RETAIL UPDATE - KREATIVITAS DI TENGAH SERBUAH MODERN RETAILER

Selasa, 23 Oktober 2012
RETAIL UPDATE - SURVEY SINGKAT RETAIL TRADITIONAL

Dua hari terakhir ini, saya dengan seorang temen jalan-jalan ke jakarta utara, timur dan barat. Selain lihat2 kiri kanan mulai pasar uler di jakarta utara sana sampai pasar indraloka di jelambar tembus tubagus angke. Beberapa hal menarik yang bisa saya share dalam blog ini adalah Reaksi berbentuk kreativitas retailer traditional terhadap maraknya modern retail di lingkungan mereka.

Salah satu yang menarik adalah di daerah Jakarta Utara, ada sebuah institusi swasta yang memberikan dukungan kepada beberapa retailer traditional dengan system : " limited supply & Profit sharing"

  • Institusi ini mensuply 4 jenis product ke beberapa pedagang kelontong traditional diantaranya Beras, Gula, Kecap & Minyak goreng.
  • Pedagang kelontong tsb, diminta mencari market warung-warung makan di sekitar wilayahnya sebanyak mungkin. Dan jika sudah mendapatkan langganan yang siap menerima supply product tsb, tentunya harga dan qty kebutuhan sudah clear, maka pedagang kelontong tsb mengirim barang ke warung2 nasi tsb.
  • Keuntungan dari penjualan ke empat jenis barang tsb ( tentunya setelah di kurangi modal/hpp/cogs (cost of good sold) dari ke empat barang tsb, dibagi dua antara institusi tersebut dengan si pedagang kelontok/retailer traditional ini.
Konsep ini cukup menarik untuk menggairahkan retailer traditional, akan tetapi sayang hanya berjalan 2(dua) tahun, kemudian institusi yang mensupply ke empat product tsb tutup tanpa alasan yang jelas.

Hal menarik lainnya terjadi di jakarta barat, di sekitar daerah jelambar. Mereka menamakan dirinya Group Madura. Cara kerja kelompok ini sedikit berbeda

  • Jika ada yang ingin jualan toko kelontong, dan mereka punya tempat untuk berjualan maka kelompok ini akan mensupply semua jenis product yang dibutuhkan
  • Anggota hanya diminta menyiapkan tempat untuk jualan saja
  • Barang di supply dari kelompok ini dengan cara bagi hasil
  • Misal jika jualan 1 (satu) juta rupiah dalam sehari dan modal dari 1 juta tsb adalah 700 ribu, maka keuntungan sehari sebesar 300 ribu tersebut di bagi dua antara pemilik tempat/yang mengoperationalkan dengan pemilik barang dari kelompok madura ini.
  • Kegiatan kelompok ini masih berjalan dengan baik sampai saat ini.
Sangat menarik, kreaktivitas pelaku retail traditional ini di tengah gempuran modern retailer di semua wilayah. Semangat bertahan hidup memunculkan kreativitas dan inovasi-inovasi luar biasa.
Mari kita belajar dari mereka.


Selamat Belajar


RETAIL INTERMESO - SAHAM & MONYET

Senin, 22 Oktober 2012
RETAIL INTERMESO - SAHAM & MONYET

Pagi ini saya belajar mengenai beberapa hal yang terkait dengan finance Engineering dari seseorang yang punya jam terbang memadai utk kapasitas beliau sebagai seorang CEO di beberapa perusahaan besar. Yang menarik untuk saya share kali ini adalah mengenai pasar saham. Beliau memberikan satu sudut pandang baru ( bukan baru tapi me remind) bagaimana pasar saham itu bekerja, yang dilakukan oleh para instrument di dalamnya. Pada titik tertentu pasar saham sangat menjanjikan tetapi pada satu titik dimana value dari per lembar saham tersebut sudah tidak masuk dalam logika maka sudut pandang ini menjadi sesuatu yang menari. Beliau mencontohkan dengan bahasa sederhana yang di umpamakan satu lembar saham itu = 1 ekor monyet.

