TINGGALKAN & LUPAKAN

Jumat, 28 Maret 2014

"Jika sesuatu tidak berfungsi, maka perbaikilah. Dan jika tidak dapat di perbaiki, maka buanglah"
- by Dennis Highby, CEO Cabelas

Catatan blog hari ini terinspirasi dari sebuah artikel yang mengulas bahwa " keberhasilan sebuah perusahaan bukan saja karena apa yang mereka lakukan, tetapi yang juga sangat penting adalah apa yang mereka tidak lakukan.

Mari kita merenung sebentar mengenai kondisi di perusahaan dimana teman2 bekerja saat ini, bahkan jika ada teman2 yang sudah masuk level sebagai pengusaha. Seberapa banyak waktu yang kita buang dalam usaha melakukan evaluasi kepada sebuah program kerja yang tidak berhasil memacu kinerja perusahaan atau divisi tempat anda bekerja? Pengalaman saya sendiri, dimana saya menghabiskan waktu berjam2 bahwak berhari-hari untuk melakukan evaluasi kenapa sebuah rencana kerja yang telah saya susun sedemikian rupa, kemudian saya melakukan kontrol yang intens dalam pelaksanaanya, tidak  berhasil seperti yang saya harapkan.

Saya terjebak bahwa perencanaan yang saya pikir baik, haruslah menghasilkan baik. Saya tidak bisa menerima kenyataan bahwa perencanaan saya tidak berhasil sesuai harapan. Waktu saya habis untuk melakukan analisa, mencari2 penyebabnya dan mencari2 alasan2 yang harus saya sampaikan kepada executive diperusahaan tempat saya bekerja, sehingga saya justru kehilangan waktu untuk hal-hal penting lainnya yang justru setelah saya sadari lebih efektip jika di lakukan akan membawa dampak baik kepada sasaran yang ingin saya capai.

Setelah membaca artikel tersebut, saya menyadari bahwa evaluasi atas kegagalan sebuah program kerja itu tetap baik dan wajib mendapatkan kesempatan ke-2 untuk dicoba kembali. Tetapi jika tetap tidak memberikan hasil sesuai harapan, maka program kerja tsb harus kita tinggalkan dan lupakan dan dengan cepat mencari cara2 baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Demikian juga dengan perusahaan yang menjual product. Dari sekian banyak product yang ada di rak pajang toko, jika ada satu atau lebih product yang tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan, maka lepaskanlah dan lupakan. Kemudian retailer dapat mencari product pengganti dengan cepat yang di perkirakan akan lebih menguntungkan dibanding product sebelumnya.

Pemahaman seni untuk "melepaskan" atau " melupakan " jangan disalahpahami sebagai sebuah cara kerja yang terus menerus mencari strategi2 baru. Semua strategi layak untuk mendapatkan peluang ke - 2 jika pada awalnya strategy tersebut diyakini akan mendatangkan keberhasilan. Tetapi perusahaan juga jangan terjebak terlalu lama dalam sebuah strategy kerja yang sudah jelas tidak mendatangkan hasil sesuai harapan, karena yang ada adalah pemborosan waktu dan energy untuk mempertahankan sesuatu hal yang sudah terbukti "rusak"

Berikut petikan pelajaran dari :
~ Pat Tracy, CEO Dot Foods
~ Dennis Highby - CEO Cabelas

  • - Jika sudah rusak, buang saja
  • - Jika sesuatu itu tidak berhasil, - tinggalkanlah
  • - Jangan mempertahankan cara2 lama
  • - Pendekatan tradisional jarang menghasilkan sesuatu yang luar biasa untuk masa kini
SELAMAT BELAJAR



RETAIL FMCG - LOGISTICS EVOLUTION vs EDUCATION OF LOGISTICS PERSONEL

Minggu, 02 Maret 2014
RETAIL FMCG - LOGISTICS EVOLUTION vs EDUCATION OF LOGISTICS PERSONEL

Karena suatu hal yang saya kerjakan dalam minggu ini, saya merasa ada baiknya menuangkan sedikit mengenai salah satu kunci keberhasilan dalam usaha retail FMCG ( Fast Moving Consumer Goods) yaitu Logistics. Orang sering rancu  bahkan saya sendiri sering salah dalam menjelaskan beberapa hal antara Logistics, Distribution Center, Supply & Distibution, bahkan dengan istilah Supply Chain. Mungkin pengertian dasar dari istilah2 tersebut kita bahas belakangan. Mari kita membicarakan tentang Logistics saja.

