Belajar Retail



Selamat datang di blog "Belajar Retail".
Blog ini hadir seiring dengan buku Retail Consumer Goods yang Saya tulis. Tidak jauh dengan tujuan dan harapan yang tertumpahkan di bukunya, blog ini diharapkan dapat menjadi media belajar kita bersama-sama untuk lebih menyelami dunia ritel. 

Bekasi, Oktober 2011

I Nyoman Sugiarta

3 komentar:

Action Figure mengatakan...

Pak Nyoman

Saya barusan membeli buku anda sabtu kemarin, karena saya tertarik dengan bisnis retail, sekarang saya dan istri membuka toko pakaian bayi di Bali. apakah bisa di bantu agar lebih berkembang

salam
oki

Action Figure mengatakan...

Pak nyoman

Saya barusan kemarin sabtu membeli buku anda
dan saya tertarik dengan bisnis retail, sekarang
saya membuka bisnis toko perlengkapan bayi, mohon
infonya agar bisnis saya bisa berkembang

salam
Oki

I Nyoman Sugiarta mengatakan...

Terimakasih pak oki, sekedar sharing pak, bisnis perlengkapan bayi dalam dunia retail sering di kategorikan sebagai Categori Killer Retailer. Saya tidak akan mencoba menggurui atau apa, mari kita diskusi bagaimana membuat bisnis ini menjadi lebih baik.
1. Target market retail perlengkapan bayi sangat2 segmented ( ibu rumah tangga pasti, yang mempunyai anak dibawah 5 tahun khususnya) - Clear
2. Buatlah list terlebih dahulu, jika seorang ibu rumah tangga mempunyai bayi dibawah usia 5 tahun, mereka akan butuh apa saja. Hal ini penting sebelum kita menentukan product apa yang kita jual. Jika hal ini di susun dengan baik, akan mengurangi stock barang-barang yang tidak berputar atau perputarannya lama. Bisnis retail adalah bisnis Cash Flow.
3. Lokasi, Lakukan pengamatan seberapa besar market di sekitar toko radius 5 km misalnya, apakah lokasi berada di distrik bisnis/kompleks ruko sebuah perumahan besar atau berada di jalan umum dengan tingkat traffic terntentu.

Ketiga point itu dahulu yang harus di analisa sebelum kita melangkah lebih jauh. Hal-hal lain dari bisnis idenpendent ini adalah : Kedekatan hubungan dengan pelanggan (sapa namanya, tinggal dimana, anak usia berapa dll), Kenyamanan belanja (pakai ac/kipas angin/tata letak barang/kebersihan barang) --> kelemahan pemain individual dibanding toko besar berbentuk jaringan sebagian ada di sini. Bagaimana dengan harga, apakah fixed price atau masih ada tawar menawar (pembedaan sisi tradisional-Masih ada tawar menawar vs modern - Fixed Price ). Kekuatan pemain tradisional justru karena ada proses interaksi antara penjual dan pembeli, dimana salah satunya adalah tawar menawar yang tidak terdapat dalam modern retailer. Gunakan kekuatan ini sebaik mungkin.

Karena diskusi ini cukup panjang dalam sebuah usaha, jika berkenan dapat email ke alamat blog diatas

Semoga sukses

Posting Komentar

Viewer

Diberdayakan oleh Blogger.