" Pada suatu hari, datang seorang pria perlente ke suatu desa dengan membawa 1 ekor monyet. Dia mengumpulkan warga desa dan berkata " Saya butuh monyet jenis ini sebanyak 10 ekor, saya akan bayar per ekornya senilai Rp. 1 Juta". Maka warga desa berebut mencari monyet. Seminggu kemudian datang pria ini dan membayar 10 ekor monyet tersebut dgn harga yang dia janjikan dgn total nilai 10 juta rupiah.

" Pada minggu ke 3 pria itu datang lagi dengan membawa 1 monyet lagi. Setelah warga berkumpul, dia berkata " saya butuh monyet jenis ini sebanyak 30 ekor dan akan saya bayar seharga 1.5 juta per ekor. Maka dalam sehari warga tsb sudah membawa 30 ekor dan pria itu membayar hargan sesuai yang di janjikan. Dia membayar ke warga senilai 45 juta rupiah."

" satu bulan kemudian pria itu datang lagi dengan membawa seekor monyet lagi, dan berkata ke warga desa, saya butuh 100 ekor monyet lagi. Saya akan beli dengan harga  3 juta per ekor. Seluruh warga desa beramai2 mencari monyet yang dibutuhkan oleh pria tersebut. Ada warga yang beli 2 juta per ekor dgn harapan untung 1 juta, ada yang beli 2.5 juta per ekor dgn harapan untuk 500 ribu per ekor dll. Setelah terkumpul 100 ekor jika di rata2 warga belinya seharga 2.5 juta per ekor. Harapannya akan mendapatkan keuntungan 500 ribu per ekor jika pria perlente itu datang ke desa untuk membayar pesanan monyetnya."

" Pada saat yang sama, pria tersebut dengan menggunakan tangan orang lain menjual monyet miliknya sejumlah 1 monyet + 10 monyet + 30 monyet total 41 monyet yang rata2 harganya adalah 11 x 1 juta = 11 Juta + 30 monyet x 1.5 juta = 45 juta sehingga total monyet 41 monyet dgn modal = 56 juta dan dia jual ke warga2 dengan nilai 2.5 juta per ekor  sehingga dia mendapatkan sebanyak = 102.5 juta. sehingga dia untung 46.5 juta atau 86 persen untung."

Setelah warga mengumpulkan sebanyak 100 monyet yang di pesan, pria tersebut tidak pernah muncul lagi. Warga mendatangi alamat pria tersebut dan menemukan pria tersebut lagi duduk santai dan berkata. Sorry bapak2 aku bangkrut dan tidak bisa lagi beli monyet2 bapak/ibu sekalian. Warga desa tidak bisa apa2 dan terpaksa mereka ada yang menjual murah 500 ribu per ekor monyet adan yang masih tetep pelihara itu monyet berharap harganya naik di market/pasaran."

Whats a point dari cerita tersebut : 

  • Seperti itulah pasar saham bekerja
  • hati-hati dengan hot issue karena bisa jadi adalah issue tidak benar tetapi sengaja dibuat untuk menarik investor masuk kemudian harga akan turun lagi.
  • Bermain saham itu menarik, karena keuntungannya cukup menggiurkan tetapi resikonya besar sekali kalau anda tidak memahami bagaimana pasar saham itu bekerja.
  • Bermain saham jangan harus benar2 memahami kondisi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut khususnya mengenai kondisi keuangan perusahaan tersebut. Berapa PER nya  ( Price earning Ratio) ada pula berapa Earning Per saham nya ( EPS), Bagaimana balance sheet perusahaan tsb ( Neraca), Dan financial report lainnya.
  • Dari point diatas, kita akan bisa lebih rational kapan masuk dan kapan keluar dari market, sehingga tidak terjebak seperti warga desa yang tergiur issue bahwa harga per ekor monyet menjadi 3 juta per ekor.
SELAMAT BELAJAR


