RETAIL UPDATE - BATIK ADALAH BISNIS RETAIL DENGAN PERTUMBUHAN TERTINGGI

Rabu, 19 Desember 2012
Salah satu bisnis retail dengan pertumbuhan tertinggi adalah : PENJUALAN BAJU BATIK
Tanpa disadari dan lepas dari pengamatan banyak orang, bahwa bisnis eceran baju batik menjadi salah satu bisnis dengan pertumbuhan yang luar biasa tinggi pada 3 tahun belakangan ini. Rata-rata saat ini baik pekerja formal atau tidak mempunyai baju batik lebih dari 3 jenis.

Kalau di era 90-an, orang cukup mempunyai baju batik 1 potong dan itupun dipakai pada moment2 tertentu saja misal : hajatan pernikahan dll, maka era saat ini memakai baju batik bisa dikatakan seminggu bisa lebih dari 1 kali.

Pertumbuhan penjualan batik ini tidak terlepas dari :

  •  peranan pemerintah yang menganjurkan pemakaian batik bagi pekerja formal untuk melestarikan salah satu karya original indonesia dan salah satu industri tertua di indonesia. Kampanye pemakaian batik yang dilakukan terus-menerus oleh pemerintah memberikan dampak luar biasa bagi pertumbuhan industri batik di Indonesia.
  • Perkembangan motip-motip batik yang disesuaikan dengan era sekarang ini. Dengan motip2 baru yang bisa menyerap gaya hidup mulai dari anak-anak muda sampai orang tua. Anak2 muda saat ini tidak malu lagi pakai batik tetapi dengan motip2 yang sesuai dengan selera mereka.
  • Ranges harga batik saat ini memungkinkan semua kalangan untuk mampu membelinya. Batik berkisar dari harga 30 ribu per pcs sampai dengan harga juta-an. Jadi konsumen diberikan pilihan kualitas untuk setiap tingkat demand/permintaan
  • Pertumbuhan jumlah outlet penjual batik sudah menyebar secara merata. Sekarang orang cari batik tidak harus ke jogja, solo atau pekalongan. Bahkan sampai mall2 kecil, butik2 individual menyediakan product ini.
  • DAN TENTUNYA HARUS BISA DITERIMA BAHWA KITA PEDULI PADA PAKAIAN BATIK KARENA MAU DI KLAIM MALAYSIA. --> jadi kadangkala sesuatu hal negatip bisa menjadi positip tergantung kita semua menyikapinya
Sangatlah membahagiakan industri batik di tanah air bangkit dari kematiannya di era 90-an dan booming pada 3 tahun belakangan ini dan saya berharap pemerintah bisa melakukan hal yang sama untuk jenis usaha original indonesia lainnya.

SELAMAT BELAJAR

RETAIL UPDATE - KENAIKAN UMK/UMR BAGI BISNIS RETAIL

Selasa, 04 Desember 2012
Usaha retail bank modern dan traditional adalah usaha padat karya. Penerapan teknologi terkini hanya bisa membantu efisiensi di back end. Pelayanan dari retailer ke konsumen di front line masih harus mengandalkan manusia. Dengan jam operational yang terbagi dalam 2(dua) shift@ 8 jam kerja tentunya membutuhkan sumber tenaga manusia yang mencukupi.

Kenaikan UMK (upah minimum kota) atau UMR (upah minimum regional) yang belakangan ini banyak di tuntut teman2 karyawan dengan kenaikan lebih dari 40% akan membawa dampak significant dalam bisnis retail indonesia. Biaya tenaga kerja dalam bisnis retail berkisar 5% sd 7 % dari penjualan. Kenaikan UMR ini dengan asumsi tetap tentunya akan menyebabkan porsi biaya tenaga kerja menjadi berkisar 7% sd 9 %. Jika di bandingkan dengan gross profit yang retailer dapatkan berkisar 13% sd 14 % tentunya akan menurunkan retailer punya profitabilitas.

Dari sisi lain tentunya sebagai sesama pekerja, kenaikan UMR ini disambut gembira karena akan membantu peningkatan kualitas hidup bagi tenaga kerja di golongan yang paling rendah (low level). Sedangkan bagi kalangan pekerja menengah ke atas yang gajinya sudah diatas UMR, tidak akan berdampak banyak akan tetapi akan terkena efek sampingannya. Jika bagi sebagian besar karyawan mendapatkan gaji diatas 10 % pada setiap pergantian tahun, mungkin bagi perusahaan retail akan sangat berat, karena beban yang harus di tanggung untuk menutup kenaikan upah di golongan bawah ini.

Jalan keluar bagi pengusaha retail untuk menyikapi kenaikan UMR tentunya relatif sama secara global : Melakukan efisiensi biaya di pos yang lain. Hanya saja dalam prakteknya akan cukup memeras pikiran, pos biaya mana yang harus di tekan dan pos biaya mana yang tetap harus dijalankan seperti rencana awal.

