tag:blogger.com,1999:blog-69190285429202023292024-01-12T01:48:56.087+07:00Belajar RetailI Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.comBlogger55125tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-30444276187755630012015-05-21T11:10:00.000+07:002015-05-21T11:10:46.522+07:00Buku Belajar Retail Dapat Pesan Di SiniBuku "Belajar Ritel-Consumer Goods" kini bisa dipesan melalui blog ini seharga 45.000IDR (belum termasuk ongkos kirim).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidy-yrsqXhXcl6HrTzZLqHq3N4Oruy4C6t-QYr1HTUgDVT1AfcveUP17BTylPaT_P1sKzQrp4zM7OqY87mLiW6rRKO9BxttX8leig3VETpGDcwYJ88QOu8oi-nd07NDyLNVlhg9bEzheOy/s1600/buku_ritel_consumer_goods_fixx.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidy-yrsqXhXcl6HrTzZLqHq3N4Oruy4C6t-QYr1HTUgDVT1AfcveUP17BTylPaT_P1sKzQrp4zM7OqY87mLiW6rRKO9BxttX8leig3VETpGDcwYJ88QOu8oi-nd07NDyLNVlhg9bEzheOy/s320/buku_ritel_consumer_goods_fixx.png" width="264" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Cara pemesanan buku panduan praktis & strategis ini cukup dengan email ke <a href="mailto:belajar.retail@gmail.com" target="_blank">Belajar Retail</a> (belajar.retail@gmail.com) dengan subject "Pesan Buku", lalu cantumkan berapa jumlah buku yang anda pesan serta alamat pengiriman, dan jangan lupa lampirkan bukti transfer anda, atau sms ke 0818221011.<br />
<br />
Buku akan dikirim dalam waktu 3-5 hari kerja setelah konfirmasi pemesanan diterima.<br />
<br />
Rek. Mandiri:<br />
9000014421672<br />
An. Mochamad Ayip<br />
<br />
Rek. BCA:<br />
7750825120<br />
An. Mochamad Ayip<br />
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-49970133583919069432015-03-02T19:55:00.002+07:002015-03-02T19:55:58.903+07:00WARNING FROM THE GIANT - LEARNING FROM THE GIANTKetika kita merasa pintar, maka proses belajar akan berhenti<br />
Sebuah nasehat kecil dari seorang kawan yang tinggal di jogja ketika kami sama2 menitmati sebuah menu susu di campur dengan alpukat disebuah kedai yang penuh pengunjung. Sepulang dari kedai tersebut saya ambil sebuah buku yang saya beli di bandara berjudul "warning from the giant".<br />
<br />
Apa korelasi nasehat kawan tadi dengan buku yang belum saya lepas pembungkus plastiknya tersebut. Banyak perusahaan retail yang yang berupa jaringan yang sudah sangat establish dari sudut manapun kalau berhenti belajar, berhenti ber kreasi, berhenti menciptakan kondisi baru, dan yang sangat menakutkan adalah berhenti untuk membaca kondisi2 makro shg terlambat mengantisipasi perubahan, maka pada suatu ketika akan bermasalah besar.<br />
<br />
Sedangkan perusahaan retail yang baru mulai, baru menentukan bisnis plannya juga jika tidak belajar dari kondisi-kondisi perusahaan retail besar, juga bias terjebak pada kondisi yang sama justru pada saat akan memulai perjalanannya. Belajarlah dari pemain yang sudah mapan & lakukan perubahan dan penyesesuaian dalam perusahaan yang sedang anda bangun.<br />
<br />
Sebagai contoh, saya melihat perusahaan retail besar mulai dua tahun terakhir ini menghadapi minimal 3 (tiga) persoalan macro yang cukup serius yaitu :<br />
<ol>
<li>Gaji karyawan, terkait kenaikan UMP</li>
<li>Rent/Sewa, terkait perpanjangan sewa lokasi2 yang sudah jatuh tempo</li>
<li>License / Perijinan, terkait ijin pendirian lokasi usaha</li>
</ol>
Ke 3 point tersebut menjadi peringatan bagi pemain2 retail besar untuk segera mencari jalan keluar shg bisnis bias bertumbuh terus. Sedangkan bagi pemain retail yang baru masuk ke market juga harus menjadi pembelajaran penting sehingga masalah yang dihadapi oleh pemain retail besar bias di antisipasi pada kesempatan pertama & tidak menjadi persoalan sepanjang mengjalankan bisnisnya.<br />
<br />
Bisnis retail saat ini sudah tidak sesulit awal tahun 90 an, manakala jumlah pemain retail relative sedikit. Dengan banyaknya pemain retail saat ini, jika masih ada celah pasar di wilayah tertentu, maka belajar dari pemain yang sudah ada relative mudah. kita bisa belajar banyak hal misalnya :<br />
<ol>
<li>Product Assortment</li>
<li>Pricing Strategy</li>
<li>Promotion Strategy</li>
<li>Distribution Strategy</li>
<li>People </li>
<li>dll</li>
</ol>
Perhatikan " warning from the giant" & " learning from the giant too"<br />
<br />
Selamat Belajar<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-82067278919392476992015-01-31T22:41:00.002+07:002015-01-31T22:41:45.194+07:00MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ( MEA) Tulisan ini hanya sudut pandang penulis.<br />
Bekasi, 31 Januari 2015 <br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">MEA ( Masyarakat Ekonomi<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Asean) atau AEC ( Asean Economic Community)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Seorang teman bertanya “bagaimana tanggapan saya tentang MEA
atau AEC ini. Entah apa maksudnya atau apa ketertarikannya akan MEA yang akan
di terapkan pada akhir tahun 2015 ini. Secara umum, saya melihat penerapan MEA
ini dari 2 (dua) hal yaitu :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 0pt 0.5in; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Arus barang ( flow of product )<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 10pt 0.5in; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Arus orang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>( flow of people/employee)<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Calibri;">Dari sisi Indonesia sebagai sebuah Negara, maka akan
berdampak kepada 2 (dua) hal juga yaitu :<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 0pt 0.5in; mso-list: l0 level1 lfo2; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Regulation (peraturan)<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 10pt 0.5in; mso-list: l0 level1 lfo2; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Control (pengawasan)<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Calibri;">Jika melihat ekonomi Indonesia secara macro, maka sebenarnya
tidak ada yang terlalu beresiko dan kecenderungan mempunyai opportunity lebih
di bandingkan negara Asean lainnya. Kita ambil beberapa contoh sederhana<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 0pt 0.5in; mso-list: l3 level1 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Arus Barang<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 1in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Bandingkan berapa banyak produksi product
Indonesia baik di consumer goods maupun non consumer goods. List satu persatu
berapa banyak sector kita unggul dan berapa banyak sector yang kita masih lebih
lemah dibandingkan Negara lain.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 1.5in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Mungkin yang paling kasat mata dari sisi saya
orang awam tentang macro ekonomi adalah sector pertanian kita akan kesulitan
menghadapi dua Negara tetangga kita yaitu Vietnam & Thailand yang sector
pertaniannya mendapatkan skala prioritas dari pemerintah Negara tersebut
khususnya beras & buah2an. Tapi Indonesia tidak kalah dalam komuditas
pertanian lainnya misal : kopi, cengkeh dll<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 1.5in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Sedangkan sector lainnya seperti tekstil, kayu
lapis Indonesia relative lebih unggul di banding Negara lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 0.5in; mso-list: l3 level1 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Arus orang<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 1in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Sebetulnya menurut saya ini cukup menarik untuk
di lihat. Arus orang ini akan sangat di tentukan oleh beberapa factor :<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 1.5in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Faktor Bahasa<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 1.5in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Faktor kedekatan budaya<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 1.5in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Faktor Gaji <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 1in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Dari factor “bahasa” & “Budaya”, maka
Indonesia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>& sebaliknya, akan terjadi
pergerakan arus orang hanya kepada Negara yang mempunyai kemiripan bahasa &
budaya saja, yaitu dengan Malaysia & Singapura saja. Kalau dengan Negara
lainnya seperti Vietnam, Philippine, Thailand, Kamboja agak sulit. Jika ada
maka relative sangat rendah pergerakan arus orang ini. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 1in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sedangkan
dari factor “Gaji/Income” saya melihat justru akan menjadi keunggulan yang luar
biasa bagi tenaga kerja Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 1.5in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Kenapa demikian, sekilas saya melihat bahwa
standar gaji di beberapa profesi justru Indonesia lebih rendah dari Negara
Lainnya. Kita ambil contoh gaji “peneliti atau research development”. Di Negara
lainnya khususnya di Malaysia & SIngapura mempunyai standar yang lebih
tinggi di banding Indonesia. Maka akan terjadi kecenderungan tenaga kerja
Indonesia akan masuk ke Negara tersebut dan bukan sebaliknya. Contoh lain
adalah profesi “Dokter”. Banyak sekali dokter dari Indonesia yang mempunyai
kemampuan dan keahlian tidak kalah hebatnya dengan dokter di Negara Asean
lainnya. Dokter di Negara lain khususnya Singapura & Malaysia mempunyai
standar pendapatan yang lebih tinggi. Dari sini kemungkinan justru Dokter dari
Indonesia akan masuk ke kedua Negara tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 10pt 1.5in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo3; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Untuk tenaga kerja yang level rendah, kita sudah
melihat di media setiap saat ribuan tenaga kerja Indonesia masuk ke Malaysia
& singapura. Jadi justru peluang besar bagi tenaga kerja Indonesia untuk
bersaing dengan tenaga kerja dari Negara Asean lainnya di Negara mereka
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Karena saya bergelut di Industri Retail Consumer Goods
khususnya FMCG ( Fast Moving Consumer Goods), maka ada baiknya saya juga
sekilas memberikan pendapat saya dampak MEA terhadap Industri Retail Consumer
Goods di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0in 0in 0pt 0.5in; mso-list: l2 level1 lfo4; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Pertama adalah saya tidak melihat kekhawatiran
yang cukup besar di sector ini<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 0.5in; mso-list: l2 level1 lfo4; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Sebagian besar industry retail FMCG ini
productnya hasil produksi pabrik yang berlokasi di Indonesia. Ada tapi relative
sangat sedikit yang masuk kategori import product. Kecuali di beberapa
perusahaan retail yang mengkhususkan diri menggarap market khusus.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 0.5in; mso-list: l2 level1 lfo4; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Dari sisi arus orang, juga sangat terbatas
posisi di industry retail yang bisa di masuki oleh tenaga kerja asing. Rata2
hanya posisi executive yang sering kita lihat. Itupun dengan beberapa
catatan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0in 0in 0pt 1in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level2 lfo4; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Company culture perusahaan retail tsb dalam hal