RETAIL DISCUSSION - DRUG STORE CENTURY / GUARDIAN / WATSON / BOSTON

Sabtu, 20 Oktober 2012
DRUG STORE - CASE STUDY : CENTURY/GUARDIAN/WATSON/BOSTON

Jika anda jalan-jalan ke beberapa mall besar di Jakarta, dan beberapa perumahan kelas menengah atas, mungkin anda menjumpai salah satu dari ketiga toko diatas yaitu century atau guardian atau Watson.
Dalam ilmu retail, ketiga jenis retailer tersebut bisa di kelompokan dalam sebuah grup khusus yaitu "Drug Store" atau bisa di kelompokan ke dalam " Speciality Store ". Ketiga brand toko tersebut hanya menjualan beberapa jenis kategori barang misalnya : 

  • Pharmaceutical ( Medicine - obat-obatan)
  • Personal care ( Hair care, soap, body Fragrance, Facial Care, skin care, dll)
  • Paper Product ( tissue, sanitary napkins dll)
  • dll.
Retailer format ini biasanya mengkhususkan diri kepada kategori product yang terkait dengan " Health & beauty". Dari sisi perkembangan gaya hidup di kota2 besar, mestinya jenis retailer ini bisa berkembang baik karena :

  • Kecenderungan kelas menengah atas semakin sadar akan pentingnya kesehatan
  • Kelas ekonomi menengah atas ini juga semakin memperhatikan penampilan.
Hanya saja kenapa perkembangan jenis retailer format speciality store ini terlihat kurang bergairah. Saya perhatikan jumlah outlet century, guardian dan watson bisa kita hitung dengan jari, beda dengan jenis retail lainnya yang outletnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan. Untuk bahan diskusi, menurut saya ada beberapa hal yang terlupakan yaitu 

  • "Category product vs Multi Competition"
    • Dari sisi category product dimana type bisnis ini yang lebih berfokus kepada kesehatan dan kecantikan, maka akan menghadapi persaingan dari format retail lainnya. Karena prilaku konsumen ( consumen behaviour) belum bergeser secara berarti untuk pemenuhan kebutuhan akan jenis2 product tertentu.
    • Pertanyaan simple adalah : " jika anda sakit dan membutuhkan obat baik generik maupun resep, kemana pertama kali akan anda beli " , Maka jawabannya adalah APOTIK. Artinya dari sisi jenis product yang di jual oleh format retail ini dari satu category saja, maka akan menghadapi persaingan dengan retail yang memfocuskan diri hanya pada satu kategori yaitu Apotik.
    • Jika anda ingin membeli product perawatan tubuh, maka kemana anda pertama akan beli, misal anda butuh Shampoo - maka kita akan beli di ke minimarket/supermarket atau hypermarket. Jika kita butuh parfum kelas atas, maka banyak sekali butik-butilk parfum disetiap Mall.
  • Godaan Margin/Keuntungan
    • Godaan akan tingkat keuntungan dari penjualan item-item dari category product yang masuk kelompok health & beauty ini memang cutup menggiurkan. Tentunya masing-masing perusahaan yang bergerak disini punya skala ekonomi tertentu pada saat memutuskan masuk ke bisnis dengan format retail ini.
    • Hati-hati, kalau goals nya adalah memiliki outlet jenis ini dalam jumlah banyak, maka market belum siap dan dari sisi strategi penetapan lokasi juga harus extra hati-hati. 
    • Margin tinggi yang diharapkan tentunya harus di imbangi dengan volume penjualan yang memadai.
Jadi apakah market Indonesia sudah siap untuk dimasuki retailer jenis drug store/speciality store jenis  century/guardian/watson? menurut saya belum. Belum disini  bukan berarti tidak bisa berkembang tetapi butuh waktu beberapa tahun ke depan tergantung perubahan prilaku konsumen Indonesia umumnya dan kota2 besar khususnya.

Selamat Belajar

RETAIL INTERMESO - KECEPATAN ATAU KETEPATAN

Kamis, 18 Oktober 2012
RETAIL INTERMESO - KECEPATAN ATAU KETEPATAN

Kembali kita coba diskusikan beberapa hal seputar pekerjaan kita dalam sebuah perusahaan. Dalam melayani pimpinan di sebuah perusahaan, perlu kita memahami karakteristik dari masing-masing pimpinan. Kali ini kita akan membahas karakteristik akan sebuah pelayanan kepada pimpinan terutama dalam pengerjaan tugas-tugas yang diserahkan kepada kita sebagai bawahan. Yang menarik adalah : Beberapa pimpinan senang akan kecepatan pengerjaan tugas & ada pimpinan yang senang akan ketepatan dari isi tugas tersebut.