Reakasi dari retailer bisa bermacam-macam atas kenaikan UMR ini :

  • Apakah retailer akan menaikan harga barang yang dijual untuk mempertahankan tingkat profitablitas perusahaan?
  • Jika menaikan harga jual product, harus dicermati apakah semua pemain retail akan menaikan harga?
  • Kalau reaksi semua pemain berbeda2 tergantung kondisi perusahaan retail tsb, maka menaikan harga jual product akan menjadi bencana. Konsumen bisa beralih tempat belanja kepada retailer yang mempertahankan strategy harga jualnya.
  • Apakah mereka akan mengurangi ekspansi bisnisnya? jika itu dilakukan maka dampaknya adalah : berkurangnya penyerapan tenaga kerja dan tidak tercapainya skala ekonomi dalam bisnis retail yang juga bisa berdampak kerugian investasi yang sudah terlanjur di keluarkan.
Tidak ada pilihan bagi retailer untuk melakukan semua cara efisiensi untuk menutup biaya atas kenaikan UMR ini. Cutting cost strategy ini harus disemua lini dan menjadi kesadaran bersama di setiap organisasi perusahaan retail.

Kenaikan UMR ini berdampak positip dan negatip tergantung dari sudut pandang mana dan bagaimana retailer mengantisipasinya.

  • UMR naik --> Kualitas hidup meningkat
  • UMR naik --> daya beli masyarakat akan meningkat
  • Daya beli meningkat --> opportunity terjadi peningkatan penjualan
  • Peningkatan penjualan --> menutup kenaikan biaya akibat kenaikan UMR


Jadi, mari kita sikapi dengan baik, disetiap tantangan selalu ada opportunity baru yang muncul.

Selamat Belajar

RETAIL INTERMEZO - PAMEO " RETAIL IS DETAIL" ITU DULU. WHATS GOING NOW

RETAIL IS DETAIL, sebuah ungkapan akan betapa pentingnya melihat, mencermati dan mencari solusi dari setiap detail-detail pekerjaan dalam business retail. Ungkapan tersebut pertama kali di populerkan oleh salah satu tokoh retail business terkemuka di Indonesia, Bp. Pudjianto. Sangat bisa di pahami pada saat beliau mengatakan hal tsb, karena pada saat business retail mulai menggeliat di era tahun 90-an, masih sangat sedikit informasi yang ada untuk melakukan pengembangan business retail di Indonesia. Sehingga pada saat tersebut, beliau membedah secara mendalam informasi apa saja yang dibutuhkan dalam bisnis retail yang bisa mendorong pertumbuhan bisnis retail lebih cepat lagi.

Dengan perkembangan teknologi saat ini, dimana semua pelaku bisnis retail bisa dengan cepat meniru apa yang dilakukan pesaing, informasi apa yang pesaing miliki yang tidak kita miliki dan lainnya, maka persaingan dalam bisnis retail semakin tajam. Sehingga pada akhirnya sangat sulit untuk melakukan differentiation.

Dengan kondisi seperti ini, bagaimana perusahaan retail mengembangkan bisnis mereka. Maka dari diskusi yang penuh kopi pada suatu pagi, maka kondisi bisnis retail di Indonesia saat ini sudah bergerak dalam phase selanjutnya yaitu :

RETAIL IS : NUMBER OF STORE
Coba kita amati persaingan dibisnis retail saat ini, maka semua pemain retail disemua format dari hypermarket sd minimarket gencar melakukan expansi ke luar pulau jawa. Melakukan penetrasi sampai ke kecamatan bahkan desa2 yang jika di bedah secara mendalam, " belum tentu toko yang dibuka tsb menguntungkan secara business". Kenapa hal ini dilakukan :

  • Retailer chain ( jaringan retail) mempunyai skala economy ( economic scale). Pada jumlah toko dan volume sales berapa, maka bisnis retail tsb menguntungkan.
  • Margin/gross profit perusahaan retail khususnya grocery retailer sangat tipis, maka tentunya dibutuhkan volume yang cukup besar supaya bisa menutup biaya-biaya yang ada.
  • Volume bisa dicapai jika number of store pada titik berapa?



RETAIL IS ABOUT OTHER SERVICES OFFERING.
Pada saat product yang ditawarkan sama, harga yang didapat konsumen juga relatif sama, strategy lokasi penyebaran toko juga sama, maka retailer akan memasuki phase Other services atau jasa-jasa atau servis2 lain yang ditawarkan untuk memikat konsumen tetap berbelanja ke retailer tsb. Other services bisa beraneka macam :

  • Mulai jual ticket kereta api, ticket konser musik, ticket pesawat, pembayaran listrik, telepon, pulsa electronic dll
  • Apalagi yang ditawarkan ke konsumen diluar core business atau bisnis inti dari retailer tsb??
Kondisi2 diatas, adalah phase normal yang akan dilalui pada setiap pelaku bisnis retail yang sudah memasuki siklus Maturity. Maka retailer hendaknya mulai melihat kepada Total Quality store business, karena titik tertentu, store expansion bisa salah dan akan fatal akibatnya.