memperkerjakan tenaga asing, kalau ada, maka perusahaan retail akan membayar
sangat tinggi dibanding executive Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0in 0in 10pt 1in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level2 lfo4; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Courier New"; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font: 7pt/normal "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: Calibri;">Kemungkinan terjadi hanya di perusahaan retail
yang “share” atau sahamnya dimiliki oleh “asing”. Peluang itu sedikit lebih
besar dibanding yang mayoritas dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia. Misal
contohnya “Giant spm” yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Dairy Farm
hongkong.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<span style="font-family: Calibri;">Jadi pandangan sederhana saya ini, pada kesimpulan “tidak
begitu mengkhawatirkan” justru memberikan kesempatan yang lebih luas bagi
pengusaha Indonesia & tenaga kerja Indonesia untuk dapat bersaing bukan
hanya di Indonesia sendiri tetapi sampai ke tingkat Regional ASEAN.<o:p></o:p></span><br />
<o:p><span style="font-family: Calibri;">Sekali lagi ini adalah pandangan pribadi penulis. Kondisi macro ekonomi Indonesia sendiri ditentukan oleh banyak factor. </span></o:p><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Selamat Belajar</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt;">
<span style="font-family: Calibri;">Dedicate to : Bp. Agus Saefudin</span></div>
I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-16107965413659184402015-01-28T10:01:00.003+07:002015-01-28T10:01:34.302+07:00RETAIL COST<div class="MsoNoteLevel1CxSpFirst" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
CATATAN BELAJAR RETAIL<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
BULAN JANUARI 2015<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Pada setiap akhir tahun, di satu sisi
retailer disibukan oleh antisipasi lonjakan sales terkait seasonal :<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Natal & Tahun baru sekaligus menghitung
target pembelian sebagai bagian dari “dealing” antara retailer dengan
principal/supplier atau yang lebih dikenal dengan istilah “trading term” dimana
princilpal/supplier menjanjikan rewards sejumlah nilai tertentu jika retailer
mampu memenuhi target pembelian yang telah disepakati kedua belah pihak.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Biasanya kesibukan ini hanya
melibatkan beberapa department/bagian dari sebuah perusahaan retail. Kalau
boleh saya nyatakan kesibukan tsb di tangani oleh 3 (tiga) department saja
yaitu : Store Operation, Commercial/Merchandising & bagian
Distribusi/Logistic<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Tetapi selain hal tsb diatas, beberapa
bagian/department di sebuah perusahaan retailer sedang menjaga Jantung mereka
tetap sehat & berdenyut menunggu sebuah keputusan yang 100% tidak berada
dalam control mereka. Keputusan penting tersebut adalah UMP (upah minimum propinsi,
atau<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>UMSP(upah minimum sektoral propinsi),
atau UMK ( upah minimum Kabupaten/ Kota)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Department HRD pasti disibukan
memantau perkembangan-perkembangan yang terjadi mulai issue yang berkembang,
pergerakan demo buruh & tuntutannya, Reaksi masing2 pemerintah
kota/kabupaten/propinsi terhadap tuntutan buruh melalui berbagai bentuk serikat
pekerja (SP). 5 (lima) tahun belakangan ini issue UMP/UMK/UMSP seakan2 telah
menjadi sebuah agenda tahunan dengan maraknya berbagai elemen serikat pekerja
turun ke jalanan bahkan sampai menutup fasilitas public di negeri ini, dengan
harapan tuntutan mereka akan upah minimum di penuhi oleh pemerintah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Bagaimana tidak jantungan department
HRD serta pimpinan perusahaan, karena kenaikan UMP/UMK/UMSP dengan apapun lah
dasar perhitungannya baik yang pada awalnya hanya berdasarkan harga 9
(Sembilan) kebutuhan pokok sampai yang di pakai sekarang yang dipakai dasar
tuntutan adalah KHL ( Kebutuhan Hidup Layak). Komponen KHL ini tidak lagi
berdasarkan kepada kebutuhan fisik minimum (KFM). Kata “minimum” ini sejalan
perkembangan teknologi dan perekonomian di tuntut untuk berubah menjadi “
kebutuhan hidup layak”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Nah, pengertian “layak” inilah yang
menjadi sumber perdebatan antara pemerintah dgn serikat pekerja. Difinisi layak
dari sisi layak disini banyak komponennya :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
- makanan & minuman<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
- perumahan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
- sandang <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
- kesehatan & estetika<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
- aneka kebutuhan lainnya<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Apapun keputusan & kesepatan tre
parted antara serikat pekerja, pengusaha yang diwakili apindo dan pemerintah,
maka perusahaan harus selalu siap menghitung berapa besar dampaknya kepada
struktur biaya perusahaan tersebut. Khusus perusahaan retail tentunya menjadi
concern karena sampai saat ini perusahaan retail apapun bentuknya/formatnya
baik minimarket, supermarket maupun hypermarket adalah jenis perusahaan padat
karya yang mempunyai jumlah karyawan dalam jumlah besar dgn struktur leveling
“level bawah” yang bersentuhan langsung dengan keputusan ini hampir mencapai 60
% lebih.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Mari kita berhitung jika dari 125.000
karyawan di sebuah perusahaan retail besar di Negara ini, dan 60% nya adalah
karyawan level bawah yang terkena dampak kepada kenaikan UMP yang naik hamper
40% tahun 2014 ke 2015. Berapa besar karyawan di level atasnya yang “tersundul”
oleh level bawahnya yang harus di “adjust” atau “disesuaikan” untuk
mempertahankan “leveling” perusahaan tetap berjalan dengan baik & benar”. <span style="text-indent: 0cm;">Untuk itulah saya katakana bahwa akhir
tahun adalah bulan dimana department HRD & finance akan mulai terkana sakit
jantung tahunan.</span></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Keputusan pemerintah seberat apapun
tetap harus dijalankan oleh semua perusahaan. Walau ada opsi penundaan karena
ketidakmampuan perusahaan membayar umah minimum propinsi tsb, tentunya akan
tetap terjadi gesekan dengan pihak karyawan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Saatnya pagi semua perusahaan
khususnya perusahaan retail memikirkan “strategi” atau “ alternative” lain
untuk menyikapi kenaikan biaya gaji karyawan akibat kenaikan UMP ini.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Beberapa alternative umum yang sering
dilakukan oleh perusahaan adalah :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
</div>
<ul>
<li><span style="text-indent: 0cm;">mengurangi jumlah karyawan secara
significant (PHK). </span><span style="font-family: Wingdings; text-indent: 0cm;">è</span><span style="text-indent: 0cm;">
Tentunya ada</span><span style="text-indent: 0cm;"> </span><span style="text-indent: 0cm;">biaya besar juga yang akan muncul</span></li>
<li><span style="text-indent: 0cm;">memindahkan perusahaan ke daerah
yang UMP nya masih rendah. </span><span style="font-family: Wingdings; text-indent: 0cm;">è</span><span style="text-indent: 0cm;">Hal ini tidak dapat dilakukan sama sekali oleh perusahaan retail.</span></li>
<li><span style="text-indent: 0cm;">Menaikan harga jual product ke
konsumen </span><span style="font-family: Wingdings; text-indent: 0cm;">è</span><span style="text-indent: 0cm;">
tentunya ini akan</span><span style="text-indent: 0cm;">berdampak kepada apakah konsumen tetap loyal ke perusahaan retail</span><span style="text-indent: 0cm;"> </span><span style="text-indent: 0cm;">ini atau tidak, dan tentunya ada resiko penurunan revenue</span></li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNoteLevel1CxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpLast" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Sebetulnya ada alternative lain yang
harus di pikirkan oleh perusahaan retail khususnya untuk menyikapi hal ini.
Menurut pemikiran saya (terlepas benar/salah) misalnya :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel2CxSpFirst" style="mso-list: l1 level2 lfo2; tab-stops: 36.0pt;">
</div>
<ul>
<li>Menurunkan jumlah personel dengan menempatkan
kualitas personel yang lebih tinggi untuk menangani perkerjaan yang di
tinggalkan, dengan memberikan konpensasi lebih tinggi.</li>
<li>Jika karyawan saat ini adalah : 8 orang untuk
menangani pekerjaan rutin dengan biaya sebesar nilai rupiah UMP misalnya 2.9
juta maka biaya yang harus di keluarkan adalah sebesar Rp. 23.2 Juta. Maka dgn
menempatkan karyawan yang mempunyai kemampuan lebih dan dengan konpensasi lebih
tinggi dapat juga mengurangi beban gaji tsb. Misalnya menjadi 5 orang untuk
menangani pekerjaan yang awalnya dilakukan oleh 8 orang dgn konpensasi lebih
misalnya @3.3 juta shg total biaya gaji adalah Rp. 16.5 juta. Tentunya dgn
seleksi dan control ketat sehingga kualitas pekerjaannya tetap terjaga.</li>
<li>Atau mengurangi jumlah karyawan dengan
meningkatkan penggunaaan teknologi atau perbaikan cara kerja yang berdampak
kepada kebutuhan karyawan perusahaan retail terutama yang berada di posisi
front liner ( toko ). </li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNoteLevel2CxSpLast" style="mso-list: l1 level2 lfo2; tab-stops: 36.0pt;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel3CxSpFirst" style="margin-left: 81.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level3 lfo2; mso-text-indent-alt: -9.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-indent: -81.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span>i.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Perusahaan
retail harus melakukan identifikasi atas semua pekerjaan saat ini <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel3CxSpMiddle" style="margin-left: 81.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level3 lfo2; mso-text-indent-alt: -9.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-indent: -81.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span>ii.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Kemudian
cari alternatif2 lain baik secara proses kerja dan atau penerapan teknologi
yang dapat mengurangi ketergantungan kepada jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel3CxSpLast" style="margin-left: 81.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level3 lfo2; mso-text-indent-alt: -9.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-indent: -81.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span>iii.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Cara
ini sangat efektip untuk kelangsungan bisnis retail secara jangka panjang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel2" style="mso-list: l1 level2 lfo2; tab-stops: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNoteLevel2" style="mso-list: l1 level2 lfo2; tab-stops: 36.0pt;">
Atau ada ide2 lain yang perlu di pertimbangkan (
what next), gali terus jika tidak ingin struktur biaya perusahaan retail
membengkak hanya dari satu pos biaya yaitu Biaya Gaji<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpFirst" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNoteLevel1CxSpLast" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