KECEPATAN
Karakteristik pimpinan ini adalah semakin cepat anda melaporkan progress pekerjaan yang diberikan kepada anda, maka dia akan semakin senang kepada anda. Kecepatan disini bukan mengabaikan ketepatan, tetapi jika anda diberikan sebuah pekerjaan X, kemudian dalam waktu dua jam anda sudah memberikan hasilnya kepada pimpinan,  dibaca kemudian di koreksi dan kembali anda menyempurnakan tugas anda tersebut sesuai yang diminta.

Karakter pimpinan ini yang menyenangi kecepatan disini mempunyai dua sisi, artinya anda benar-benar mengerjakan apa yang dia minta ( progress) kemudian dia dengan senang hati meluangkan waktu untuk memeriksa dan mengoreksi shg pekerjaan anda lebih tepat. Melayani karakter pimpinan yang mau cepat seperti ini, anda harus memperhatikan beberapa hal :

  • Pada saat diberikan tugas, pastikan anda memahami benar apa yang pimpinan mau
  • Jika ada yang kurang jelas, tanyakan pada saat anda menerima tugas tersebut
  • Jika anda merasa tugas tersebut "mudah" maka anda boleh menyatakan " pak, dua jam lagi saya kirimkan laporan tsb"
  • Jika di rasa tugas tersebut membutuhkan waktu panjang, maka jangan ragu2 mengatakan " pak, laporan yang bapak minta besok jam 11 siang saya serahkan"
  • Jika anda sudah mengatakan itu, maka biasanya akan terjadi negosiasi. " jangan jam 11, serahkan laporannya jam 9 pagi" - maka anda harus memulai lebih awal shg bisa tepat waktu walau nanti mungkin akan di koreksi lagi shg selesai jam 11 siang keesokan harinya


KETEPATAN
Karakteristik pimpinan seperti ini, adalah tidak mau sibuk2 untuk mengkoreksi dan menganggap pada saat anda dikasi tugas, anda sudah paham benar apa yang dia mau. Untuk itu :

  • Pastikan benar2 dan jangan sampai meleset apa yang dia mau, baik isi laporan, format laporan sampai kepada keindahan bentuk laporan dll.
  • Jika ada menyerahkan laporan kemudian ternyata tidak sesuai apa yang dia mau, maka siap-siap menerima umpatan " bodo, telo, dll"
  • Waktu yang diberikan mungkin sedikit lebih longgar.
Apakah ada pimpinan yang mau cepat dan tepat, pasti ada.
Pahami karakteristik masing-masing pimpinan anda, seperti apa kemauan mereka akan sebuah laporan pengerjaan tugas, dan Adjust diri anda sendiri, maka akan memudahkan anda dalam melayani dan menyelesaikan tugas-tugas anda dan jangan ragu2 untuk bertanya atau jangan sok ngerti. Akan lebih baik jika anda memastikan kembali apa yang dia harapkan. Kalau bahasa marketingya adalah Customer Oriented.

Kecepatan & Ketepatan kalau dalam bisnis retail identik dengan Murah & Mahal, jika murah jangan berharap kualitas bagus, jika ingin kualitasnya bagus ya pasti tidaklah murah.

Semoga bermanfaat & selamat belajar

RETAIL UPDATE - CVS FAMILY MART INDONESIA ( CARRER OPPORTUNITY )

CVS FAMILY MART INDONESIA

Salah satu pemain retail dengan format convenience store (CVS) luar yang sudah membuka gerainya di Indonesia menyusul pemain yang sebelumnya yaitu Seven Eleven, Lowson dan tentunya pemain lama Circle K adalah FAMILY MART.

Family Mart adalah pemain no 2 terbesar di Jepang setelah Seven Eleven. Family mart adalah penantang terdekat seven eleven di jepang dgn jumlah outlet yang terus bertumbuh. Di Indonesia Family Mart di gandeng oleh Group Wing's atau Sayap Mas Group. Gerai Pertama mereka sudah dibuka pada tanggal 17 Oktober 2012 dengan melakukan conversi atas gerai CVS milik wings yaitu Eco Mart.