Selamat belajar


RETAIL KNOWLEDGE - INDONESIA RETAIL DRIVEN

RETAIL DRIVEN
Dalam dunia retail, mungkin pernah mendengar istilah " Retail Driven" atau siapa yang berperanan atau memberikan pengaruh lebih kuat dalam perkembangan business retail di Indonesia"

Business retail di Indonesia masih dominan di gerakan oleh PRODUSEN atau PRODUCENT DRIVEN. Bagi teman-teman yang yang bekerja di perusahaan retail coba lakukan pengamatan khususnya pada aktivitas pengadaan product atau di dunia retail di kenal Merchanidising Division. 

  • Apakah terlihat retailer sebagai perwakilan dari konsumen, meminta produsen/supplier untuk membuat sebuah product yang sesuai dengan permintaan market?
  • Apakah pernah retailer, menangkap perubahan pada prilaku, pola belanja yang bisa dijadikan kekuatan untuk mendorong sebuah perusahaan/produsen/supplier untuk membuat sebuah barang dari content sampai packaging yang sesuai dengan permintaan market/konsumen.
  • Perusahaan retailer seringkali hanya bersifat pasif. Mereka menunggu supplier datang dengan variant product baru, kemudian negosiasi, dealing, kemudian jual?
  • Jika ada retailer yang mengaku bisa mengendalikan atau mendominasi produsen/supplier, maka itu salah besar, bahkan dalam negosiasi mengenai marketing/promotion fund, rebate, discount dll. 
Kondisi saat ini di Indonesia adalah : Produsen membuat sebuah product berdasarkan research mereka sendiri dengan keyakinan pada bahwa konsumen akan menerima product yang mereka buat. 

  • Pernahkah kita mengamati, berapa banyak product yang dibuat oleh produsen yang gagal di market? bahkan untuk produsen sekaliber Sayap Mas, Unilever dan nestle misalnya?
  • Tahukah anda bahwa pareto 20:80 dalam bisnis retail masih sang at significant untuk dijadikan sebuah alat ukur dalam produktivitas product dimana 80% penjualan sebuah perusahaan retail hanya di sumbangkan hanya dari 20% jenis barang yang mereka jual.?
Jadi dapat penulis katakana business retail di indonesia masih bersifat Produsen Driven. 
Adu kuat antara produsen dan retailer akan menjadi bahasan menarik yang dapat anda nitmati dalam buku yang akan segera hadir "RETAIL INFORMATION SYSTEM"

RETAIL UPDATE - BIG MART DARI MATAHARI PUTRA PRIMA

Sabtu, 01 Desember 2012
MATAHARI MEMANASKAN PERSAINGAN DI KLAS MINIMARKET

Matahari Putra Prima Tbk, salah satu perusahaan retail terbesar di Indonesia, yang membawahi beberapa jaringan retail antara lain : Matahari Department Store, Hypermarket & Foodmart, mulai melirik pasar baru di klas Minimarket.
Pangsa pasar minimarket saat ini dikuasai 2 (dua) pemain besar yaitu Indomaret & Alfamart dengan penetrasi pasar yang semakin gencar, dengan membuka gerai-gerai baru di luar pulau jawa misalnya Medan, Makasar, Samarinda, Pekanbaru, jambi dll.

Masuknya Matahari di format retail minimarket ini, diharapkan melengkapi jaringan retail matahari putra prima disemua jenis modern chain store. Masuknya Matahari Putra Prima ke format retail Minimarket ini dengan mengusung brand : BIG MART. Konsep yang ditawarkan  adalah MINIMARKET PLUS, dimana store size berkisar 400 M2 sd 500 M2. Jika dibandingkan dengan pemain di klas ini yang sudah ada, maka akan head to head dengan retailer MIDI ( PT. Midi Indonesia) yang satu group dengan Jaringan retail minimarket Alfamart.

Product Assortment yang ditawarkan kepada konsumen adalah menjual product yang relatif sama dengan minimarket yang ada saat ini plus disediakan produk-produk segar ( fresh food) seperti : buah-buahan & sayuran.  Dua gerai BIG MART yang sudah dibuka dalam rangka test market berlokasi di kota bogor. Penulis sendiri belum sempat mengunjungi gerai big mart ini, sehingga belum bisa memberikan gambaran bagaimana konsep big mart ini dibanding pemain yang sudah ada.
Tentunya kehadiran BIG MART akan semakin memanaskan persaingan di format retail minimarket yang sudah sengit sekali persaingannya.

Pertanyaan saya, ditengah persaingan yang sangat sengit di klas minimarket saat ini, kenapa Matahari juga ingin menitmati kue yang sudah diperebutkan beberapa raksasa retail indonesia lainnya. Persaingan di format retail minimarket sudah berada dalam fase LAUTAN MERAH ( Red Ocean), dimana tingkat persaingan tinggi. Akankah BIG MART bisa bersinar seperti Hypermart & Matahari Dept store??

Bagi konsumen, tentunya akan menguntungkan dengan kehadiran BIG Mart karena pilihan belanja menjadi lebih beragam. BAGAIMANA DENGAN PEMAIN RETAIL TRADITIONAL??

Selamat belajar

Viewer

Diberdayakan oleh Blogger.