Selamat Belajar & Salam “INS”<o:p></o:p></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>JA</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="276">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:Cambria;
mso-ascii-font-family:Cambria;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Cambria;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<!--StartFragment-->
<span style="font-family: Cambria; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: "MS 明朝"; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-fareast; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">24 Januari 2015, disebuah warung makan bernama
Kantin Nyonya ditemani teman diskusi seorang expert Government Relation sebuah
perusahaan Retail.</span><!--EndFragment-->
I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-29409396596411373302014-07-05T18:19:00.001+07:002014-07-05T18:19:15.817+07:00Retail Information System (RIS)<br />
<u>Skema Retail Information System (RIS)</u><br />
<br />
Sebuah gambaran business process bagaimana implementation & feedback atas lalu lintas informasi data pada sebuah perusahaan retail.<br />
Selamat Belajar ...<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4XCEReCvdLzoH6fubn_Ld3_PEPjmzrI6Xg-oqyUtiurS3fr87-dP2prE399u-lI95A2mNGmnzDIOv3oprQa4_MC1ZgEBsH8dKbjYsGaADFylRAdk0kbmb0hjVyudZf7yiZKX14gat2XCl/s1600/Retail+Information+System.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4XCEReCvdLzoH6fubn_Ld3_PEPjmzrI6Xg-oqyUtiurS3fr87-dP2prE399u-lI95A2mNGmnzDIOv3oprQa4_MC1ZgEBsH8dKbjYsGaADFylRAdk0kbmb0hjVyudZf7yiZKX14gat2XCl/s1600/Retail+Information+System.jpg" height="360" width="640" /></a></div>
<br />
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-2038489532520502412014-06-22T22:05:00.002+07:002014-06-22T22:05:48.631+07:00Retail Intermezzo Selamat Malam ...<br />
<br />
"<i><u>Memainkan Permainan Sendiri</u>"</i><br />
<i><br /></i>
Hampir sebagian besar pelaku bisnis retail saat ini, berusaha memberikan layanan untuk semua segmen konsumen setiap saat & disemua tempat. Alih-alih menggunakan konsep one stop shopping, sering kita mengamati dalam perjalanannya menjadi tidak focus bahkan tidak bergerak sama sekali baik dari penjualan, bahkan hanya memunculkan tambahan biaya bagi perusahaan retail tersebut.<br />
<br />
Perusahaan retail tersebut, berusaha menjadi segala sesuatu bagi semua konsumennya dan mencoba bersaing melawan setiap pemain retail lainnya. Dan seringkali fatal.<br />
<br />
Banyak contoh bisa kita lihat & diskusikan....<br />
<br />
Beberapa kutipan-kutipan yang mungkin relevan dengan kondisi diatas :<br />
<br />
<ul>
<li>Jangan mencoba menjadi semuanya untuk semua konsumen, karena yang terjadi malah tidak terjadi apa-apa untuk siapapun.</li>
<li>Jangan melawan perusahaan yang jelas-jelas punya keuntungan kompetitif & kekuatan keuangan yang jelas-jelas akan menggilas kita.</li>
<li>Carilah ruang-ruang kosong atau celah-celah bisnis & siapkan dengan baik untuk mengambil celah kosong yang semua pemain mengabaikannya</li>
<li>Cari tau apa yang dibutuhkan untuk menguasai celah bisnis tersebut. Halangan apa yang mencegah pemain lain masuk ke celah bisnis sesudah anda masuk.</li>
<li>Akan selalu ada pesaing yang mampu & berani menawarkan harga yang lebih murah ketimbang harga yang anda tawarkan. Pikirkanlah cara menangkalnya tanpa mengorbankan keuntungan anda.</li>
</ul>
<div>
" <i><u>Mengalahkan Lawan Dikandangnya "</u></i></div>
<div>
<i><u><br /></u></i></div>
<div>
Pada awal boomingnya bisnis retail, dimana pemain2 retail baru bermunculan, ada satu pertanyaan menarik yang sering saya sampaikan adalah : Bagaimana mengalahkan lawan di kandangnya sendiri. Pemain retail baru mulai Indomaret, Alfamart, Giant, Hypermart, Lion Superindo sd lotte mart bermunculan hampir di semua wilayah dengan sangat cepatnya. Pemain2 lama yang pada awalnya cukup "nyaman" menitmati kue yang sangat besar, lama kelamaan mulai berpikir & menata ulang arah bisnisnya. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sebagai contoh pada era awal tahun 2000 an ... di wilayah tangerang berdiri sebuah supermarket yang sangat kuat yang bernama "sabar subur". Di wilayah tengah jakarta ada yang namanya "tip top" dan di wilayah timur ada yang namanya " Naga Swalayan". Sampai saat ini pemain2 tersebut masih eksis walau brand mereka lama kelamaan mulai tidak terdengar lagi walau bukan berarti mati. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalau di wilayah Jawa Barat, maka kita pasti mengenal group retail " Jogja Group ", dan beberapa pemain yang lebih kecil seperti Borma Swalayan. Di Jawa Tengah, siapa yang tidak mengenal Ratu Swalayan, Sami Luwes Group, Ada Swalayan, Moro di purwokerto dll. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hanya pemain baru yang di dukung oleh keuntungan kompetitip & kekuatan dana yang besar yang bisa mengalahkan pemain-pemain retail lokal yang kuat di kandangnya sendiri. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
" <i><u>Melatih & Mendidik "</u></i></div>
<div>
<i><u><br /></u></i></div>
<div>
Dalam dunia retail, seringkali pimpinan perusahaan masih bias antara "melatih" & " mendidik "</div>
<div>
Contoh sederhana misalnya :</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<ul>
<li>Banyak orang tua yang melatih anaknya untuk menggunakan toilet. Pelatihan diberikan berdasarkan pengalaman orang tuanya sendiri. Bagaimana membuka penutup toilet duduk, kemudian duduk, dan menyiramnya jika sudah selesai. Hanya itu</li>
<li>Bagi orang tua yang mendidik anaknya menggunakan toilet maka akan lebih dari itu. Mungkin pertama kali bagaimana cara menggunakannya, kenapa tutupnya harus dibuka & ditutup setelah selesai, kenapa harus di siram, bagaimana cara membersihkannya dan alat atau cairan apa yang digunakan untuk membersihkannya dll ....</li>
</ul>
<div>
Pelatihan lebih kepada reaksi jika terjadi sesuatu & seringkali terbatas pada pengalaman2 pemimpinnya. Sedangkan mendidik, akan memaksa anak didik kita untuk tau permasalahannya dan tau menganalisa dan mencari2 solusinya. Jadi didiklah karyawan anda, lebih dari sekedar dilatih</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-41801227531580625882014-06-21T20:33:00.002+07:002014-06-21T20:33:44.034+07:00Retail Update - Tiara Marga Trakindo Merambah Bisnis Retail<br />
Group perusahaan Tiara Marga Trakindo (TMT) atau masyarakat luas mengenail denga nama "Trankindo" adalah sebuah perusahaan yang mempunyai nama besar dalam bidang alat-alat berat, pertambangan & energi. Baru2 ini mereka melakukan release pers yang beritanya di muat dibeberapa media, bahwa TMT akan merambah bisnis retail sbg penyeimbang portfolios bisnis mereka.<br />
<br />
TMT masuk ke bisnis retail melalui anak perusahaan mereka bernama "Mahadya". Dalam release pers mereka akan masuk bisnis ritel dalam cakupan yang luas, baik jaringan retail restaurant, swalayan, cafe dan lainnya. Langkah pertama mereka adalah membeli master franchise salah satu jaringan restaurant burger terkenal yaitu : "Carl's Jr" burger, yang mempunyai pengalaman international selama kurun waktu 70 tahun dalam bisnis rest burger di seluruh dunia. Melalui PT. Generasi Mutiara Bangsa, sbg salah anak perusahaan Mahadya Group, sudah mengoperasikan 7 gerai Carls jr burger, 5 outlet di Jakarta, & surabaya.<br />
<br />
Dalam waktu dekat, mereka sedang mempersiapkan untuk memasukan bisnis retail FMCG swalayan, mulai dari minimarket sd swalayan type lain yang mempunyai size lebih besar. Mereka menargetkan menjadi salah satu pemain retail yang berkomitmen "memberikan sesuatu yang berbeda bagi setiap brand yang mereka pegang, s untuk memenuhi gaya hidup konsumen.<br />
<br />
Dengan masuknya TMT group ke dalam bisnis retail, apapun formatnya nanti, maka bisa dipastikan bisnis retail di indonesia akan lebih semarak baik dalam layanan, dan tentunya akan memacu pemai2 lama untuk mencari & mencari hal-hal baru (inovasi) untuk mempertahankan konsumen mereka saat ini. Bagi konsumen sendiri, dengan masuknya merk2 lain, tentunya dapat memberikan alternatif pilihan tempat belanja dalam memenuhi kebutuhan mereka. "Konsumen selalu diuntungkan"<br />
<br />
Bagaimana dengan professional retail yang ada saat ini??? ... sangat menarik bagi yang menyukai tantangan2 baru, peluang2 baru ... time to turn your head ??? Dari informasi kasak kusuk beberapa bulan belakangan ini, TMT group sudah mulai melakukan pendekatan2 kepada professional2 retail yang ada saat ini, sbg bagian dari rencana TMT group mengembangan bisnis retailnya.<br />
<br />
Kepada para professinal retail, pertanyaan ini selalu menarik "Apakah anda salah satu yang siap untuk menjelajah bisnis retail? atau anda akan terpaku kepada apa yang anda bisa nitmati saat ini. Tidak mudah untuk berpaling, membutuhkan keberanian dan perhitungan. Tapi "Action" lebih berarti daripada "Reason"<br />
<br />
Happy Weekend<br />
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-36247710344413166332014-06-21T11:02:00.002+07:002014-06-21T11:03:05.797+07:00RETAIL DALAM SECANGKIR KOPIJakarta, 21 Juni 2014<br />
<br />
Kembali dalam sebuah obrolan sambil ditemani beberapa cangkir kopi dan ketela rebus ala thailand (katanya), ditaburi saos manis dan potongan2 kecil buah mangga. Karena kami yang sedang duduk sambil bercerita kesana kemari, adalah bekas sekumpulan pekerja di dunia retail ( FMCG maupun dept store ) maka obrolan kami tidak jauh-jauh dari dunia usaha retail. Dari beberapa topik yang kami obrolkan saya mencoba menuliskannya dengan penuh sukacita ...<br />
<br />
<br />
<ol>
<li>Kopi ke 1 : Ibarat sebuah benang yang di pegang ujung2nya</li>
<ul>
<li>Peganglah sebuah benang senar untuk mancing, peganglah kedua ujungnya. Kemudian getarkan salah satu ujung benang senar tsb, kemudian apa yang kita lihat dan rasakan. Maka yang kita lihat adalah ketika salah satu ujung benang senar di gerakan, menimbulkan gelombang yang tergantung kuat tidaknya kita menggerakan ujung tadi dan sampailah getaran dan gelombang tsb di ujung benang senar satunya lagi.</li>
<li>Makna obrolan diatas adalah : Dalam dunia retail khususnya FMCG dan business retail umumnya, maka apapun yang dilakukan salah satu bagian, pasti akan berdampak kepada bagian lainnya, entah itu di sadari atau tidak, tapi pasti bisa rasakan bahkan sampai ke ujung tujuan perusahaan.</li>
<li>Salah satu dari kami, memberikan contoh "seberapa besar target pembelian kita ke supplier" Jika bagian commercial mempunyai target pembelian 1 (satu) Milyar kepada supplier, maka gelombang getarannya akan berdampak kepada bagian Logistic & Distribusi, mengenai kapasitas penyimpanan di gudang butuh space seberapa besar, kemudian muncul hal lain, berapa lama akan habis barang tsb, ada potensi rusak atau tidak selama periode penyimpanan sd terkirim ke end user, berapa biaya penyimpanan dibanding hasil yang di peroleh oleh bagian commercial. Getaran berikutnya merambat kepada bagian Finance/keuangan, kapan jatuh temponya, pada saat jatuh tempo pembelian tersebut, bagaimana cash in perusahaan, mencukupi atau tidak ... getaran lain akan muncul ke bagian2 lainnya .. bagian operational akan bereaksi kepada bagian logistic, kebutuhan kami di toko tidak sebesar ini, jangan kirim banyak2 dst .. dst .. dst ..</li>