Pada hakekatnya Logistics terkait dengan dua hal yaitu :

  • Biaya ( Biaya serendah2nya )
  • Kepuasan pelanggan ( Terjaganya kepuasan pelanggan sesuai standar perusahaan )
Logistics adalah sebuah ilmu & seni untuk mendapatkan barang dalam jumlah & waktu yang tepat, pada kondisi & biaya yang tepat untuk menghasilkan tingkat keuntungan terntentu dengan tetap berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

Aktivistas pada usaha logistics dapat kita klasifikasikan menjadi beberapa bagian, antara lain :
  1. Forecasting atau menyiapkan estimasi pembelian & penjualan
  2. Order Processing ( Proses Order )
  3. Materials Handling 
  4. Storage ( Penyimpanan )
  5. Packaging ( Pengemasan )
  6. Transportation ( Pengiriman ) & Traffics Management
  7. Site Location ( Lokasi Gudang yang tepat )
  8. Dll
Jika kita membahas secara detail satu persatu aktivitas tersebut & bagaimana perkembangannya dari waktu ke waktu, dari system manual ke automatically system mungkin akan menjadi 1 (satu) buku tersendiri. 

Bagi pelaku usaha bisnis logistics FMCG mungkin sangat memahami bagaimana kecepatan bisnis process dalam bidang logistics ini berjalan dengan sedemikian cepatnya.

Perkembangan dunia logistics di Indonesia sudah cukup maju baik dalam teknologi, sarana & prasarana & system controlnya. Perkembangan inilah yang saya sebut dengan Logistics Evolution. Berdasarkan pengalaman saya di beberapa perusahaan retail FMCG, saya mengalami sendiri bagaimana pesatnya perkembangan usaha logistics mulai dari : proses kerja secara manual sampai kepada dukungan system IT yang luar biasa. Pada intinya proses kerja dunia logistics berubah significant dengan dukungan teknologi dan perkembangan IT yang mendukungnya. Kalau kasarnya dalam salah satu aktivitas logistic adalah :
> Cetak - lihat - Ambil - Kumpulkan - kirim menjadi ;
> Lihat - ambil - kirim
Hampir 50% proses kerja dalam aktivitas bagian logistics bisa berubah ke arah yang lebih baik dengan dukungan system IT & sarana kerja yang memadai. Hampir semua perusahaan retail berani berinvestasi dalam hal system & sarana/prasarana dengan tujuan bisnis proses dalam aktivitas logistic ini lebih efisien & meningkatkan keuntungan perusahaan tersebut.

TETAPI
Seberapa pesat perkembangan teknologi dalam bisnis proses Logistics JIKA tidak di ikuti oleh Pelatihan, peningkatan kemampuan Personel2 yang terkait atau yang menjalankan ativitas sehari- hari dari usaha logistics tsb, maka investasi yang sedemikian besar dalam bidang logistics akan menjadi sia2 atau tujuan dari perkembangan bisnis process tidak mencapai tujuan yang di harapkan oleh perusahaan tersebut. Banyak contoh yang saya lihat, dimana banyak perusahaan yang saya tahu, berinvestasi sangat besar dalam memperbaiki cara kerja dalam bidang logistics tetapi melupakan salah satu point sangat penting adalah peningkatan kualitas dari sumber daya manusia yang menjalankannya.
Contoh yang sangat sederhana, bahwa pemanfaatan teknologi logistics seperti penggunaan EPS ( Electronics Picking System ), PTL ( Pick To Light ), Conveyor System, Penggunaan System MIS yang canggih, Penggunaan Infrastruktur pendukung yang sangat bagus, belum tentunya mencapai apa yang di sebut  biaya yang efisien & kepuasan pelanggan yang di harapkan.

Jadi Evolusi dalam Logistics baru terbatas kepada System Informasi, Sarana & prasarana tetapi belum terjadi EVOLUSI DALAM LOGISTICS PEOPLE.

Orang-orang yang bekerja di bagian logistics masih menjadi karyawan kelas dua ... ( menurut saya & pengamatan saya .. bisa keliru ) dengan pelatihan yang sangat minim bahkan lebih minim dalam beberapa hal di banding bagian lainnya dalam sebuah perusahaan retail.

Sudah saatnya pelaku retail merubah paradigma ini. Logistics people is part of retail success 

Selamat Belajar











Viewer

Diberdayakan oleh Blogger.