Kehadiran Family Mart di Indonesia, tentunya semakin menggairahkan perkembangan bisnis modern retail di Indonesia khususnya Jakarta. Positipnya kehadiran CVS ini tentunya memberikan harapan akan penyerapan tenaga kerja  dan menjadi peluang pengembangan karir pagi para pekerja retail. Family mart tentunya tidak akan berhenti di satu toko saja. Semua retailer mempunyai skala ekonomi dalam bisnis model masing-masing. Ini menjadi kesempatan baik bagi semua pekerja retail untuk bisa berkembang baik dalam karir dan pengetahuan akan bisnis retail.

Jika anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai CVS Family Mart ini, anda bisa mengunjungi outlet pertama mereka di Jl. Transyogi Cibubur, tepatnya di gerbang perumahan Rafles Hill. Outlet family mart ini bergandengan dengan restoran siap saji Yoshinoya yang juga dimiliki oleh Sayap Mas atau wings group.  Atau di office mereka yang berada di sebelah gedung Bank Ekonomi  - Kuningan Jakarta

Selama berburu karir di perusahaan retail
&
Selamat belajar

RETAIL UPDATE - PROSPEK BELANJA ONLINE ( Kompas 5 okt 2012)

Sabtu, 13 Oktober 2012
PROSEK BELANJA ONLINE  - Artikel Kompas Jumat, 5 Oktober 2012

Belanja online semakin diminati terkait dengan perkembangan situs jejaring sosial dan kepemilikan HP dan Komputer yang bertumbuh pesat.

  • Jumlah pengguna internet tumbuh 30.9 %
  • Indonesia pengguna internet terbesar no 4 di asia
  • Total transaksi online th 2011 ( by International Data Corporation) sebesar 30 Trilyun
  • Master Card survey, pertumbuhan belanja online sebesar 15% untuk 6 bulan ke depan
  • Media transaksi online terbesar adalah Facebook & Kaskus
  • Jenis Product yang paling diminati adalah product Fashion & Aksesorisnya, electronic, buku hingga peralatan rumah tangga ( Survey by nielson indonesia)
  • Pengguna belanja online dari survey Litbang Kompas adalah Karyawan Swasta, Wiraswasta dan mahasiswa
  • Metode pembayaran terbesar adalah Transfer (57.4%) & Memakai kartu kredit (11.5%) dan sisanya bayar pada saat barang di terima ( cash on Delivery)


Artikel ini melengkapi tulisan dalam blog ini sebelumnya mengenai Trend E Commerce

Selamat berusaha dan selamat belajar

RETAIL CONCEPT - LAST BITE (Merchandising Concept)

Kamis, 11 Oktober 2012
LAST BITE - GIGITAN TERAKHIR YANG BERBAHAYA
Jika anda yang sudah berkecimpung dalam dunia retail modern, maka istilah "Last bite " atau " gigitan terakhir" munkin sudah cukup populer. Tapi bagi dunia retail traditional, mereka munkin pernah melakukan tapi dengan istilah berbeda.

Pengertian sederhana dari last bite ini adalah : Suatu aktivitas pembelian tambahan atas sebuah product di luar kebutuhan retailer dalam kondisi normal yang disebabkan oleh kondisi tertentu dalam periode tertentu juga. Kondisi yang menjadi pemicu sebagian besar retailer menaikan invetory atau stock mereka melebihi kebutuhan normal mereka dalam periode tertentu biasanya di sebabkan oleh : PRICE INCREASING atau  informasi akan ada kenaikan harga beli product tersebut dari supplier pada periode tertentu.

Tujuan pembelian barang tambahan ini oleh retailer adalah harapan akan mendapatkan "gain" atau " keuntungan" karena mereka mendapatkan harga beli yang tetap sebelum harga beli di naikan oleh supplier. Akibat kenaikan harga beli secara logika maka harga jual juga akan naik. 
Bagi retailer yang mempunyai kemampuan cash flow yang bagus, mungkin relatif mudah mengambil keputusan melakukan pembelian tambahan, tetapi bagai retailer yang cash flownya pas pasan maka, melakukan pembelian tambahan haruslah hati-hati dan cermat shg jangan sampai, bukan keuntungan yang di peroleh, akan tetapi adalah kesulitan bayar atas pembelian tambahan ini.