<li>KESIMPULAN ... Sebelum salah satu bagian mengambil keputusan2 strategis .. pastikan bagian ini memikirkan dampaknya kepada bagian lain dalam sebuah perusahaan retail. Pastikan keputusan strategis ini di komunikasikan kepada bagian lain yang terkena dampaknya, mintakan opini yang positip akan keuntungan dari keputusan strategis yang diambil ini. Bagaimana jika reaksi bagian lain selalu negatip, menurut obrolan ini maka pastikan keuntungan dari keputusan strategis ini lebih besar daripada biaya yang muncul, bukan dari sisi repotnya tapi dari sisi keuntungan perusahaan secara total. Kerepotan yang muncul pada bagian yang lain ada konskwensi dari dan untuk tercapainya optimal profit bagi perusahaan.</li>
</ul>
<li>Kopi ke 2 : Agamamu adalah Agamamu, Agamaku adalah Agamaku - Dilema Konsep " Balance Score Card"</li>
</ol>
Pengalaman salah satu dari kami akan penerapan program BSC " Balance Score Card " sungguh membuat kami bengong & terhenyak. Saya menggambarkan dalam sebuah ungkapan diatas "agamamu adalah agamamu & agamaku adalah agamaku"<br />
<ul><ul>
<li>Ketika pimpinan sebuah perusahaan menetapkan target per masing-masing bagian dalam sebuah perusahaan retail atau jenis usaha lainnya, dan menetapkan target per masing-masing bagian yang di sebut BSC ini, maka muncul aksi dan reaksi yang seringkali tidak sesuai dengan harapan. Terkait dengan kasus no1 diatas, jika salah satu bagian mengambil keputusan strategis yang berdampak significant kepada pencapaian targetnya atau supaya BSC nya bagus, maka bagian tersebut akan mati2an meyakinkan semua pihak bahwa itu benar. Kemudian muncul reaksi atas dampak keputusan strategis tsb dari bagian lain yang akan terpengaruh atas keputusan bagian lain tsb. Mulailah terjadi komunikasi negatip sampai kepada eksekusi negatip dari masing2 bagian lain untuk mempertahankan keputusan tsb demi yang namanya BSC ini.</li>
<li>Kenapa begitu besarnya reaksi bisa muncul, karena BSC saat ini dijadikan dasar memberikan "reward" apakah dalam bentuk kenaikan gaji atau bonus. Demi hal ini maka masing2 bagian akan tetap dan berusaha mempertahankan performance BSC mereka untuk stay in track to get the BONUS he he yang terkadang akan merugikan perusahaan secara total.</li>
<li>Dari obrolan kami pada gelas kopi kedua, kami mencoba berbagi bahwa BSC tidak jelek tapi bisa tidak efektip. Rasanya bijak sekali ucapan salah satu dari kami tersebut. Peranan Pimpinan tertinggi sebagai hakim untuk memberikan evaluasi dan solusi atas aksi & reaksi dari sebuah keputusan strategies yang berdampak kepada BSC masing2 bagian. Kepentingan Perusahaan baik dalam hal profit & loss serta company position in the market pada akhirnya harus menjadi prioritas pertama dibanding BSC masing2 bagian. Bagaimana pimpinan perusahaan menjadi "Juri" yang adil di lapangan shg akhir permainan berjalan baik & benar. </li>
<li>Tanpa BSC atau target per masing-masing divisi juga tidak baik, karena tidak ada panduan arah mana yang harus di tuju, tapi yang terlebih penting, tercapai tujuan / goals dari perusahaan tsb</li>
</ul>
</ul>
<div>
Tanpa terasa obrolan kami memasuki topik yang sedang "in update" saat ini ... tapi kami sepakat berhenti pada cangkir kopi ke 2</div>
<div>
JOKOWIDODO VS PRABOWO</div>
<div>
<ul><ul>
<li>Diantara kami tidak membicarakan memihak kepada partai apa atau capres yang mana. Di usia kami, masing2 diantara kami cukup paham bahwa pilihan masing2 pribadi adalah hak khusus yang tidak bisa diganggu gugat.</li>
<li>Yang kami bahas tentunya adalah banyak sekali "teaser" atau ejekan2, olok2 atau informasi yang sifatnya "dangkal" yang disampaikan baik oleh individu maupun media2 online saat ini. Teaser bisa sangat menganggu dan mempengaruhi seseorang mengambil keputusan. Bukan kepada pemahaman yang mendalam akan apa dan siapa dan bagaimana nantinya. Sebagian besar dari kami juga harus mengaku masih sering terjebak oleh "teaser" atau informasi2 dangkal yang bertebaran di media2 bukan kepada "insight" atau pemahaman yang mendalam atas sebuah persoalan.</li>
<li>Demikian juga dalam dunia retail ... seringkali banyak professional mengambil keputusan yang di pengaruhi oleh "teaser" atau informasi2 dangkal yang seringkali merupakan informasi yang yang menyatakan sebuah kegagalan dibanding mengambil keputusan konprehensif dengan mempertimbangkan semua aspek. </li>
<li>Sbg Contoh : penjualan sebuah toko menurun tajam, ada informasi karena barangnya kosong. Maka reaksi kita mengambil keputusan kirim barang sebanyak2nya. hasilnya ternyata tetap jelek salesnya, karena masalahnya besarnya bukan hanya itu saja, ternyata sales person yang jelek, shg permintaan barangnya banyak salah dan tentunya barang menjadi kosong. </li>
<li>Itulah "teaser" & " Insight" terkait capres</li>
</ul>
</ul>
<div>
<br /></div>
</div>
<div>
Selamat Pagi, Have a Nice Weekend</div>
<div>
<br /></div>
I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-84694215962317569322014-03-28T14:41:00.000+07:002014-03-28T14:41:09.243+07:00TINGGALKAN & LUPAKAN<br />
<i>"Jika sesuatu tidak berfungsi, maka perbaikilah. Dan jika tidak dapat di perbaiki, maka buanglah"</i><br />
- <i>by Dennis Highby, CEO Cabelas</i><br />
<i><br /></i>
Catatan blog hari ini terinspirasi dari sebuah artikel yang mengulas bahwa " keberhasilan sebuah perusahaan bukan saja karena apa yang mereka lakukan, tetapi yang juga sangat penting adalah <u style="font-style: italic;">apa yang mereka tidak lakukan.</u><br />
<br />
Mari kita merenung sebentar mengenai kondisi di perusahaan dimana teman2 bekerja saat ini, bahkan jika ada teman2 yang sudah masuk level sebagai pengusaha. Seberapa banyak waktu yang kita buang dalam usaha melakukan evaluasi kepada sebuah program kerja yang tidak berhasil memacu kinerja perusahaan atau divisi tempat anda bekerja? Pengalaman saya sendiri, dimana saya menghabiskan waktu berjam2 bahwak berhari-hari untuk melakukan evaluasi kenapa sebuah rencana kerja yang telah saya susun sedemikian rupa, kemudian saya melakukan kontrol yang intens dalam pelaksanaanya, tidak berhasil seperti yang saya harapkan.<br />
<br />
Saya terjebak bahwa perencanaan yang saya pikir baik, haruslah menghasilkan baik. Saya tidak bisa menerima kenyataan bahwa perencanaan saya tidak berhasil sesuai harapan. Waktu saya habis untuk melakukan analisa, mencari2 penyebabnya dan mencari2 alasan2 yang harus saya sampaikan kepada executive diperusahaan tempat saya bekerja, sehingga saya justru kehilangan waktu untuk hal-hal penting lainnya yang justru setelah saya sadari lebih efektip jika di lakukan akan membawa dampak baik kepada sasaran yang ingin saya capai.<br />
<br />
Setelah membaca artikel tersebut, saya menyadari bahwa evaluasi atas kegagalan sebuah program kerja itu tetap baik dan wajib mendapatkan kesempatan ke-2 untuk dicoba kembali. Tetapi jika tetap tidak memberikan hasil sesuai harapan, maka program kerja tsb harus kita tinggalkan dan lupakan dan dengan cepat mencari cara2 baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan.<br />
<br />
Demikian juga dengan perusahaan yang menjual product. Dari sekian banyak product yang ada di rak pajang toko, jika ada satu atau lebih product yang tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan, maka lepaskanlah dan lupakan. Kemudian retailer dapat mencari product pengganti dengan cepat yang di perkirakan akan lebih menguntungkan dibanding product sebelumnya.<br />
<br />
Pemahaman seni untuk "melepaskan" atau " melupakan " jangan disalahpahami sebagai sebuah cara kerja yang terus menerus mencari strategi2 baru. Semua strategi layak untuk mendapatkan peluang ke - 2 jika pada awalnya strategy tersebut diyakini akan mendatangkan keberhasilan. Tetapi perusahaan juga jangan terjebak terlalu lama dalam sebuah strategy kerja yang sudah jelas tidak mendatangkan hasil sesuai harapan, karena yang ada adalah pemborosan waktu dan energy untuk mempertahankan sesuatu hal yang sudah terbukti "rusak"<br />
<br />
Berikut petikan pelajaran dari :<br />
~ Pat Tracy, CEO Dot Foods<br />
~ Dennis Highby - CEO Cabelas<br />
<br />
<ul>
<li>- <i>Jika sudah rusak, buang saja</i></li>
<li><i>- Jika sesuatu itu tidak berhasil, - tinggalkanlah</i></li>
<li><i>- Jangan mempertahankan cara2 lama</i></li>
<li><i>- Pendekatan tradisional jarang menghasilkan sesuatu yang luar biasa untuk masa kini</i></li>
</ul>
<i>SELAMAT BELAJAR</i><br />
<br />
<br />
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-30581827361353546212014-03-02T22:06:00.002+07:002014-03-02T22:06:59.739+07:00RETAIL FMCG - LOGISTICS EVOLUTION vs EDUCATION OF LOGISTICS PERSONELRETAIL FMCG - LOGISTICS EVOLUTION vs EDUCATION OF LOGISTICS PERSONEL<br />
<br />
Karena suatu hal yang saya kerjakan dalam minggu ini, saya merasa ada baiknya menuangkan sedikit mengenai salah satu kunci keberhasilan dalam usaha retail FMCG ( Fast Moving Consumer Goods) yaitu Logistics. Orang sering rancu bahkan saya sendiri sering salah dalam menjelaskan beberapa hal antara Logistics, Distribution Center, Supply & Distibution, bahkan dengan istilah Supply Chain. Mungkin pengertian dasar dari istilah2 tersebut kita bahas belakangan. Mari kita membicarakan tentang Logistics saja.<br />
<br />
Pada hakekatnya Logistics terkait dengan dua hal yaitu :<br />
<br />
<ul>
<li>Biaya ( Biaya serendah2nya )</li>
<li>Kepuasan pelanggan ( Terjaganya kepuasan pelanggan sesuai standar perusahaan )</li>
</ul>
<div>
Logistics adalah sebuah ilmu & seni untuk mendapatkan barang dalam jumlah & waktu yang tepat, pada kondisi & biaya yang tepat untuk menghasilkan tingkat keuntungan terntentu dengan tetap berorientasi kepada kepuasan pelanggan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aktivistas pada usaha logistics dapat kita klasifikasikan menjadi beberapa bagian, antara lain :</div>
<div>
<ol>
<li>Forecasting atau menyiapkan estimasi pembelian & penjualan</li>
<li>Order Processing ( Proses Order )</li>
<li>Materials Handling </li>
<li>Storage ( Penyimpanan )</li>
<li>Packaging ( Pengemasan )</li>
<li>Transportation ( Pengiriman ) & Traffics Management</li>
<li>Site Location ( Lokasi Gudang yang tepat )</li>
<li>Dll</li>
</ol>
<div>
Jika kita membahas secara detail satu persatu aktivitas tersebut & bagaimana perkembangannya dari waktu ke waktu, dari system manual ke automatically system mungkin akan menjadi 1 (satu) buku tersendiri. </div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Bagi pelaku usaha bisnis logistics FMCG mungkin sangat memahami bagaimana kecepatan bisnis process dalam bidang logistics ini berjalan dengan sedemikian cepatnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Perkembangan dunia logistics di Indonesia sudah cukup maju baik dalam teknologi, sarana & prasarana & system controlnya. Perkembangan inilah yang saya sebut dengan Logistics Evolution. Berdasarkan pengalaman saya di beberapa perusahaan retail FMCG, saya mengalami sendiri bagaimana pesatnya perkembangan usaha logistics mulai dari : proses kerja secara manual sampai kepada dukungan system IT yang luar biasa. Pada intinya proses kerja dunia logistics berubah significant dengan dukungan teknologi dan perkembangan IT yang mendukungnya. Kalau kasarnya dalam salah satu aktivitas logistic adalah :</div>
<div>
> Cetak - lihat - Ambil - Kumpulkan - kirim menjadi ;</div>
<div>
> Lihat - ambil - kirim</div>
<div>
Hampir 50% proses kerja dalam aktivitas bagian logistics bisa berubah ke arah yang lebih baik dengan dukungan system IT & sarana kerja yang memadai. Hampir semua perusahaan retail berani berinvestasi dalam hal system & sarana/prasarana dengan tujuan bisnis proses dalam aktivitas logistic ini lebih efisien & meningkatkan keuntungan perusahaan tersebut.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
TETAPI</div>
<div>
