kemang selatan dan jl Hang Lekir - senayan Jakarta.

Perkembangan yang sangat pesat untuk katergori CS ini di satu ini sangat baik bagi perkembangan bisnis retail di Indonesia tetapi satu sisi masih tidak di ikuti oleh ketegasan regulator dalam pengaturannya. Duplikasi perijinan untuk kategori retailer ini masih terjebak dalam bidang restoran ( perijinan keluar dari dinas pariwisata) atau bidang minimarket (dinas perdagangan). Sampai saat ini, perijinan untuk retailer convenience store masih belum clear.

Kondisi saat ini, semua retailer CS yang berasal dari luar, masuk ke Indonesia dengan menggandeng mitra lokal dalam bentuk Master Franchise. Master Franchise disini maksudnya Franchisor (pemilik brand/merk) hanya memberikan hak franchise ke satu orang/lembaga untuk cakupan satu negara. Saat ini Master Franchise ini masih sangat sedikit yang di ijinkan untuk di sub franchisekan/Sub waralaba. Baru-baru ini pemerintah menerbitkan peraturan baru mengenai Waralaba/Franchise dengan semangat memberikan perlindungan dan mendorong bisnis waralaba lokal di semua sektor. Tetapi peraturan tsb masih menuai kritik dari pebisnis waralaba baik lokal maupun pemegang master franchise. Untuk update detail peraturan tsb, temen2 bisa membaca di Harian KONTAN terbitan minggu 1 bulan september 2012.


Sedangkan untuk format retail lain misalnya General Merchandise Retailer yang juga akan di beritakan masuk ke Indonesia salah satunya yaitu IKEA dengan menggandeng Hero/Dairy Farm group. IKEA sendiri adalah retailer yang mengkhususkan bisnisnya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga non food retailer

Ins@Update september 2012

Blog Belajar Retail Segera Diaktifkan

Sabtu, 15 September 2012
Blog ini akan segera di aktifkan pada akhir September 2012, untuk beberapa informasi terkait bisnis retail khususnya di Indonesia.

Selamat Belajar

Viewer

Diberdayakan oleh Blogger.