Beberapa simulasi kemungkinan2 apa yang akan terjadi atas sebuah pengambilan last bite yang harus di perhatikan antara lain :

  • Jika semua retailer melakukan pengambilan terakhir atas informasi kenaikan harga beli product tertentu, maka retailer satu vs lainnya dalam posisi sama2 kuat. Karena jika harga jual tidak dinaikan maka peningkatan volume penjualan yang diharapkan dengan harapan mengambil market share pesaing tidak akan terjadi.
  • Jika semua retailer melakukan pembelian tambahan di luar kebutuhan normal masing-masing, maka di market akan terjadi kelebihan supply, sedangkan demandnya / permintaan konsumen tetap.
  • Bagi supplier sendiri, jika mereka " ngompori" retailer untuk melakukan pembelian tambahan di luar kebutuhan normal, maka tidak akan terjadi Re order atas produk tersebut pada periode berikutnya, karena retailer masih mempunyai stock yang cukup banyak. Hal ini akan menjadi problem bagi supplier karena mereka harus keep terus hasil produksi pabrik mereka. 
  • Jika point diatas terjadi, BIASANYA supplier akan mendesak retailer dan mengingatkan dealing akan target pembelian selama satu tahun dimana di dalamnya ada insentive bagi retailer yang disebut REBATE...
  • dll
Jadi pengambilan keputusan akan pembelian tambahan di luar kebutuhan normal atau last bite purchase ini harus di analisa dengan cermat, baik dari sisi kemampuan cash flow perusahaan retail maupun analisa kekuatan penyerapan pasar atas kenaikan inventory retailer tersebut.
Jika keputusan pengambilan last bite ini asal-asalan saja, maka bukan saja cash flow retailer yang bermasalah pada periode tertentu tetapi cost of storage (biaya penyimpanan), cost of product loss (biaya kehilangan barang), cost of bad stock ( barang rusak) bisa meningkat.

Last bite penting dan enak tetapi harus terukur dengan cermat, ibarat membeli gorengan tahu/tempe abang2 di pinggir jalan, kebanyakan maka anda bisa kolestrol.
Jadi HATI _HATI DENGAN GIGITAN TERAKHIR ANDA.

Selamat Belajar





RETAIL CONCEPT - MIMPI UNTUK RETAILER TRADITIONAL

Minggu, 07 Oktober 2012
Saya hanya bermimpi suatu saat semua retailer tradisional ( warung klontong ), toko obat, toko mainan anak2 dan lain-lain, akan memiliki sebuah PC yang bagus dan mempunyai program atau system yang memadai untuk menunjang operational tokonya. Kemudian jika sudah memiliki PC ( Personal Computer), akan ada seseorang atau sebuah lembaga yang menyediakan sebuah program inventory dan penjualan gratis dan sebuah system laporan rugi/laba gratis untuk toko-toko tersebut.

System Inventory
- Bagaimana mereka menetapkan maksimum stock per masing2 barang
- Berapa banyak yang harus mereka beli, sehingga tidak ada stock tidak terjual untuk waktu yang lama
- Barang apa saja yang stoknya harus di perbanyak dan barang apa saja yang harus di kurangi stocknya
- Bagaimana perputaran masing-masing barang yang mereka jual sehingga mereka bisa menentukan barang apa saja yang tidak perlu di jual
- dll.

System penjualan
- Mereka tdk perlu mengingat harga masing-masing barang
- Bisa menentukan harga jual yang lebih akurat
- Mengurangi kesalahan harga jual dan mengurangi salah jual (tertukar antara harga Indomie goreng dan rebus)
- Bisa menghitung penjualan dalam sehari dan per bulan dengan lebih akurat
- Bisa mengetahui keuntungan per hari dan per bulan
- dll.

Jika ada yang bisa mewujudkan hal tersebut, saya bisa membantu membuatkan formula perhitungan inventory yang baik dan membuatkan formula program penjualannya.