Seberapa pesat perkembangan teknologi dalam bisnis proses Logistics JIKA tidak di ikuti oleh Pelatihan, peningkatan kemampuan Personel2 yang terkait atau yang menjalankan ativitas sehari- hari dari usaha logistics tsb, maka investasi yang sedemikian besar dalam bidang logistics akan menjadi sia2 atau tujuan dari perkembangan bisnis process tidak mencapai tujuan yang di harapkan oleh perusahaan tersebut. Banyak contoh yang saya lihat, dimana banyak perusahaan yang saya tahu, berinvestasi sangat besar dalam memperbaiki cara kerja dalam bidang logistics tetapi melupakan salah satu point sangat penting adalah peningkatan kualitas dari sumber daya manusia yang menjalankannya.</div>
<div>
Contoh yang sangat sederhana, bahwa pemanfaatan teknologi logistics seperti penggunaan EPS ( Electronics Picking System ), PTL ( Pick To Light ), Conveyor System, Penggunaan System MIS yang canggih, Penggunaan Infrastruktur pendukung yang sangat bagus, belum tentunya mencapai apa yang di sebut biaya yang efisien & kepuasan pelanggan yang di harapkan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi Evolusi dalam Logistics baru terbatas kepada System Informasi, Sarana & prasarana tetapi belum terjadi EVOLUSI DALAM LOGISTICS PEOPLE.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Orang-orang yang bekerja di bagian logistics masih menjadi karyawan kelas dua ... ( menurut saya & pengamatan saya .. bisa keliru ) dengan pelatihan yang sangat minim bahkan lebih minim dalam beberapa hal di banding bagian lainnya dalam sebuah perusahaan retail.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sudah saatnya pelaku retail merubah paradigma ini. Logistics people is part of retail success </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selamat Belajar</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<br />
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-89319253243444141582014-02-24T13:37:00.002+07:002014-02-24T13:37:18.895+07:00TOO BIG TO BE FALL - INTERMEZOTOO BIG TO BE FALL<br />
" <i>terlalu besar untuk jatuh "</i><br />
<i><br /></i>
Minggu lalu saya menyempatkan diri mampir disebuah kiosk majalah di komplek pertokoan Kemang Pratama Bekasi. Ketika saya melihat headline Majalah Swa, dimana memuat sepak terjang CEO Muda belia karena berusia rata2 dibawah 40 tahun, yang merupakan generasi ke 2 atau 3 dari para konglomerat atau pengusaha2 ternama di Indonesia. <i> </i>Para generasi ke 2, 3 bahkan ke 4 ini menceritakan sepak terjang mereka mulai dari bawah belajar di perusahaan keluarganya bahkan beberapa diantara mereka belajar di perusahaan-perusahaan diluar perusahaan keluarga mereka, untuk mempersiapkan diri mereka menjadi pengendali berikutnya dari usaha keluar mereka.<br />
<br />
Saya mencoba baca satu persatu profile para putra mahkota ini sambil sekali2 mengeryitkan dahi di selingi senyuman yang menurut istri saya di rumah, agak ganjil, karena senyuman "<i>tidak tulus". </i>Saya mencoba meluruskan dan berdiskusi atas article2 yang saya baca. Pernyataan yang saya lontarkan kepada istri saya adalah " seberapa besarpun efort mereka mempersiapkan diri, entah dari level paling bawah, di sebuah perusahaan apalagi perusahaan keluarganya sendiri, maka satu hal yang mereka lupa, bahwa : " <i>guru mereka sebenarnya adalah orang tua, paman, kakek mereka " " seberapa rendah level mereka di perusahaan tsb, semua karyawan tau bahwa dia adalah keluarga pemilik perusahaan". " Jadi proses belajar para penerus perusahaan ini tentunya berbeda dengan pola belajar karyawan kebanyakan yang belajar untuk sekedar menaikan karir dan income mereka di perusahaan tersebut". </i><br />
<i><br /></i>
Terlepas dari proses belajar mereka & profile lain yang di tulis Swa, saya teringat akan sebuah jargon " Too Big To Be Fall ". Beberapa orang mengatakan bahwa sebuah perusahaan yang sudah besar & terlanjur besar, maka kemungkinan kecil sekali untuk jatuh atau kasarnya bangkrut. Rasanya pendapat itu sudah tidak berlaku beberapa dekade terakhir ini. Mari kita ingat bukankah BANK SUMA / BHS BANK dll merupakan salah satu bank besar pada jamannya dan ternyata bisa ambruk bisnisnya.<br />
Kalau kita melihat dalam skala International, sebuah perusahaan sekelas<br />
> LEHMAN BROTHERS - Sebuah lembaga keuangan dengan asset US$ 691 M pada sept 2008<br />
> GENERAL MOTOR - Pabrik mobil dengan asset sekitra US@ 91 M & bankrut pada Juni 2009<br />
> WorldCom - sebuah perusahaan penyedia telepon jarak jauh dengan asset US$ 321 M<br />
Kenapa perusahaan - perusahaan besar bisa jatuh bangkrut<br />
<br />
Kejatuhan mereka secara umum dapat disebabkan oleh :<br />
<br />
<ul>
<li>SERAKAH</li>
<ul>
<li>Keserakahan disini banyak macamnya, mulai dari keserakahan akan tingkat keuntungan, keserakahan para pengendali di dalamnya, sampai kepada keserakahan untuk mengambil semua bidang usaha di luar keahlian mereka. </li>
</ul>
<li>REGENERASI </li>
<ul>
<li>Kegagalan perusahaan tersebut untuk menyiapkan kepemimpinan yang berkesinambunagan. Generasi berikutnya belum siap untuk mengambil alih kendali atas perusahaan tersebut. </li>
</ul>
</ul>
<div>
Maka menjadi menarik, kalau Pemilik & Pendiri perusahaan2 besar di Indonesia mulai mempersiapkan generasi - generasi baru pengendali perusahaan- perusahaan yang sudah terlanjur besar & dibesarkan dengan kerja luar biasa oleh para pendahulunya seperti yang di ulas oleh Swa bulan ini. Perlu di ketahuin oleh temen2 bahwa</div>
<div>
<ul>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><i>PERTUMBUHAN SEBUAH PERUSAHAAN DI RAIH DENGAN SUSAH PAYAH DENGAN MENCOBA BERMACAM2 STRATEGY DENGAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN YANG ADA. JADI MEMBESARKAN SEBUAH PERUSAHAAN " BUTUH WAKTU LAMA " & " KERJA KERAS YANG LUAR BIASA"</i></span></li>
<li><i><span class="Apple-style-span" style="color: red;">TAPI SEBALIKNYA, JATUHNYA SEBUAH PERUSAHAAN HANYA BUTUH WAKTU DALAM HITUNGAN BEBERAPA BULAN & BEBERAPA TAHUN SAJA. </span></i></li>
</ul>
<div>
Ingat kasus "Kurs Rupiah terhadap US$", menjaga supaya stabil butuh waktu dan kerja keras, tapi membuat nilai tukar rupiah terhadap US$ melemah, hanya butuh beberapa bulan saja dari RP. 5000 per US$ dan melonjak menjadi diatas Rp. 12.000 .</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selamat belajar</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-64274502518638255282014-01-06T16:29:00.001+07:002014-01-06T16:29:31.988+07:00KARYAWAN ADALAH ASSET PERUSAHAAN - Out Of RetailKARYAWAN ADALAH ASSET PERUSAHAAN<br />
<br />
Sering kali kita mendengarkan "slogan" atau bisa kita sebut sebagai " direction" bahwa karyawan adalah asset perusahaan yang sangat penting. Banyak yang dengan lugas menyampaikan hal ini kepada setiap karyawan yang di pimpin tanpa mempertibangkan arti kata dari asset perusahaan.<br />
<br />
Penjelasan sederhana pernah di sampaikan oleh seorang CEO kepada saya, bahwa penggunaan kalimat tersebut cukup riskan untuk di sampaikan.<br />
Jika karyawan di padankan dengan asset perusahaan, maka bisa di klasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok asset<br />
<br />
<br />
<ol>
<li>Liquid asset, yang artinya karyawan tersebut memang dibutuhkan oleh perusahaan dan di tempatkan pada posisi yang sesuai dengan kemampuannya --> karyawan yang masuk kategori ini mungkin masih merasa aman untuk tetap berkarir di perusahaan tersebut</li>
<li>Idle asset, kayawan tersebut memang mempunyai kemampuan atau skill yang bagus, tetapi perusahaan masih belum memberikan sebuah tanggungjawab atas suatu pekerjaan yang sesuai kemampuannya tersebut --> karyawan dalam kategori ini, juga harus hati-hati, kejenuhan bisa hinggap dalam diri karyawan tsb karena belum atau tidak mempunyai tanggungjawab yang jelas atau karena sesuatu hal walau kemampuannya sesuai dengan kebutuhan perusahaan tapi posisi yang sesuai mungkin sudah terisi oleh karyawan dengan kemampuan yang sama, bukan tidak mungkin akan bergerak menjadi broken asset</li>
<li>Broken asset, bisa kita artikan adalah karyawan2 yang memang sudah tidak dibutuhkan oleh perusahaan baik karena kemampuannya yang sudah ketinggalan atau karena kapasitas, karakter, dll yang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. --> karyawan dalam kategori ini akan sangat berbahaya, karena setiap saat perusahaan bisa melakukan tindakan yang akan berdampak negatif kepada karyawan tersebut.</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<div>
Berada dalam kategori asset yang mana anda saat ini ..... </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selamat belajar</div>
I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-35565470980302734432013-12-03T17:05:00.000+07:002013-12-03T17:05:55.115+07:00SATU ITU TIDAK CUKUP MENARIK, LEBIH DARI SATU INDAH SEKALIAPOTIK MITRA SANA & TOKO BUKU INTERMEDIA<br />
(Catatan : Sebuah Pengamatan)<br />
<br />
Jika ada bertempat tinggal di seputaran Kodya Bekasi & Kabupaten Bekasi dan anda sering keliling ke beberapa tempat baik karena ada keperluan atau sekedar mencari tempat makan, maka coba anda perhatikan di beberapa tempat anda akan menemui kedua jenis usaha tersebut yaitu Apotik mitra sena & Toko Buku Intermedia<br />
<br />
Mengamati pertumbuhan usaha kedua retailer tsb maka komentar saya adalah :<br />
<i><u>"Satu itu tidak cukup menarik, Lebih dari satu itu indah sekali"</u></i><br />
<br />
Dalam bisnis retail baik retail consumers goods atau Jasa atau Jenis retail lainnya, maka yang perlu dipahami :<br />
<br />
<ul>
<li>Bisnis retail apa, yang punya 1 (satu) toko cukup</li>
<li>Bisnis retail apa, yang kalau hanya punya 1 (satu) toko, maka menjadi tidak menarik</li>
<li>Bagaimana resiko bisnis yang terjadi atas kedua pilihan di atas. tentunya masih significant berlaku bahwa : semakin tinggi expektasi keuntungan (profit), maka resiko akan mengikuti juga</li>
</ul>
<br />
<br />
Tabel<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBY7UwqXS078islddkPa-a4UgPowuDa-u2HyTpzNUpvU7DMMMirL8l-QMlYazM7a2TwsQi1_wtCOwYAC67XzmDJeAuSR3Gqz0CwiLRo2pvGLqwfPhHA8gv11Oy03fZveXN_jivrVJpeqSS/s1600/High+Turn+Over+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="387" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBY7UwqXS078islddkPa-a4UgPowuDa-u2HyTpzNUpvU7DMMMirL8l-QMlYazM7a2TwsQi1_wtCOwYAC67XzmDJeAuSR3Gqz0CwiLRo2pvGLqwfPhHA8gv11Oy03fZveXN_jivrVJpeqSS/s640/High+Turn+Over+2.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Langkah pertama adalah belajar meng identifikasikan atau mengelompokan : jenis usaha apa & masuk kotak yang mana.<br />
<br />
<ol>
<li>Kelompok high margin & high turn over misalnya - usaha restoran seperti Mc D, KFC dll</li>
<li>Kelompok high turn over & low margin - misalnya mini market indomaret, alfamart dll</li>
<li>Kelompok low turn over & high margin misalnya - toko pakaian, toko perhiasan dll</li>
<li>Kelompok low turn over & low margin - usaha gagal</li>
</ol>
Jika kita perhatikan maka, secara sederhana kita bisa mempelajari bahwa :<br />
<br />
<ul>
<li>Jika kelompok no. 1 & 3 yaitu " High turn over & high margin" & " Low turn over & high margin" , maka punya satu toko saja sudah cukup menarik. Kenapa? karena punya satu toko saja, perputaran penjualannya tinggi & untungnya besar. Kelompok ini relatif membutuhkan modal kerja yang cukup tinggi.</li>
<li>Kelompok no 2 yaitu " High turn over & low margin" maka jika punya satu toko saja, menjadi tidak menarik, perputaran penjualan productnya cepat, tapi untungnya relatif kecil. Maka supaya bisnis ini menjadi menarik, maka akan lebih baik jika punya toko lebih dari satu</li>
</ul>
Pengelompokan ini bisa di jadikan alat untuk mengevaluasi kasus di atas, bagaimana kecepatan expansi perusahaan perorangan seperti " apotik mitra sana & intermedia" menjadi menarik untuk di cermati.<br />