Semoga & Selamat Belajar

RETAIL CONCEPT - HARGA ( PRICE) & ANGKA ( NUMBER )

Rabu, 03 Oktober 2012
HARGA & ANGKA DALAM RETAIL BUSINESS

Dalam kehidupan kita, pernahkah kita memperhatikan berapa kali dalam sehari kita bicara harga2 dan angka2. Hari ini saya bangun tidur di sebuah hotel kecil di bali, saya stel alarm jam 7 pagi, sarapan jam 8 pagi, cari ticket pesawat dan cek harga, kemudian check out dan bayar hotel, kemudian makan dan bayar harga makanan dan seterusnya.
Harga dan angka tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita saat ini. Demikian pula dalam dunia retail, harga dan angka akan menjadi suatu menu sepanjang hari selama anda bekerja di business retail. Bicara mengenai harga, banyak sekali konsep penetapan sebuah harga product. Yang paling sederhana adalah :

  • Jika harga terlalu tinggi, maka kemungkin tidak terjual tinggi atau terjual sedikit, keuntungan retailer tinggi per unitnya
  • Jika harga yang di tetapkan terlalu rendah, maka product kemungkinan terjual tinggi tetapi keuntungan per unitnya kecil
Dalam prosesnya tidak sesederhana itu. Penetapan sebuah harga product di dasarkan pada tujuan dari perusahaan retail misalnya :

  • Apakah mengoptimalkan revenue (pendapatan) atau
  • Memperluas pasar product tersebut ( market share) atau 
  • Mengoptimalkan keuntungan atau
  • Kombinasi ketiganya
Setiap product bisa menggunakan strategy harga yang berbeda sesuai tujuan diatas. Jika retailer menjual beraneka macam product, maka masing-masing product akan di setting harganya dengan tujuan yang berbeda2. Contoh sederhana :

  • Jika anda jual telor, tidak mungkin anda setting harga jauh diatas pesaing untuk mendapatkan keuntungan tinggi, karena telur sangat sensitif. Maka lebih baik telur di jual harga bersaing bahkan bisa lebih murah dengan tujuan memperluar market share (image murah)
  • Tapi kalau anda jual ember / sapu mungkin anda bisa setting harga yang lebih tinggi dengan tujuan mengoptimalkan keuntungan dan konsumen relatif tidak sensitip terhadap harga tsb.
Reaksi Konsumen & Reaksi Pesaing
Reaksi konsumen terhadap perubahan harga dari sebuah product ini di kenal dengan istilah ELASTISITAS HARGA / PRICE ELASTICITY OF DEMAND ( PED).
Jika harga terlalu mahal, maka konsumen bisa pindah ke pesaing atau membeli barang lain yang mempunyai fungsi sejenis. Bagaimana reaksi pesaing terhadap harga product yang kita tetapkan. Konsumenpun bisa bereaksi dalam berbagai macam misal : Menurunkan harga barangnya lebih murah atau sama dengan harga kita dengan tujuan mempertahankan market share nya.

Informasi mengenai jenis harga dan biaya apa saja yang terkandung dalam sebuah harga dapat di pelajari lebih lanjut dalam buku " Retail Consumer Goods" by I nyoman sugiarta.

ANGKA
Dalam dunia retail angka2 menjadi menu pokok. Coba anda tanya orang yang bekerja di perusahaan retail, setiap hari bicara mengenai target, estimasi, biaya, investasi, keuntungan, dll. Permainan angka-angka dalam dunia retail saya sering menyebutnya dengan RETAIL MATHEMATIC.
Untuk mempelajari matematika retail, anda tidak perlu sepintar einstein atau menjadi seorang ahli matematika. Matematika retail sangat sederhana, tetapi penuh logika. Matematika retail harus di ikuti oleh intuisi business ( business sense) yang baik.

Jadi kalau anda tidak suka angka2, maka anda jangan bekerja di perusahaan retail.
MATEMATIKA RETAIL atau RETAIL MATHEMATIC akan segera saya persiapkan untuk membantu memahami seberapa besar peranan angka-angka dalam business retail.

Selamat Belajar


Viewer

Diberdayakan oleh Blogger.