Karena kalau punya satu apotik saja atau satu toko buku & stationary menjadi tidak cukup menarik, tapi kalau punya lebih dari satu toko akan sangat indah.<br />
<br />
Diskusi ini terlepas dari asumsi " KEKUATAN MODAL / CAPITAL"<br />
Jika dari awal anda sudah memiliki modal lebih dari 10 M ke atas, anda mau buka toko sepuluh sekaligus tidak masalah, tapi akan bermasalah jika anda salah memilih jenis usaha anda ada di kelompok mana.<br />
<br />
Selamat belajar<br />
<br />
<br />
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-48250557241940120562013-08-27T10:27:00.003+07:002013-08-27T10:27:47.098+07:00PROGRAM KEMITRAAN PT. CITRA MITRA NUSANTARA ( CMN)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><u>WHEN TRADITIONAL MEET MODERN</u></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJOWQoZIP6V3T21hhF9V-rx2fXhXMG9BQbvtYcMdE_X_yC7Txhdzvt3HnjJDjGizdS7hBRJy8i0-J_BVD8886qxSrpYI56pjzan_NWj0yYWwKVl8FOO9iloOE9xp6g-4e8ZDLDS1xd1jTm/s1600/Flyer+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJOWQoZIP6V3T21hhF9V-rx2fXhXMG9BQbvtYcMdE_X_yC7Txhdzvt3HnjJDjGizdS7hBRJy8i0-J_BVD8886qxSrpYI56pjzan_NWj0yYWwKVl8FOO9iloOE9xp6g-4e8ZDLDS1xd1jTm/s400/Flyer+1.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiM89balriVFXEQaT7Rh4MWX2BumeRBsF3aKZ2EAKoI9AdUl58MPv1oVG_bMFp9Ts_dl8M21gOr5SXhhVC32T6O9dwyadZgIfEmOx3pbumYbqtlO1zwQ9eG8H4V38i_Cg9AkW9RrWuTvSe/s1600/Flyer+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiM89balriVFXEQaT7Rh4MWX2BumeRBsF3aKZ2EAKoI9AdUl58MPv1oVG_bMFp9Ts_dl8M21gOr5SXhhVC32T6O9dwyadZgIfEmOx3pbumYbqtlO1zwQ9eG8H4V38i_Cg9AkW9RrWuTvSe/s400/Flyer+2.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_3ETdlRRRFbV2v41loVWxG9e8bS-5t2YRD254i_-db0jbvae2UPPUwlEk4aXZBOi1r2ySboyzATkzHPyqZm4gyCf9QRvpYuQ3oXXyhEQApc1QymJKsHxNLB3thBxj3rtWyOPes6ZQfoq7/s1600/Flyer+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_3ETdlRRRFbV2v41loVWxG9e8bS-5t2YRD254i_-db0jbvae2UPPUwlEk4aXZBOi1r2ySboyzATkzHPyqZm4gyCf9QRvpYuQ3oXXyhEQApc1QymJKsHxNLB3thBxj3rtWyOPes6ZQfoq7/s400/Flyer+3.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOK8eD1ybgbomnR_Z3xg1P-QxxREzQXYXg3mAq5bLLVHSj1_jqnHDS4kEZe02h6uzv3_I0lKIBjKOmQELdKk0vXN24CNJTsFXcUla9uZroeMlX9ZGpW6Exq5WztCLpdgYqXbFrV_BSebrw/s1600/Flyer+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOK8eD1ybgbomnR_Z3xg1P-QxxREzQXYXg3mAq5bLLVHSj1_jqnHDS4kEZe02h6uzv3_I0lKIBjKOmQELdKk0vXN24CNJTsFXcUla9uZroeMlX9ZGpW6Exq5WztCLpdgYqXbFrV_BSebrw/s400/Flyer+4.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi33J8ImuYsFyqADDOmX-m4n3Zb3_KjKSU8yOPW-UBqwAHDNPnHVbeVqWwAZhe2itSb8RdP6ORPIz6uKppI6K4-24IK8O5WTbDeLmK2wrzmyawKHBLlGQddd2A5psg_GwyaV_CJG6uS1xqE/s1600/Flyer+5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi33J8ImuYsFyqADDOmX-m4n3Zb3_KjKSU8yOPW-UBqwAHDNPnHVbeVqWwAZhe2itSb8RdP6ORPIz6uKppI6K4-24IK8O5WTbDeLmK2wrzmyawKHBLlGQddd2A5psg_GwyaV_CJG6uS1xqE/s400/Flyer+5.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoyOkC74_LSGoOmhRlLQVeaDeg5bsfVVBkzS0Ctywds8kCn9oBdfdDOCylEhB9bc38lxm0Hikcmj8NUIR-O-A7b9PjxJ5xk8pvh2JmYaeiiefCBgTF6cDTUQ7xsRaXlzuNXMfnP90_ZGKE/s1600/Flyer+6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoyOkC74_LSGoOmhRlLQVeaDeg5bsfVVBkzS0Ctywds8kCn9oBdfdDOCylEhB9bc38lxm0Hikcmj8NUIR-O-A7b9PjxJ5xk8pvh2JmYaeiiefCBgTF6cDTUQ7xsRaXlzuNXMfnP90_ZGKE/s400/Flyer+6.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKQb-Zi4WtnW2Ya3EeR_4Po_cV793CS20FnvsOzolO0tqv1MxG-kGRxdXOs4G1JDY30WSkGHg-pPo7RxIjOQ8WBGfEMA7_ujKL9Cq1sFhIfzMVzUPocwujyOtmNyPAYHdIZXd90MSDCZKY/s1600/Flyer+7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKQb-Zi4WtnW2Ya3EeR_4Po_cV793CS20FnvsOzolO0tqv1MxG-kGRxdXOs4G1JDY30WSkGHg-pPo7RxIjOQ8WBGfEMA7_ujKL9Cq1sFhIfzMVzUPocwujyOtmNyPAYHdIZXd90MSDCZKY/s400/Flyer+7.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS_AdKyH_16D4xSBnMAIkr7_RhgyJEbyOJOy4VE6YjfQhi_pSxND4uUJJWJt2LyXZJ1u9_QSRuAAVLi8AXYUPiiS7cLods8TopGs9VocjnADSGkPy0VmBhU3PRpzz4iuXaoxI69wApo8Oc/s1600/Flyer+8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS_AdKyH_16D4xSBnMAIkr7_RhgyJEbyOJOy4VE6YjfQhi_pSxND4uUJJWJt2LyXZJ1u9_QSRuAAVLi8AXYUPiiS7cLods8TopGs9VocjnADSGkPy0VmBhU3PRpzz4iuXaoxI69wApo8Oc/s400/Flyer+8.jpg" width="400" /></a></div>
I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-39518829370682972692013-03-14T16:50:00.000+07:002013-03-14T16:51:36.618+07:00RETAIL BISNIS MODEL<br />
<br />
<br />
Dalam semua jenis retail baik yang baru mulai masuk ke bisnis ini maupun yang sudah bertumbuh, maka secara garis besar retail bisnis model dapat anda lihat dibawah ini :<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ6rRiKE5gA9dASlGm_aXPI-qtUfINjJJkFClADkl_YI7esVjZ9qG9f_a8kU1JhvOZUHY2K2dTTupsSR-SSD9PaGBdyGy-nJulYu5XzUz3xdLVHsFPswEQXhLhrQZ9Jr5uw-ll2Nj7Xwl-/s1600/RETAIL+BUSINESS+MODEL+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ6rRiKE5gA9dASlGm_aXPI-qtUfINjJJkFClADkl_YI7esVjZ9qG9f_a8kU1JhvOZUHY2K2dTTupsSR-SSD9PaGBdyGy-nJulYu5XzUz3xdLVHsFPswEQXhLhrQZ9Jr5uw-ll2Nj7Xwl-/s400/RETAIL+BUSINESS+MODEL+2.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Selamat BelajarI Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-60029116967828945632012-12-19T07:39:00.002+07:002013-02-18T15:06:49.529+07:00RETAIL UPDATE - BATIK ADALAH BISNIS RETAIL DENGAN PERTUMBUHAN TERTINGGISalah satu bisnis retail dengan pertumbuhan tertinggi adalah : PENJUALAN BAJU BATIK<br />
Tanpa disadari dan lepas dari pengamatan banyak orang, bahwa bisnis eceran baju batik menjadi salah satu bisnis dengan pertumbuhan yang luar biasa tinggi pada 3 tahun belakangan ini. Rata-rata saat ini baik pekerja formal atau tidak mempunyai baju batik lebih dari 3 jenis.<br />
<br />
Kalau di era 90-an, orang cukup mempunyai baju batik 1 potong dan itupun dipakai pada moment2 tertentu saja misal : hajatan pernikahan dll, maka era saat ini memakai baju batik bisa dikatakan seminggu bisa lebih dari 1 kali.<br />
<br />
Pertumbuhan penjualan batik ini tidak terlepas dari :<br />
<br />
<ul>
<li> peranan pemerintah yang menganjurkan pemakaian batik bagi pekerja formal untuk melestarikan salah satu karya original indonesia dan salah satu industri tertua di indonesia. Kampanye pemakaian batik yang dilakukan terus-menerus oleh pemerintah memberikan dampak luar biasa bagi pertumbuhan industri batik di Indonesia.</li>
<li>Perkembangan motip-motip batik yang disesuaikan dengan era sekarang ini. Dengan motip2 baru yang bisa menyerap gaya hidup mulai dari anak-anak muda sampai orang tua. Anak2 muda saat ini tidak malu lagi pakai batik tetapi dengan motip2 yang sesuai dengan selera mereka.</li>
<li>Ranges harga batik saat ini memungkinkan semua kalangan untuk mampu membelinya. Batik berkisar dari harga 30 ribu per pcs sampai dengan harga juta-an. Jadi konsumen diberikan pilihan kualitas untuk setiap tingkat demand/permintaan</li>
<li>Pertumbuhan jumlah outlet penjual batik sudah menyebar secara merata. Sekarang orang cari batik tidak harus ke jogja, solo atau pekalongan. Bahkan sampai mall2 kecil, butik2 individual menyediakan product ini.</li>
<li>DAN TENTUNYA HARUS BISA DITERIMA BAHWA KITA PEDULI PADA PAKAIAN BATIK KARENA MAU DI KLAIM MALAYSIA. --> jadi kadangkala sesuatu hal negatip bisa menjadi positip tergantung kita semua menyikapinya</li>
</ul>
<div>
Sangatlah membahagiakan industri batik di tanah air bangkit dari kematiannya di era 90-an dan booming pada 3 tahun belakangan ini dan saya berharap pemerintah bisa melakukan hal yang sama untuk jenis usaha original indonesia lainnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
SELAMAT BELAJAR</div>
I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-31841721761914372262012-12-04T21:25:00.001+07:002012-12-12T15:38:59.273+07:00RETAIL UPDATE - KENAIKAN UMK/UMR BAGI BISNIS RETAILUsaha retail bank modern dan traditional adalah usaha padat karya. Penerapan teknologi terkini hanya bisa membantu efisiensi di back end. Pelayanan dari retailer ke konsumen di front line masih harus mengandalkan manusia. Dengan jam operational yang terbagi dalam 2(dua) shift@ 8 jam kerja tentunya membutuhkan sumber tenaga manusia yang mencukupi.<br />
<br />
Kenaikan UMK (upah minimum kota) atau UMR (upah minimum regional) yang belakangan ini banyak di tuntut teman2 karyawan dengan kenaikan lebih dari 40% akan membawa dampak significant dalam bisnis retail indonesia. Biaya tenaga kerja dalam bisnis retail berkisar 5% sd 7 % dari penjualan. Kenaikan UMR ini dengan asumsi tetap tentunya akan menyebabkan porsi biaya tenaga kerja menjadi berkisar 7% sd 9 %. Jika di bandingkan dengan gross profit yang retailer dapatkan berkisar 13% sd 14 % tentunya akan menurunkan retailer punya profitabilitas.<br />
<br />
Dari sisi lain tentunya sebagai sesama pekerja, kenaikan UMR ini disambut gembira karena akan membantu peningkatan kualitas hidup bagi tenaga kerja di golongan yang paling rendah (low level). Sedangkan bagi kalangan pekerja menengah ke atas yang gajinya sudah diatas UMR, tidak akan berdampak banyak akan tetapi akan terkena efek sampingannya. Jika bagi sebagian besar karyawan mendapatkan gaji diatas 10 % pada setiap pergantian tahun, mungkin bagi perusahaan retail akan sangat berat, karena beban yang harus di tanggung untuk menutup kenaikan upah di golongan bawah ini.<br />
<br />
Jalan keluar bagi pengusaha retail untuk menyikapi kenaikan UMR tentunya relatif sama secara global : Melakukan efisiensi biaya di pos yang lain. Hanya saja dalam prakteknya akan cukup memeras pikiran, pos biaya mana yang harus di tekan dan pos biaya mana yang tetap harus dijalankan seperti rencana awal.<br />
<br />
Reakasi dari retailer bisa bermacam-macam atas kenaikan UMR ini :<br />
<br />
<ul>
<li>Apakah retailer akan menaikan harga barang yang dijual untuk mempertahankan tingkat profitablitas perusahaan?</li>
<li>Jika menaikan harga jual product, harus dicermati apakah semua pemain retail akan menaikan harga?</li>
<li>Kalau reaksi semua pemain berbeda2 tergantung kondisi perusahaan retail tsb, maka menaikan harga jual product akan menjadi bencana. Konsumen bisa beralih tempat belanja kepada retailer yang mempertahankan strategy harga jualnya.</li>
<li>Apakah mereka akan mengurangi ekspansi bisnisnya? jika itu dilakukan maka dampaknya adalah : berkurangnya penyerapan tenaga kerja dan tidak tercapainya skala ekonomi dalam bisnis retail yang juga bisa berdampak kerugian investasi yang sudah terlanjur di keluarkan.</li>
</ul>
Tidak ada pilihan bagi retailer untuk melakukan semua cara efisiensi untuk menutup biaya atas kenaikan UMR ini. Cutting cost strategy ini harus disemua lini dan menjadi kesadaran bersama di setiap organisasi perusahaan retail.<br />
<br />
Kenaikan UMR ini berdampak positip dan negatip tergantung dari sudut pandang mana dan bagaimana retailer mengantisipasinya.<br />
<br />
<ul>
<li>UMR naik --> Kualitas hidup meningkat</li>
<li>UMR naik --> daya beli masyarakat akan meningkat</li>
<li>Daya beli meningkat --> opportunity terjadi peningkatan penjualan</li>
<li>Peningkatan penjualan --> menutup kenaikan biaya akibat kenaikan UMR</li>
</ul>
<br /><br />
Jadi, mari kita sikapi dengan baik, disetiap tantangan selalu ada opportunity baru yang muncul.<br />
<br />
Selamat Belajar<br />
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-55649631748137735982012-12-04T19:11:00.000+07:002012-12-12T15:47:47.925+07:00RETAIL INTERMEZO - PAMEO " RETAIL IS DETAIL" ITU DULU. WHATS GOING NOWRETAIL IS DETAIL, sebuah ungkapan akan betapa pentingnya melihat, mencermati dan mencari solusi dari setiap detail-detail pekerjaan dalam business retail. Ungkapan tersebut pertama kali di populerkan oleh salah satu tokoh retail business terkemuka di Indonesia, Bp. Pudjianto. Sangat bisa di pahami pada saat beliau mengatakan hal tsb, karena pada saat business retail mulai menggeliat di era tahun 90-an, masih sangat sedikit informasi yang ada untuk melakukan pengembangan business retail di Indonesia. Sehingga pada saat tersebut, beliau membedah secara mendalam informasi apa saja yang dibutuhkan dalam bisnis retail yang bisa mendorong pertumbuhan bisnis retail lebih cepat lagi.<br />
<br />
Dengan perkembangan teknologi saat ini, dimana semua pelaku bisnis retail bisa dengan cepat meniru apa yang dilakukan pesaing, informasi apa yang pesaing miliki yang tidak kita miliki dan lainnya, maka persaingan dalam bisnis retail semakin tajam. Sehingga pada akhirnya sangat sulit untuk melakukan differentiation.<br />
<br />
Dengan kondisi seperti ini, bagaimana perusahaan retail mengembangkan bisnis mereka. Maka dari diskusi yang penuh kopi pada suatu pagi, maka kondisi bisnis retail di Indonesia saat ini sudah bergerak dalam phase selanjutnya yaitu :<br />
<br />
RETAIL IS : NUMBER OF STORE<br />
Coba kita amati persaingan dibisnis retail saat ini, maka semua pemain retail disemua format dari hypermarket sd minimarket gencar melakukan expansi ke luar pulau jawa. Melakukan penetrasi sampai ke kecamatan bahkan desa2 yang jika di bedah secara mendalam, " belum tentu toko yang dibuka tsb menguntungkan secara business". Kenapa hal ini dilakukan :<br />
<br />
<ul>
<li>Retailer chain ( jaringan retail) mempunyai skala economy ( economic scale). Pada jumlah toko dan volume sales berapa, maka bisnis retail tsb menguntungkan.</li>
<li>Margin/gross profit perusahaan retail khususnya grocery retailer sangat tipis, maka tentunya dibutuhkan volume yang cukup besar supaya bisa menutup biaya-biaya yang ada.</li>
<li>Volume bisa dicapai jika number of store pada titik berapa?</li>
</ul>
<br />
<br />
<br />
RETAIL IS ABOUT OTHER SERVICES OFFERING.<br />
Pada saat product yang ditawarkan sama, harga yang didapat konsumen juga relatif sama, strategy lokasi penyebaran toko juga sama, maka retailer akan memasuki phase Other services atau jasa-jasa atau servis2 lain yang ditawarkan untuk memikat konsumen tetap berbelanja ke retailer tsb. Other services bisa beraneka macam :<br />
<br />
<ul>
<li>Mulai jual ticket kereta api, ticket konser musik, ticket pesawat, pembayaran listrik, telepon, pulsa electronic dll</li>
<li>Apalagi yang ditawarkan ke konsumen diluar core business atau bisnis inti dari retailer tsb??</li>
</ul>
Kondisi2 diatas, adalah phase normal yang akan dilalui pada setiap pelaku bisnis retail yang sudah memasuki siklus Maturity. Maka retailer hendaknya mulai melihat kepada Total Quality store business, karena titik tertentu, store expansion bisa salah dan akan fatal akibatnya.<br />
<br />
Selamat belajar<br />
<br />
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-5102951971118939732012-12-04T18:40:00.000+07:002012-12-12T15:48:45.552+07:00RETAIL KNOWLEDGE - INDONESIA RETAIL DRIVEN <span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">RETAIL DRIVEN</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam dunia retail, mungkin pernah mendengar istilah <i>" Retail Driven" atau siapa yang berperanan atau memberikan pengaruh lebih kuat dalam perkembangan business retail di Indonesia"</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Business retail di Indonesia masih dominan di gerakan oleh PRODUSEN atau PRODUCENT DRIVEN. Bagi teman-teman yang yang bekerja di perusahaan retail coba lakukan pengamatan khususnya pada aktivitas pengadaan product atau di dunia retail di kenal Merchanidising Division. </span><br />
<br />
<ul>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Apakah terlihat retailer sebagai perwakilan dari konsumen, meminta produsen/supplier untuk membuat sebuah product yang sesuai dengan permintaan market?</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Apakah pernah retailer, menangkap perubahan pada prilaku, pola belanja yang bisa dijadikan kekuatan untuk mendorong sebuah perusahaan/produsen/supplier untuk membuat sebuah barang dari content sampai packaging yang sesuai dengan permintaan market/konsumen.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perusahaan retailer seringkali hanya bersifat pasif. Mereka menunggu supplier datang dengan variant product baru, kemudian negosiasi, dealing, kemudian jual?</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika ada retailer yang mengaku bisa mengendalikan atau mendominasi produsen/supplier, maka itu salah besar, bahkan dalam negosiasi mengenai marketing/promotion fund, rebate, discount dll. </span></li>
</ul>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kondisi saat ini di Indonesia adalah : Produsen membuat sebuah product berdasarkan research mereka sendiri dengan keyakinan pada bahwa konsumen akan menerima product yang mereka buat. </span><br />
<br />
<ul>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pernahkah kita mengamati, berapa banyak product yang dibuat oleh produsen yang gagal di market? bahkan untuk produsen sekaliber Sayap Mas, Unilever dan nestle misalnya?</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahukah anda bahwa pareto 20:80 dalam bisnis retail masih sang at significant untuk dijadikan sebuah alat ukur dalam produktivitas product dimana 80% penjualan sebuah perusahaan retail hanya di sumbangkan hanya dari 20% jenis barang yang mereka jual.?</span></li>
</ul>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi dapat penulis katakana business retail di indonesia masih bersifat Produsen Driven. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adu kuat antara produsen dan retailer akan menjadi bahasan menarik yang dapat anda nitmati dalam buku yang akan segera hadir "<i>RETAIL INFORMATION SYSTEM"</i></span>I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-15693658892031850692012-12-01T20:33:00.000+07:002012-12-12T15:38:59.271+07:00RETAIL UPDATE - BIG MART DARI MATAHARI PUTRA PRIMA<b><u><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">MATAHARI MEMANASKAN PERSAINGAN DI KLAS MINIMARKET</span></u></b><br />
<br />
Matahari Putra Prima Tbk, salah satu perusahaan retail terbesar di Indonesia, yang membawahi beberapa jaringan retail antara lain : Matahari Department Store, Hypermarket & Foodmart, mulai melirik pasar baru di klas Minimarket.<br />
Pangsa pasar minimarket saat ini dikuasai 2 (dua) pemain besar yaitu Indomaret & Alfamart dengan penetrasi pasar yang semakin gencar, dengan membuka gerai-gerai baru di luar pulau jawa misalnya Medan, Makasar, Samarinda, Pekanbaru, jambi dll.<br />
<br />
Masuknya Matahari di format retail minimarket ini, diharapkan melengkapi jaringan retail matahari putra prima disemua jenis modern chain store. Masuknya Matahari Putra Prima ke format retail Minimarket ini dengan mengusung brand : BIG MART. Konsep yang ditawarkan adalah MINIMARKET PLUS, dimana store size berkisar 400 M2 sd 500 M2. Jika dibandingkan dengan pemain di klas ini yang sudah ada, maka akan head to head dengan retailer MIDI ( PT. Midi Indonesia) yang satu group dengan Jaringan retail minimarket Alfamart.<br />
<br />
Product Assortment yang ditawarkan kepada konsumen adalah menjual product yang relatif sama dengan minimarket yang ada saat ini plus disediakan produk-produk segar ( fresh food) seperti : buah-buahan & sayuran. Dua gerai BIG MART yang sudah dibuka dalam rangka test market berlokasi di kota bogor. Penulis sendiri belum sempat mengunjungi gerai big mart ini, sehingga belum bisa memberikan gambaran bagaimana konsep big mart ini dibanding pemain yang sudah ada.<br />
Tentunya kehadiran BIG MART akan semakin memanaskan persaingan di format retail minimarket yang sudah sengit sekali persaingannya.<br />
<br />
Pertanyaan saya, ditengah persaingan yang sangat sengit di klas minimarket saat ini, kenapa Matahari juga ingin menitmati kue yang sudah diperebutkan beberapa raksasa retail indonesia lainnya. Persaingan di format retail minimarket sudah berada dalam fase LAUTAN MERAH ( Red Ocean), dimana tingkat persaingan tinggi. Akankah BIG MART bisa bersinar seperti Hypermart & Matahari Dept store??<br />
<br />
Bagi konsumen, tentunya akan menguntungkan dengan kehadiran BIG Mart karena pilihan belanja menjadi lebih beragam. BAGAIMANA DENGAN PEMAIN RETAIL TRADITIONAL??<br />
<br />
Selamat belajar<br />
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-90259520112056461792012-11-10T21:04:00.000+07:002012-12-12T15:48:45.554+07:00RETAIL KNOWLEDGE - BLUE OCEAN STRATEGY VS RED OCEAN STRATEGY<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><u><br /></u></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><u>PERBANDINGAN KONSEP : RED OCEAN STRATEGY VS BLUE OCEAN STRATEGY</u></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzWi6bkmcdqiCtF0Zag8Jhyia9L0CnvljltecewmjceYxPSpIdS4iJL1-he3balKXWUKun9v5VwaPz9KDiKeXgZjjSIxjQNXnlxiO9kwu2uIriBpINH-NO1lTpcfEmgq5XvLZUq4WpMVsi/s1600/Blue+Ocean.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="415" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzWi6bkmcdqiCtF0Zag8Jhyia9L0CnvljltecewmjceYxPSpIdS4iJL1-he3balKXWUKun9v5VwaPz9KDiKeXgZjjSIxjQNXnlxiO9kwu2uIriBpINH-NO1lTpcfEmgq5XvLZUq4WpMVsi/s640/Blue+Ocean.jpg" width="640" /></a></div>
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-45726328091123922342012-11-08T18:44:00.001+07:002012-12-12T15:47:47.923+07:00RETAIL INTERMESO - DITAKUTI ATAU DISEGANI<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>DI TAKUTI ATAU DISEGANI</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari sekian banyak pimpinan perusahaan, mulai dari mulai pimpinang tertinggi sampai kepada level terbawah yang mempunyai anggota atau staff dibawahnya, maka akan berusaha sekuat tenaga agar menjadi salah satu dari kedua hal diatas atau berusaha menjadi kedua2nya. Tidak ada yang salah dari hal tsb. Akan tetapi bagaimana membentuk dan menciptakan kedua hal tsb? </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masih banyak pimpinan yang di takuti dalam pengertian yang salah, misal senang memaki, marah2 tidak karuan dan lain. Ditakuti yang benar bukan karena hal tersebut. Lebih jelasnya mungkin bisa saya gambarkan sebagai berikut : </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd8q_7wMfUPKWni3-fxpQ9hEaBMUhBklYprT4cQVqwsnOgeqPks5vSOYhqKkGM6Qay5TWV2aYP9nGntlhrwMwtxY_Er4-bEZE9_Vu6lX2vLn1DkWGpFuVYvgknkvNjRootIN4zNdhXToq-/s1600/Takut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd8q_7wMfUPKWni3-fxpQ9hEaBMUhBklYprT4cQVqwsnOgeqPks5vSOYhqKkGM6Qay5TWV2aYP9nGntlhrwMwtxY_Er4-bEZE9_Vu6lX2vLn1DkWGpFuVYvgknkvNjRootIN4zNdhXToq-/s320/Takut.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketakutan yang muncul pada anak buah anda kebanyakan berasal</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dari dua hal diatas yaitu karena ucapan anda dan karena tindakan anda. Kalau anda hanya ditakuti karena ucapan dan suara yang keluar dari mulut anda saja, maka belumlah menjadi pimpinan yang tepat. Ucapan yang keluar berupa makian, hinaan dll, yang diucapkan dengan serius akan menimbulkan sakit hati dan karena anda adalah atasan mereka, maka yang terjadi adalah <i>Ketakutan yang dimunculkan saat mereka ada dihadapan anda saja. </i>Sebaliknya jika dibelakang anda, maka mereka bukannya takut tetapi terbalik, akan menghina anda dalam setiap pembicaraan mereka yang terkait dengan anda.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketakutan yang muncul karena tindakan anda, maka harus diluruskan kearah yang benar. Ketakutan karena tindakan anda contohnya misal : Jika ada anak buah yang melanggar sebuah peraturan, maka anda dengan tegas tanpa konpromi akan memberikan hukuman yang tepat. Siapapun yang melanggar, entah pimpinan tsb dekat secara pribadi dengan anda atau tidak, peraturan diberlakukan sama maka anda akan ditakuti. Image yang muncul adalah tiada ampun atas setiap pelanggaran. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">DITAKUTI identik dengan EKSEKUSI </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sedangkan disegani juga secara garis besar muncul karena dua hal yaitu penguasaan anda terhadap semua persoalan dalam tanggung jawab anda dan tentunya karena prilaku anda. Jika seorang pimpinan, benar-benar menguasai semua persoalan yang muncul dan mampu memberikan sebagian besar solusi di divisi yang dipimpinnya maka akan muncul keseganan dari anak buahnya. Sedangkan keseganan bisa juga muncul selain karena anda menguasai lingkup pekerjaan anda, tetapi juga karena prilaku anda. Prilaku disini sangat penting. Prilaku itu nampak atau kelihatan. Misalnya jika anda meminta mereka masuk kantor sebelum jam 8 pagi, maka anda harus melakukan hal yang sama. Anda selalu hadir di meeting tepat waktu, selalu menepati dateline yang ditentukan dan meminta anak buah anda juga melakukan hal yang sama, maka akan muncul keseganan dari anak buah anda karena apa yang anda minta ke mereka anda sudah memberikan contohnya terlebih dahulu.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">DISEGANI identik dengan EXPLORASI</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika anda bisa melakukan kedua2nya ditakuti dan disegani, paling tidak anda sudah mendekati menjadi Pimpinan yang diharapkan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="color: blue; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Tapi sebelum saya sudahi tulisan sederhana ini, ada satu hal menarik untuk pembahasan yaitu : Pimpinan adalah berbeda dengan Pemimpin</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: blue; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span class="Apple-style-span" style="color: blue; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Selamat belajar</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-11323922711100960162012-11-04T19:09:00.001+07:002012-11-04T19:09:12.665+07:00RETAIL PHOTO's<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAc27bBZOucuHwd3Ht_yfhf8h6yDK55Pzt3A2Tp9ccXDChXX2_cvCfHu7fr1uRk-IQwwXpGl6e5Rlv59sUIZvbPBVVe_cBSiIjZ6yCcLLEHeGHKhYapW1irj8AmJ-i8B1056csdECDDJNq/s1600/Retail.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAc27bBZOucuHwd3Ht_yfhf8h6yDK55Pzt3A2Tp9ccXDChXX2_cvCfHu7fr1uRk-IQwwXpGl6e5Rlv59sUIZvbPBVVe_cBSiIjZ6yCcLLEHeGHKhYapW1irj8AmJ-i8B1056csdECDDJNq/s320/Retail.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOubJUUJUWjHIxp7fgfKjSrcUfo_oJNq69aAPy9oPQbA0XI167JiU3dFN6JbFSOY3UvMPieiXwXVa2FFVfnVuToXj-VfHl8BJlpAC8_1eoWDfCpyvndDWbrGZH7NYTLxIE9AOrsbxrD1ft/s1600/IMG-20110611-00116.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOubJUUJUWjHIxp7fgfKjSrcUfo_oJNq69aAPy9oPQbA0XI167JiU3dFN6JbFSOY3UvMPieiXwXVa2FFVfnVuToXj-VfHl8BJlpAC8_1eoWDfCpyvndDWbrGZH7NYTLxIE9AOrsbxrD1ft/s320/IMG-20110611-00116.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOv-4-4vZe-IfIcECUD5ugul-v2QmyZ9rnG5J8xQoReM5IFgT9gmf45TNAnFlrbrfoBYrhau0EYuXephviGDyVQ9YCzmUX5TgtNp9vE8f4xjtRSdmjSfUCmsxeJe0w_qhufsSZ-wHt1G-r/s1600/IMG-20110613-00144.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOv-4-4vZe-IfIcECUD5ugul-v2QmyZ9rnG5J8xQoReM5IFgT9gmf45TNAnFlrbrfoBYrhau0EYuXephviGDyVQ9YCzmUX5TgtNp9vE8f4xjtRSdmjSfUCmsxeJe0w_qhufsSZ-wHt1G-r/s320/IMG-20110613-00144.jpg" width="320" /></a></div>
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-87090942033955171082012-10-23T08:09:00.001+07:002012-12-12T15:38:59.278+07:00RETAIL UPDATE - KREATIVITAS DI TENGAH SERBUAH MODERN RETAILERRETAIL UPDATE - SURVEY SINGKAT RETAIL TRADITIONAL<br />
<br />
Dua hari terakhir ini, saya dengan seorang temen jalan-jalan ke jakarta utara, timur dan barat. Selain lihat2 kiri kanan mulai pasar uler di jakarta utara sana sampai pasar indraloka di jelambar tembus tubagus angke. Beberapa hal menarik yang bisa saya share dalam blog ini adalah Reaksi berbentuk kreativitas retailer traditional terhadap maraknya modern retail di lingkungan mereka.<br />
<br />
Salah satu yang menarik adalah di daerah Jakarta Utara, ada sebuah institusi swasta yang memberikan dukungan kepada beberapa retailer traditional dengan system : <i>" limited supply & Profit sharing"</i><br />
<br />
<ul>
<li>Institusi ini mensuply 4 jenis product ke beberapa pedagang kelontong traditional diantaranya Beras, Gula, Kecap & Minyak goreng.</li>
<li>Pedagang kelontong tsb, diminta mencari market warung-warung makan di sekitar wilayahnya sebanyak mungkin. Dan jika sudah mendapatkan langganan yang siap menerima supply product tsb, tentunya harga dan qty kebutuhan sudah clear, maka pedagang kelontong tsb mengirim barang ke warung2 nasi tsb.</li>
<li>Keuntungan dari penjualan ke empat jenis barang tsb ( tentunya setelah di kurangi modal/hpp/cogs (cost of good sold) dari ke empat barang tsb, dibagi dua antara institusi tersebut dengan si pedagang kelontok/retailer traditional ini.</li>
</ul>
Konsep ini cukup menarik untuk menggairahkan retailer traditional, akan tetapi sayang hanya berjalan 2(dua) tahun, kemudian institusi yang mensupply ke empat product tsb tutup tanpa alasan yang jelas.<br />
<br />
Hal menarik lainnya terjadi di jakarta barat, di sekitar daerah jelambar. Mereka menamakan dirinya Group Madura. Cara kerja kelompok ini sedikit berbeda<br />
<br />
<ul>
<li>Jika ada yang ingin jualan toko kelontong, dan mereka punya tempat untuk berjualan maka kelompok ini akan mensupply semua jenis product yang dibutuhkan</li>
<li>Anggota hanya diminta menyiapkan tempat untuk jualan saja</li>
<li>Barang di supply dari kelompok ini dengan cara bagi hasil</li>
<li>Misal jika jualan 1 (satu) juta rupiah dalam sehari dan modal dari 1 juta tsb adalah 700 ribu, maka keuntungan sehari sebesar 300 ribu tersebut di bagi dua antara pemilik tempat/yang mengoperationalkan dengan pemilik barang dari kelompok madura ini.</li>
<li>Kegiatan kelompok ini masih berjalan dengan baik sampai saat ini.</li>
</ul>
Sangat menarik, kreaktivitas pelaku retail traditional ini di tengah gempuran modern retailer di semua wilayah. Semangat bertahan hidup memunculkan kreativitas dan inovasi-inovasi luar biasa.<br />
Mari kita belajar dari mereka.<br />
<br />
<br />
Selamat Belajar<br />
<br />
<br />I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6919028542920202329.post-44264821308676698532012-10-22T10:56:00.002+07:002012-12-12T15:47:47.922+07:00RETAIL INTERMESO - SAHAM & MONYET<b><u>RETAIL INTERMESO - SAHAM & MONYET</u></b><br />
<b><u><br /></u></b>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pagi ini saya belajar mengenai beberapa hal yang terkait dengan finance Engineering dari seseorang yang punya jam terbang memadai utk kapasitas beliau sebagai seorang CEO di beberapa perusahaan besar. Yang menarik untuk saya share kali ini adalah mengenai pasar saham. Beliau memberikan satu sudut pandang baru ( bukan baru tapi me remind) bagaimana pasar saham itu bekerja, yang dilakukan oleh para instrument di dalamnya. Pada titik tertentu pasar saham sangat menjanjikan tetapi pada satu titik dimana value dari per lembar saham tersebut sudah tidak masuk dalam logika maka sudut pandang ini menjadi sesuatu yang menari. Beliau mencontohkan dengan bahasa sederhana yang di umpamakan satu lembar saham itu = 1 ekor monyet.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">" Pada suatu hari, datang seorang pria perlente ke suatu desa dengan membawa 1 ekor monyet. Dia mengumpulkan warga desa dan berkata " Saya butuh monyet jenis ini sebanyak 10 ekor, saya akan bayar per ekornya senilai Rp. 1 Juta". Maka warga desa berebut mencari monyet. Seminggu kemudian datang pria ini dan membayar 10 ekor monyet tersebut dgn harga yang dia janjikan dgn total nilai 10 juta rupiah.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">" Pada minggu ke 3 pria itu datang lagi dengan membawa 1 monyet lagi. Setelah warga berkumpul, dia berkata " saya butuh monyet jenis ini sebanyak 30 ekor dan akan saya bayar seharga 1.5 juta per ekor. Maka dalam sehari warga tsb sudah membawa 30 ekor dan pria itu membayar hargan sesuai yang di janjikan. Dia membayar ke warga senilai 45 juta rupiah."</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">" satu bulan kemudian pria itu datang lagi dengan membawa seekor monyet lagi, dan berkata ke warga desa, saya butuh 100 ekor monyet lagi. Saya akan beli dengan harga 3 juta per ekor. Seluruh warga desa beramai2 mencari monyet yang dibutuhkan oleh pria tersebut. Ada warga yang beli 2 juta per ekor dgn harapan untung 1 juta, ada yang beli 2.5 juta per ekor dgn harapan untuk 500 ribu per ekor dll. Setelah terkumpul 100 ekor jika di rata2 warga belinya seharga 2.5 juta per ekor. Harapannya akan mendapatkan keuntungan 500 ribu per ekor jika pria perlente itu datang ke desa untuk membayar pesanan monyetnya."</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>" Pada saat yang sama, pria tersebut dengan menggunakan tangan orang lain menjual monyet miliknya sejumlah 1 monyet + 10 monyet + 30 monyet total 41 monyet yang rata2 harganya adalah 11 x 1 juta = 11 Juta + 30 monyet x 1.5 juta = 45 juta sehingga total monyet 41 monyet dgn modal = 56 juta dan dia jual ke warga2 dengan nilai 2.5 juta per ekor sehingga dia mendapatkan sebanyak = 102.5 juta. sehingga dia untung 46.5 juta atau 86 persen untung."</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah warga mengumpulkan sebanyak 100 monyet yang di pesan, pria tersebut tidak pernah muncul lagi. Warga mendatangi alamat pria tersebut dan menemukan pria tersebut lagi duduk santai dan berkata. Sorry bapak2 aku bangkrut dan tidak bisa lagi beli monyet2 bapak/ibu sekalian. Warga desa tidak bisa apa2 dan terpaksa mereka ada yang menjual murah 500 ribu per ekor monyet adan yang masih tetep pelihara itu monyet berharap harganya naik di market/pasaran."</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Whats a point dari cerita tersebut : </span><br />
<br />
<ul>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti itulah pasar saham bekerja</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">hati-hati dengan hot issue karena bisa jadi adalah issue tidak benar tetapi sengaja dibuat untuk menarik investor masuk kemudian harga akan turun lagi.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bermain saham itu menarik, karena keuntungannya cukup menggiurkan tetapi resikonya besar sekali kalau anda tidak memahami bagaimana pasar saham itu bekerja.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bermain saham jangan harus benar2 memahami kondisi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut khususnya mengenai kondisi keuangan perusahaan tersebut. Berapa PER nya ( Price earning Ratio) ada pula berapa Earning Per saham nya ( EPS), Bagaimana balance sheet perusahaan tsb ( Neraca), Dan financial report lainnya.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari point diatas, kita akan bisa lebih rational kapan masuk dan kapan keluar dari market, sehingga tidak terjebak seperti warga desa yang tergiur issue bahwa harga per ekor monyet menjadi 3 juta per ekor.</span></li>
</ul>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">SELAMAT BELAJAR</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>I Nyoman Sugiartahttp://www.blogger.com/profile/01346234807573012714noreply@blogger.com0